Mirip Gulungan Tsunami, Pertanda Apa di Balik Kemunculan Awan Arcus?

Awan ini sempat viral dan menggegerkan masyarakat

Warga Aceh dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk seperti gelombang tsunami pada Senin pagi (10/8/2020). Awan ini terlihat di atas Kota Meulaboh, Aceh Barat, dan seketika menghebohkan jagad Twitter. Dalam video tersebut, terlihat jelas gumpalan awan panjang berwarna kelabu bergulung menyelimuti kota.

Setelah ditelusuri, ternyata awan ini dikenal dengan nama awan arcus atau roll cloud. Lantas, pertanda apakah di balik kemunculan awan arcus? Apakah benar awan ini bisa menghasilkan hujan badai dan petir?

1. Ini adalah awan horizontal dengan ketinggian rendah

Mirip Gulungan Tsunami, Pertanda Apa di Balik Kemunculan Awan Arcus?cloudatlas.wmo.int

Apa itu awan arcus? Ini adalah formasi awan horizontal dengan ketinggian rendah. Umumnya, awan arcus muncul sebagai aksesori dari kumulonimbus. Awan ini terbagi menjadi dua, yakni roll cloud dan shelf cloud. Berdasarkan bentuknya, yang muncul di Meulaboh, Aceh Barat adalah shelf cloud.

Awan arcus seringk ali terbentuk di tepi depan dari aliran keluar badai. Menurut WMC Action News 5, awan arcus muncul ketika pusaran horizontal terbentuk di atmosfer. Lalu, awan ini akan terlepas dari struktur saat badai meluruh dan bergulir horizontal melintasi langit. Awan ini biasanya ditemukan di daerah pesisir akibat angin laut atau angin dingin.

2. Awan arcus bisa menimbulkan angin kencang dan hujan lebat

Mirip Gulungan Tsunami, Pertanda Apa di Balik Kemunculan Awan Arcus?metoffice.gov.uk

Menurut Deni Septiadi, Peneliti Petir dan Atmosfer BMKG, awan arcus adalah bagian awan Cumuliform, yakni awan yang berbentuk seperti bunga kol. Awan ini cukup mengerikan karena bisa menghasilkan hujan ekstrem, petir, angin puting beliung, bahkan hujan es! Awan ini dihindari di dunia penerbangan karena bisa menyebabkan turbulensi yang kuat.

Sementara, menurut Hary Tirto Djatmiko, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awan ini termasuk rendah dengan ketinggian hanya 6.500 kaki atau 2.000 meter (2 km) dari permukaan tanah. Sehingga, masyarakat sekitar diimbau untuk tetap waspada karena berpotensi terjadi angin kencang serta hujan lebat yang disertai kilat.

3. Awan arcus sering terlihat di musim peralihan menuju musim hujan

Mirip Gulungan Tsunami, Pertanda Apa di Balik Kemunculan Awan Arcus?thetimes.co.uk

Awan arcus tidak terbentuk setiap saat. Melainkan, paling sering terlihat di musim peralihan menuju musim hujan, yakni pada bulan September, Oktober, atau November. Tetapi, awan arcus juga bisa terbentuk di bulan Desember, Januari, dan Februari, di saat hujan sedang deras-derasnya. Mengapa demikian?

Pada bulan-bulan tersebut adalah waktu yang paling mendukung pertumbuhan awan Cumuliform. Ini karena udaranya cenderung dingin, lembap, dan basah. Akibatnya, terbentuklah gelombang awan mirip tsunami yang bentuknya horizontal dan panjangnya mencapai beberapa kilometer.

Karena berpotensi menyebabkan angin kencang dan hujan lebat, disarankan untuk masuk ke rumah saat awan arcus terlihat di langit. Jika sedang berada di luar, berlindunglah di dalam mobil atau gedung terdekat. Dan jangan gunakan perangkat elektronik atau telepon seluler sampai badai reda, saran Department of Homeland Security.

Baca Juga: 10 Negara yang Sering Dilanda Tornado, Apakah Indonesia Ternasuk?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya