Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Semakin Gemuk Setelah Disteril?

ilustrasi kucing gemuk (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi kucing gemuk (pexels.com/Cats Coming)
Intinya sih...
  • Perubahan hormon jadi penyebab utama kenaikan berat badan
  • Kucing jadi kurang aktif dan lebih fokus pada makanan
  • Obesitas dapat menyebabkan diabetes, masalah sendi, penyakit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sterilisasi merupakan salah satu cara paling efektif dan aman untuk menekan populasi kucing agar tidak berlebihan. Namun, ada satu tantangan yang sering muncul setelah operasi ini: menjaga berat badan si meong tetap ideal.

Ya, kucing yang sudah disteril cenderung lebih mudah gemuk. Kenapa bisa begitu, dan apa yang bisa kita lakukan supaya anabul kesayangan terhindar dari risiko obesitas? Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa kucing jadi mudah gemuk setelah disteril.

1. Perubahan hormon jadi penyebab utama kenaikan berat badan

Alasan terbesar kenapa kucing mudah gemuk setelah disteril adalah perubahan hormon. Ketika ovarium atau testis diangkat, produksi hormon seperti estrogen dan testosteron berkurang drastis. Padahal, hormon ini berperan penting dalam mengatur metabolisme dan nafsu makan.

Akibatnya, metabolisme kucing bisa melambat hingga 20–30 persen, yang artinya mereka membakar lebih sedikit kalori saat istirahat. Beberapa kucing juga menjadi lebih rakus sehingga jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada yang keluar. Kalau pola makan tidak disesuaikan, otomatis kelebihan kalori itu berubah jadi lemak.

2. Gaya hidup yang berubah setelah steril

Selain hormon, gaya hidup kucing setelah disteril juga ikut memengaruhi kenaikan berat badan. Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang sering dialami kucing setelah disteril:

  • Insting berkeliaran berkurang. Kucing betina yang belum disteril biasanya jadi senang berjalan-jalan jauh untuk mencari pasangan saat birahi. Aktivitas ini jelas membuat mereka banyak bergerak. Namun, setelah disteril, dorongan itu hilang sehingga mereka jadi lebih kalem dan lebih jarang keluar rumah.
  • Lebih tenang dan santai. Steril juga menghilangkan stres dan gelisah akibat siklus birahi. Kucing jadi lebih tenang, banyak tidur, dan aktivitas hariannya menurun. Artinya, kalori yang dibakar juga makin sedikit.
  • Makanan jadi fokus baru anabul. Karena dorongan reproduksi hilang, sebagian kucing malah menjadikan makanan sebagai sumber kesenangan utama. Jadi, jangan heran kalau mereka tampak lebih “lapar mata” dari biasanya.

3. Bahaya obesitas pada kucing setelah disteril

ilustrasi kucing gemuk (unsplash.com/Kat von Wood)
ilustrasi kucing gemuk (unsplash.com/Kat von Wood)

Mungkin kamu berpikir kucing yang gemuk jadi kelihatan lebih lucu. Padahal, obesitas pada kucing bisa membawa banyak masalah serius, seperti:

  • Diabetes melitus akibat resistensi insulin.
  • Masalah sendi karena beban tubuh berlebih memperparah radang sendi.
  • Penyakit saluran kemih, termasuk batu kandung kemih.
  • Penyakit hati yang bisa berakibat fatal.
  • Penyakit jantung karena kerja sistem kardiovaskular lebih berat.
  • Kualitas hidup menurun. Kucing jadi kurang lincah, malas bermain, dan kurang nyaman beraktivitas.

Jadi, menjaga berat badan kucing setelah disteril bukan sekadar urusan estetika, tapi juga demi umur panjang dan kesehatan mereka.

4. Manfaat steril jauh lebih besar

Meskipun ada risiko obesitas, manfaat steril tetap jauh lebih besar. Selain mencegah kehamilan tidak diinginkan dan membantu mengurangi jumlah kucing terlantar, steril juga menurunkan risiko kanker ovarium, testis, prostat, hingga infeksi rahim yang mematikan. Dari sisi perilaku, kucing yang sudah disteril cenderung lebih tenang, jarang kabur, tidak agresif, dan lebih aman untuk dipelihara di rumah.

Risiko naik berat badan sebenarnya bisa dikelola dengan pola makan dan aktivitas yang tepat. Jadi, jangan takut mensteril kucing hanya karena khawatir anabul akan jadi gembul.

5. Cara mencegah obesitas pada kucing setelah disteril

Kabar baiknya, obesitas setelah steril bisa dicegah dengan beberapa langkah sederhana, seperti:

  • Sesuaikan porsi makan sesuai kebutuhan energi barunya (lebih sedikit dari sebelum operasi). Konsultasikan dulu dengan dokter hewan.
  • Berikan porsi makanan terukur, jangan membiarkan makanan selalu tersedia alias free feeding.
  • Hindari memberi kucing makanan manusia atau sisa makanan.
  • Ajak kucing bermain rutin: main laser pointer, feather toy, atau biarkan kucing memanjat cat tree supaya tetap aktif.

Kucing yang disteril memang punya kecenderungan untuk menjadi lebih gemuk karena perubahan hormon dan gaya hidup. Namun, obesitas bukanlah takdir yang tidak bisa dihindari. Dengan mengatur pola makan, memberi porsi yang sesuai, dan memastikan kucing tetap aktif, kamu bisa menjaga si meong tetap sehat, lincah, dan bahagia dalam jangka panjang.

Referensi

Ach Walnut Creek. Diakses pada Oktober 2025. Why Do Female Cats Get Bigger After Being Spayed?
Diamond Pet.
Diakses pada Oktober 2025. Does Neutering Cause Pets to Gain Weight?
RexiPets.
Diakses pada Oktober 2025. Pros and Cons of Neutering a Cat

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Benarkah Meteor Jatuh Pernah Sebabkan Kematian? Ini Sejarahnya!

13 Okt 2025, 08:36 WIBScience