Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kurkumin Ternyata Bisa Meningkatkan Memori dan Mood Lho

sciencedaily.com

Kunyit adalah bumbu masak yang banyak digunakan sebagai pewarna makanan di Indonesia. Kunyit memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat sebagai kesehatan, kecantikan, salah satunya adalah kurkumin.

Kurkumin adalah pemberi warna kuning pada kunyit yang banyak dimanfaatkan juga sebagai pewarna tekstil alami. Selain sebagai pewarna, penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry mengungkapkan ternyata kurkumin memiliki manfaat dalam memperbaiki mood dan meningkatkan daya ingat. Berikut adalah penjelasannya.

1. Penelitian tentang kurkumin

orwh.od.nih.gov

Pada penelitian yang sebelumnya diketahui bahwa kurkumin dapat berfungsi sebagai antiinflamsi dan juga sebagai anntioksidan. Baru-baru ini hasil penelitian yang diterbitkan di American Journal of Geriatric Psychiatry pada tanggal 19 Januari 2018 oleh Small dan para peneliti yang tergabung dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan kurkumin sebagai suplemen ternyata mudah diserap dalam kinerja otak pada orang yang tidak mengalami dimensia.

2. Perlakuan yang diberikan kepada orang dilibatkan dalam penelitian

orwh.od.nih.gov

Penelitian ini melibatkan sukarelawan 40 orang dewasa yang berusia 50 hingga 90 tahun yang mengalami keluhan memori ringan. Sebanyak 40 sukarelawan secara acak diberikan plasebo dan kurkumin dua kali sehari sebanyak 90 miligram dalam kurun waktu 18 bulan.

Para sukarelawan kemudian dilakukan pemerikasaan PET untuk menentukan tingkat amiloid pada otak pada awal penelitian dan 18 bulan setelah penelitian, sedangkan pemantauan kadar kurkumin dalam darah dilakukan 6 bulan sekali.

3. Peningkatan memori dan mood

Pexels/周 康

Setelah 18 bulan penelitian diketahui bahwa orang yang mengkonsumsi kurkumin mengalami perbaikan yang signifikan dalam ingatan dan fokus. Sedangkan sukarelawan yang diberi plasebo tidak terlihat adanya perbaikan. Orang yang mengkonsumsi kurkumin mengalami peningkatan memori sebanyak 28% , mengalami perbaikan pada mood dan juga tes PET pada otak menunjukan sinyal amyloid yang lebih sedikit di amigdala dan hipotalamus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
lia faiqotul muniroh
Editorlia faiqotul muniroh
Follow Us