Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kumbang Perisai Bergaris, Dapat Mengeluarkan Bau Tidak Sedap

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Thomas Bresson)

Kumbang perisai bergaris atau yang memiliki nama latin Graphosoma italicum adalah serangga kecil yang sering menarik perhatian karena corak tubuhnya yang mencolok dengan garis-garis hitam dan merah. Kumbang ini biasa ditemukan di daerah Eropa Selatan dan Mediterania, terutama di padang rumput serta ladang-ladang yang kaya akan tanaman Apiaceae.

Selain tampilannya yang unik, kumbang ini juga punya cara bertahan hidup yang tidak biasa, seperti dapat mengeluarkan bau tidak sedap untuk mengusir predator. Ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait kumbang perisai bergaris? Yuk, simak fakta-faktanya di bawah ini!

1.Habitat dan persebaran

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Pjt56)

Kumbang perisai bergaris atau Graphosoma italicum dapat ditemukan di berbagai wilayah Eropa Selatan dan Mediterania. Wilayah persebarannya meliputi negara-negara seperti Italia, Prancis, Spanyol, hingga Turki dan sebagian kecil wilayah Asia Barat. Dilansir laman Monaco Nature Encyclopedia, kumbang ini suka hidup di daerah dengan iklim hangat seperti padang rumput terbuka, ladang pertanian, dan pinggir hutan.

Mereka sering terlihat di daerah yang kaya dengan tanaman Apiaceae seperti wortel liar dan dill yang menjadi sumber makanan utama mereka. Persebaran kumbang ini juga dipengaruhi oleh musim, kumbang ini lebih aktif di musim semi dan musim panas. Habitat mereka cenderung berada di daerah dengan banyak sinar matahari karena dapat membantu mereka menjaga suhu tubuh.

2.Tampilan fisik

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Armand Turpel)

Kumbang perisai bergaris memiliki penampilan mencolok dengan garis-garis hitam dan merah yang menghiasi tubuh mereka. Warna merah dan hitam ini berfungsi sebagai bentuk peringatan bagi predator, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin beracun dan tidak enak dimakan.

Dilansir laman iNaturalist, tubuh mereka berbentuk oval dan agak pipih, dengan panjang sekitar 8–12 mm. Bagian bawah tubuhnya berwarna jingga dengan bitnik-bintik hitam.

Mereka memiliki antena panjang yang berfungsi untuk mendeteksi lingkungan sekitar, termasuk untuk mencari sumber makanan. Mereka juga memiliki sayap yang dapat dilipat di atas punggungnya, untuk memberi perlindungan tambahan.

3.Makanan dan cara mendapatkan makanan

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Marta Boroń)

Graphosoma italicum adalah herbivora yang memakan getah dari tanaman Apiaceae. Dilansir laman iNaturalist, tanaman seperti wortel liar, adas, dan dill adalah sumber makanan utama bagi serangga kecil ini.

Untuk mendapatkan makanan, kumbang ini menggunakan mulutnya yang berbentuk seperti alat tusuk yang disebut dengan proboscis, yang digunakan untuk menembus batang dan daun pada tanaman. Mereka kemudian menyedot getah tanaman sebagai sumber nutrisi.

Mereka sering terlihat sedang mencari makanan dan makan pada siang hari. Walaupun kumbang ini tidak terlalu merusak tanaman dalam jumlah kecil, adanya serangan hama kumbang dalam jumlah besar tetap dapat menyebabkan tanaman menjadi stres karena kehilangan getah.

4.Dapat mengeluarkan bau tidak sedap

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Marta Boroń)

Dilansir laman BBC, salah satu mekanisme pertahanan kumbang perisai bergaris adalah kemampuannya dalam mengeluarkan bau tidak sedap. Bau ini berasal dari zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar khusus di tubuhnya.

Ketika kumbang merasa terancam oleh predator seperti burung atau serangga lain, mereka akan melepaskan bau ini sebagai bentuk perlindungan. Bau tersebut berfungsi sebagai sinyal bagi predator bahwa kumbang ini mungkin beracun sehingga seringkali membuat predator enggan untuk memangsa mereka. Selain itu, bau ini juga membantu kumbang untuk berkomunikasi dengan sesama kumbang, terutama dalam mempertahankan wilayah atau mencari pasangan.

5.Siklus hidup

ilustrasi kumbang perisai bergaris (wikimedia.org/Marta Boroń)

Kumbang perisai bergaris mengalami siklus hidup yang terdiri dari tiga tahap yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Kumbang betina akan bertelur di bagian bawah daun tanaman Apiaceae, dan setiap betina bisa menghasilkan puluhan telur dalam satu musim.

Telur-telur ini kemudian menetas menjadi nimfa, yang memiliki penampilan seperti kumbang dewasa tapi belum memiliki sayap. Nimfa selanjutnya akan mengalami beberapa kali pergantian kulit sebelum akhirnya mencapai tahap dewasa.

Proses perkembangan dari telur hingga dewasa biasanya memakan waktu beberapa minggu, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan. Kumbang dewasa juga memiliki umur yang bervariasi, tetapi pada umumnya mereka dapat hidup hingga beberapa bulan.

Tidak hanya memiliki corak yang mencolok, kumbang perisai bergaris juga memiliki kemampuan melindungi diri yang unik yaitu dengan mengeluarkan bau tidak sedap. Kumbang ini juga hidup di dalam kelompok kecil. Mereka sering terlihat bergerombol di tanaman inangnya, terutama pada saat sedang mencari makanan atau berjemur di bawah sinar matahari. Walaupun terlihat kecil dan sederhana, kumbang ini memiliki peran penting dalam ekosistemnya, khususnya dalam rantai makanan dan menjaga keseimbangan populasi tanaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us