Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Florence Nightingale, Sang Pelopor Ilmu Keperawatan Modern

Inspirationalchristians.org
Inspirationalchristians.org

Ilmu keperawatan terus berkembang seiring berjalanya waktu. Zaman dahulu, istilah perawat diperuntukkan bagi perempuan yang memiliki naluri keibuan, yang berarti memiliki naluri untuk merawat diri sendiri maupun orang lain.

Kemudian, masa tersebut bergeser dengan adanya kepercayaan animisme, yang berarti orang yang sakit disebabkan oleh hal-hal gaib atau pengaruh gaib, seperti dari batuan atau pohon besar.

Hingga pada abad ke-18, tepatnya pada masa perang Krimea, muncul sosok Florence Nightingale sebagai perintis ilmu keperawatan modern. Florence juga dikenal sebagai penggagas standardisasi dalam dunia keperawatan. Ia pernah menulis buku Notes on Nursing yang berisi catatan lengkap ilmu keperawatan. Bahkan buku tersebut menjadi buku panduan di sekolah keperawatan dunia.

Untuk kamu yang masih asing dengan sosok Florence, berikut biografi singkat Florence Nightingale.

1. Florence berasal dari keluarga bangsawan kaya yang terpandang

Thougtco.com
Thougtco.com

Lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820, Florence berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya. Ayahnya, William Nightingale merupakan saudagar tanah yang kaya di London.

Meski memiliki harta yang berlimpah, Florence tidak suka menghamburkan uang layaknya anak bangsawan lain. Ia tetap rendah hati dan senang membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

2. Sejak remaja, Florence telah memiliki keinginan untuk menjadi perawat

Wsj.com
Wsj.com

Pada tahun 1846, Ia berlibur ke Jerman dan bertemu dengan biarawati Lutheran yang bertugas di sebuah rumah sakit milik Pendeta. Ia kagum kepada para biarawati yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu banyak orang. Mulai saat itu, keinginan untuk menjadi perawat mulai tumbuh di dalam dirinya.

3. Keinginanya menjadi perawat ditentang keras oleh keluarga

Biography.com
Biography.com

Ketika niat Florence untuk menjadi perawat sudah kuat, ia justru mendapat tentangan keras dari keluarganya. Saat itu, profesi perawat dipandang hina. Rumah sakit dianggap tempat yang kotor. Florence tak kehabisan akal untuk membujuk kedua orang tuanya. Ia akhirnya diizinkan untuk belajar ilmu keperawatan di Jerman.

4. Karier Florence sebagai perawat dimulai di Prancis

Natgeokids.com
Natgeokids.com

Setelah beberapa tahun menempuh pendidikan keperawatan, Florence akhirnya memulai karier sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Prancis. Ia juga sempat mengabdi di Institute of the Care of Sick Gentlewomen di London.

Pada tahun 1853, terjadi perang Krimea di Inggris. Florence melihat perang tersebut menelan banyak korban jiwa, namun sedikit tenaga medis yang tersedia. Bahkan di antara tenaga medis tersebut tidak ada yang berjanis kelamin perempuan. 

Melihat hal tersebut, hati Florence terketuk. Ia akhirnya menulis surat kepada Menteri Penerangan Sidney untuk mengajukan diri sebagai relawan medis pada perang Krimea.

5. Florence membenahi standar kebersihan rumah sakit

Walmart.com
Walmart.com

Pada masa terjadinya perang Krimea, Florence meneliti para korban perang. Ia akhirnya menemukan sebuah fakta bahwa banyaknya korban jiwa bukan disebabkan karena peluru tembakan, melainkan karena rumah sakit tempat pasien dirawat kurang dijaga kebersihanya. Kurangnya kehigenisan tersebut menyebabkan luka pada tubuh pasien mudah dimasuki bakteri dan kuman. 

Florence akhirnya buka suara soal kebersihan rumah sakit. Ia menyuruh para pegawai untuk melakukan pembersihan rumah sakit, mulai dari mengganti sprei kasur pasien, mencuci tangan sebelum menangani pasien, dan sirkulasi udara yang baik.

6. Florence mendapat julukan "The lady with Lamp"

Nam.ac.uk
Nam.ac.uk

Saat menjadi relawan perang Krimea, ia dikenal sering mengecek keadaan pasiennya saat malam hari dengan membawa lampu minyak sebagai penerangan. Ia pun mendapat julukan "The Lady with Lamp".

7. Mendirikan sekolah keperawatan Nightingale

Editions.covecollective.org
Editions.covecollective.org

Selama perang Krimea berlangsung, Florence banyak melakukan perubahan pada sistem di rumah sakit. Mulai dari tidak memilah pasien berdasarkan ras atau keyakinan, membuat beberapa peraturan rumah sakit, menetapkan kebersihan rumah sakit, dan masih banyak lagi.

Florence menjadi terkenal di mana-mana karena telah berjasa besar pada keperawatan di Inggris. Pada tahun 1860, Ia akhirnya membuat Sekolah Keperawatan Nightingale di London. Ia juga sempat menulis buku keperawatan yang berjudul Notes on Nursing.

Berkat jasanya di dunia keperawatan, Florence mendapat penghargaan The Order of Merit sebelum ia meninggal dunia pada tahun 1910. 

Itulah biografi singkat Florence Nightingale, perempuan hebat pelopor ilmu keperawatan modern. Kegigihan Florence dalam menyuarakan sistem kebersihan yang baik dan kerja kerasnya sebagai perawat profesional pada perang Krimea bisa menjadi contoh bagi para perempuan di Indonesia untuk berani dalam menyuarakan kebaikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Raiyani Hidayah Ruida
EditorRaiyani Hidayah Ruida
Follow Us