Awas Stratus: Ciri-Ciri, Proses Terbentuk, dan Efeknya

Awan bikin galau, nih~

Siapa yang suka sebal kalau lagi asyik jalan, tiba-tiba langit tertutup awan kelabu? Biasanya awan ini menyebar rata ke sepanjang jalan dan bikin mood ikutan sendu. Ada banyak jenis awan yang bisa muncul. Namun, seringkali yang menutupi cerahnya langit biru adalah si awan stratus.

Awan ini menyebabkan fenomena alam yang mendukung untuk galau. Kira-kira, apa itu awan stratus? Lalu, bagaimana pula proses terbentuknya dan efeknya? Cari tau lebih lengkapnya di bawah, ya!

Mengenal awan stratus

Awan stratus adalah awan yang muncul di lapisan terendah langit. Bentuknya kadang bisa sangat abstrak, tetapi lebih sering berupa lembaran bertumpuk. Nama 'stratus' yang disematkan berasal dari kata 'strata' yang berarti lapisan.

Biasanya memiliki warna putih keabu-abuan alias nebulosus yang sendu banget. Awan ini hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari permukaan laut. Jika berkunjung ke pegunungan, awan ini bisa sangat rendah sehingga disebut dengan istilah kabut.

Awan stratus mengandung butiran-butiran air. Gak heran jika kemunculannya sering diiringi dengan rintik hujan. Bahkan salah satu jenis awan stratus dapat menyebabkan cuaca buruk. Pada daerah yang lebih dingin, gerimis akan turun dalam bentuk salju ringan. 

Ciri-ciri awan stratus

Awas Stratus: Ciri-Ciri, Proses Terbentuk, dan Efeknyailustrasi awan stratokumulus (pexels.com/Pixabay)

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, awan stratus dapat dikenali melalui tampilan fisik dan gejala alam yang mengikutinya. Berikut di antaranya:

  • Terletak di atmosfer dengan ketinggian kurang lebih 2 km dari permukaan laut
  • Berwarna abu-abu atau putih kelabu
  • Memiliki tekstur lembut dan seringkali menutup sebagian permukaan langit
  • Bentuknya serupa anyaman dan lembaran berlapis-lapis yang gak beraturan
  • Dapat berkombinasi dengan awan lain dan menciptakan awan jenis baru seperti Nimbostratus, Altostratus, dan sebagainya. 

Proses terbentuknya awan stratus

Awan stratus terbentuk ketika atmosfer cenderung tenang dan stabil. Prosesnya diawali ketika angin sepoi-sepoi menaikkan udara sejuk dari permukaan daratan atau lautan yang lebih dingin. Lalu, bertemu dengan udara yang lebih hangat. 

Pada lapisan kedua lembaran awan bertemu, udara dingin akan memengaruhi yang lebih hangat. Akibatnya, terjadi proses pengembunan dan membentuk awan stratus. Tahapan ini terjadi dan meluas sebagaimana lapisan yang tumpang tindih antara lembaran udara.

Karena sejatinya merupakan kabut yang terangkat, awan stratus mengandung butiran air. Ketebalannya bervariasi dan terkadang cukup buram, sehingga bisa menggelapkan hari. Hasilnya, mendung akan terjadi karena hanya ada sedikit cahaya yang melewatinya.

Baca Juga: Mengenal Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Ini Dampaknya

Efek yang diciptakan awan stratus

Awas Stratus: Ciri-Ciri, Proses Terbentuk, dan Efeknyailustrasi awan nimbostratus (pexels.com/eberhard grossgasteiger)

Sudah disinggung sebelumnya, awan stratus mengandung butir-butir air. Saat langit tertutup awan stratus, rintik hujan ringan akan turun. Pada wilayah lebih dingin, salju mungkin turun karena pengaruh suhu atmosfer. 

Kombinasi awan stratus juga dapat menyebabkan gangguan penerbangan. Lapisan yang terhampar dan tebal dapat memengaruhi jarak pandang pilot bahkan goncangan pesawat. Selain itu, gangguan radio juga bisa terjadi akibat lapisan awan stratus yang terlalu tebal. 

Dilansir Climate Policy Watcher, meski posisinya berada paling rendah, awan stratus juga memiliki sifat awan yakni memantulkan sinar matahari dari bumi. Namun, awan ini juga dapat menjebak cahaya inframerah dari permukaan bumi yang menyebabkan efek rumah kaca.

Jenis-jenis awan stratus

Awas Stratus: Ciri-Ciri, Proses Terbentuk, dan Efeknyailustrasi awan cirrostratus (pexels.com/Pixabay)

Awan stratus dapat bergabung dengan jenis lain, sehingga membentuk awan yang berbeda. Selain tampilannya, kombinasi ini juga dapat menimbulkan fenomena alam yang bervariasi pula. 

  • Awan altostratus

Pada posisi paling tinggi ada kombinasi awan yang disebut altostratus. Awan altostratus memiliki sifat tembus cahaya matahari. Mereka terbentuk dari tambalan besar udara yang terangkat dan terkondensasi, karena suhu dingin di ketinggian yang lebih tinggi.

Komposisi awan altostratus terdiri dari kristal es. Kandungan awan ini dapat membahayakan pesawat yang lewat. Adapun awan altostratus undulatus merupakan awan altostratus yang memiliki undulasi atau gelombang. Karenanya, awan ini sering disebut awan berombak atau gelombang.

  • Awan nimbostratus

Awan Nimbostratus adalah jenis awan tingkat rendah, terjadi di bawah 6.000 kaki atau sekitar 2 km. Mereka mirip dengan awan stratus, kecuali sifatnya yang secara aktif menghasilkan presipitasi dan berbentuk lebih acak dari awan stratus.

Jenis awan ini termasuk awan front hangat. Sebab, terjadi akibat udara hangat dan lembap secara bertahap menggantikan udara yang lebih dingin di permukaan. Karena terbentuk dalam kondisi yang gak mendukung perkembangan vertikal, awan nimbostratus gak pernah menghasilkan hujan lebat atau badai petir, tetapi memiliki curah hujan awet.

  • Awan stratokumulus

Pernah melihat awan yang seperti memiliki bentuk-bentuk khusus dan saling terpisah satu sama lain? Itu adalah awan stratokumulus. Awan ini membawa presipitasi ringan, seringkali gerimis, dan ditemukan pada ketinggian yang sama dengan awan nimbostratus. 

Sedikit berbeda degan bentuk awan stratus yang berlembar, awan stratokumulus agak mengembang. Hal ini dipengaruhi oleh sifat kumulusnya, tetapi lebih gelap dari awan kumulus biasa. Umumnya, awan stratokumulus gak membawa banyak cuaca dan lebih sering digunakan untuk memprediksi cuaca.

  • Awan cirrostratus 

Awan jenis ini merupakan gabungan awan cirrus dan stratus. Berbentuk selembar awan tipis yang terbuat dari kristal es. Awan cirrostratus cenderung berada pada ketinggian yang lebih tinggi daripada awan stratus biasa.

Karena komposisi dan letaknya, awan cirrostratus bersifat tembus cahaya bulan maupun matahari. Pembiasan cahaya akibat kristal es di dalamnya menyebabkan awan cirrostratus acap menciptakan efek halo (cahaya melingkar) di sekitar bulan atau matahari jika dilihat dari bumi. 

Karena posisinya berada paling dekat dengan permukaan bumi, awan stratus sering kali terlihat. Coba sesekali lihat ke langit, kira-kira jenis awan stratus apa yang sedang terjadi di wilayahmu?

Baca Juga: Awan Cumulonimbus: Pengertian, Proses, dan Dampaknya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya