Hyena merupakan salah satu hewan yang unik dan sering kali disalahpahami di dunia satwa liar. Salah satu karakteristik yang paling terkenal dari hyena adalah suara tertawanya yang khas.
Suara ini sering kali diasosiasikan dengan perilaku komedi, tetapi sebenarnya memiliki fungsi yang jauh lebih kompleks dan menarik. Lantas, kenapa hyena suka tertawa? Berikut penjelasan sains.
Hyena, khususnya hyena bercorak (spotted hyena), menggunakan suara tertawa sebagai bentuk komunikasi sosial di antara anggota kelompoknya. Suara ini memiliki variasi nada dan durasi yang menyampaikan informasi spesifik tentang status sosial, usia, dan bahkan kondisi emosi hyena tersebut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hyena yang lebih dominan cenderung memiliki tawa dengan frekuensi berbeda dibandingkan hyena yang memiliki status sosial lebih rendah. Dengan begitu, tawa hyena membantu memperkuat hierarki sosial di dalam kelompok dan meminimalkan konflik antar individu.
Selain sebagai alat komunikasi sosial, tawa hyena juga bisa menjadi indikator stres atau ketegangan. Suara tertawa sering kali terdengar selama situasi kompetitif, seperti saat berburu atau memperebutkan makanan.
Dalam konteks ini, tawa bisa berfungsi untuk meredakan ketegangan antara hyena yang bersaing atau untuk memperingatkan anggota kelompok tentang adanya potensi konflik.
Beberapa ahli biologi berpendapat bahwa tawa ini juga bisa menjadi cara bagi hyena untuk mengekspresikan frustasi atau ketidakpuasan. Ini mungkin dilakukan ketika mereka gagal mendapatkan makanan atau mengalami situasi yang menantang.
Tawa hyena adalah fenomena yang kompleks dan memiliki berbagai fungsi. Dengan memahami konteks dan alasan di balik suara ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang perilaku sosial dan komunikasi hyen.
Referensi
Mathevon, Nicolas, Aaron Koralek, Mary Weldele, Stephen E Glickman, and Frédéric E Theunissen. “What the hyena’s laugh tells: Sex, age, dominance and individual signature in the giggling call of Crocuta crocuta.” BMC Ecology 10, no. 1 (March 30, 2010).
Britannica. Diakses pada Juli 2024. Do Hyenas Really Laugh?