Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Warna Laut Bisa Berubah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Laut berubah warna (pexels.com/Marlon Trottmann)
Laut berubah warna (pexels.com/Marlon Trottmann)
Intinya sih...
  • Air laut menyerap cahaya, memantulkan warna biru ke mata kita. Cahaya merah diserap terlebih dahulu oleh air laut.
  • Fitoplankton membuat laut berwarna hijau karena mengandung klorofil yang menyerap panjang gelombang cahaya dan memantulkan yang lain.
  • Partikel di air seperti pasir, lanau, alga dan karang mampu menyerap panjang gelombang cahaya secara berbeda di air, mengubah warna laut menjadi cokelat atau keruh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa air laut warnanya bisa berbeda-beda? Terkadang laut terlihat berwarna biru cerah, hijau, cokelat, atau bahkan bisa berwarna abu-abu. Secara umum banyak yang menyebutkan bahwa laut yang terlihat dengan warna berbeda menunjukkan seberapa dalam laut tersebut. Semakin gelap warna birunya, semakin dalam airnya. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, ada beberapa fakta lain yang bisa mengungkap alasan warna air laut terlihat berbeda-beda. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

1. Air laut menyerap cahaya

Air laut menyerap cahaya (pixabay.com/Julius_Silver)
Air laut menyerap cahaya (pixabay.com/Julius_Silver)

Sinar matahari mengandung spektrum warna yang lengkap seperti warna pelangi. Mulai dari warna merah hingga ungu. Warna cahaya yang berbeda memiliki panjang gelombang yang berbeda. Di mana cahaya merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang. Sedangkan warna lainnya memiliki panjang gelombang yang lebih pendek, dengan ungu dan biru berada di ujung spektrum sebagai warna dengan panjang gelombang paling pendek.

Dilansir Ocean Literacy, saat cahaya mengenai lautan, air akan menyerap warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang terlebih dahulu atau warna merah. Kemudian memantulkan warna dengan panjang gelombang yang lebih pendek ke mata kita. Seperti filter, molekul air menyerap bagian merah dari spektrum cahaya dan meninggalkan warna pada spektrum biru, yang dipantulkan ke mata kita.

2. Fitoplankton membuat laut berwarna hijau

Air laut berwarna hijau (pexels.com/Eli G)
Air laut berwarna hijau (pexels.com/Eli G)

Dilansir Whoi Edu, air juga tampak hijau atau merah di daerah yang banyak fitoplankton. Alga kecil yang mirip tumbuhan ini hidup di dekat permukaan, mengubah sinar matahari menjadi energi yang memberi makan ekosistem laut. Mereka mengandung klorofil yang menyerap beberapa panjang gelombang cahaya dan memantulkan yang lain.

Daerah dangkal dengan air jernih sering kali tampak biru kehijauan. Hal itu terjadi karena cahaya mencapai dasar laut. Cahaya memantul dari dasar berpasir yang mengubah air menjadi biru cemerlang. Daerah yang sangat dangkal masih memiliki panjang gelombang cahaya hijau. Hal ini menciptakan rona hijau biru yang kita lihat di daerah sekitar pulau dan terumbu karang seperti di Laut Karibia.

3. Partikel di air mengubah warna laut

Air laut berwarna cokelat (unsplash.com/Akhila Katuri)
Air laut berwarna cokelat (unsplash.com/Akhila Katuri)

Di perairan dangkal, partikel yang mengapung seperti pasir, lanau, alga dan karang mampu menyerap panjang gelombang cahaya secara berbeda di air. Partikel yang mengapung ini bisa mengubah warna air yang kita lihat. Dilansir Crosstalk Cell, air yang berubah warna menjadi cokelat atau keruh bisa disebabkan karena dua hal yaitu arus naik atau konsentrasi organisme yang lebih tinggi.

Arus naik di mana permukaan air laut yang lebih hangat bergerak ke laut dan digantikan dengan air laut yang lebih dalam, lebih dingin, dan kaya sedimen. Sedimen adalah air yang memiliki banyak pasir dan lumpur yang mengapung karena putaran ombak, sehingga membuatnya kotor. Bisa juga terjadi karena konsentrasi organisme hidup yang lebih tinggi, yang bisa memantulkan cahaya kembali secara berbeda dan dengan demikian dapat membuat air tampak keruh.

4. Kedalaman laut mempengaruhi warna laut

Kedalaman laut mempengaruhi warna laut (pexels.com/Ayden Zaki)
Kedalaman laut mempengaruhi warna laut (pexels.com/Ayden Zaki)

Kedalaman dan dasar laut juga mempengaruhi apakah permukaannya tampak berwarna biru atau biru tua. Contohnya seperti di beberapa bagian Atlantik, atau biru cemerlang atau biru muda seperti di lokasi tropis. Di Yunani airnya bisa berwarna biru kehijauan karena dasarnya berpasir putih atau berbatuan putih.

Hal ini terjadi karena sinar matahari masuk ke dalam air dan mencapai dasar laut (atau bagian bawah laut yang cukup dangkal). Sinar yang sudah menyentuh dasar laut itu dipantulkan kembali ke arah permukaan. Pantulan cahaya itu menciptakan efek warna biru muda seperti yang dilihat di permukaan laut. Namun, sebagian besar laut berwarna biru tua atau benar-benar gelap karena hampir tidak ada cahaya yang menembus lebih dalam dari 656 kaki.

5. Perubahan iklim

Perubahan iklim (pexels.com/Frederik Sørensen)
Perubahan iklim (pexels.com/Frederik Sørensen)

Dengan menganalisis data satelit selama 20 tahun, ditemukan bahwa lebih dari separuh lautan dunia, 56%, mengalami perubahan warna. Hal ini disebabkan karena perubahan kepadatan dan distribusi plankton. Organisme kecil ini mengandung klorofil, yaitu pigmen hijau terang yang membantu tanaman membuat makanan dari sinar matahari. Meningkatnya suhu dan perubahan arus laut serta keasaman dapat mengubah jenis dan kelimpahan plankton yang pada akhirnya mengubah warna air.

Ternyata warna laut bisa berubah karena adanya pengaruh penyerapan cahaya, zat dan organisme yang ada di dalamnya, kedalaman laut, serta perubahan iklim yang akhir-akhir ini membawa dampak pada laut kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us