Lapisan Inti Bumi: Pengertian, Struktur, dan Karakteristik

Pernahkah kamu bertanya-tanya, ada apakah di bagian terdalam dari tanah yang kita pijak? Bagian tersebut dikenal sebagai lapisan inti bumi. Tempatnya jauh berada 'di bawah' kita dan belum ada yang bisa mencapainya, lho.
Lantas, bagaimana cara manusia mengetahui ciri-ciri dan karakteristiknya? Peneliti telah melakukan sejumlah eksplorasi untuk mengenali inti bumi lebih jauh. Nah, IDN Times telah merangkum informasinya untukmu. Yuk, baca terus!
Di mana letak lapisan inti bumi?

Bumi kita berbentuk bulat. Oleh karena itu, letak lapisan inti bumi paling tepat adalah di pusat Bumi atau di bawah lapisan kerak dan mantel bumi. Secara spesifik, inti bumi ditemukan sekitar 2.900 kilometer di bawah permukaan bumi dengan radius sekitar 3.485 kilometer, melansir National Geographic.
Inti bumi terbagi lagi menjadi dua, yakni inti bagian dalam dan inti bagian luar. Nah, kedua bagian tersebut memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda.
Karakteristik lapisan inti bumi

FYI, inti bumi merupakan bagian terpanas dan terpadat di planet ini. Oleh karenanya, kerap bagian ini disebut sebagai tungku gradien panas bumi. Adapun suhunya mencapai sekitar 25 derajat Celsius per kilometer kedalaman.
Suhu rata-rata inti bumi diperkirakan mencapai 4.500—5.500 derajat Celsius untuk bagian inti luar dan 5.200 derajat Celsius pada inti dalam. Meski demikian, suhu pasti inti bumi sulit ditentukan. Tekanan, rotasi Bumi, dan komposisi unsur menjadi pemengaruhnya.
Lantas, mengapa inti bumi bisa sangat panas? Menurut National Geographic, peluruhan unsur-unsur radioaktif, sisa panas dari proses pembentukan planet, hingga panas yang dilepaskan saat inti luar cair membeku di dekat batas dengan inti dalam menjadi penyebabnya.
Nyaris seluruh inti bumi terdiri dari logam, khususnya besi (Fe) dan Nikel (Ni). Selain itu, ada juga unsur yang larut dalam besi seperti siderofil hingga belerang.
Lantas, seperti apa struktur dari lapisan inti bumi ini? Berikut uraian ringkasnya.
- Lapisan inti luar bumi
Ketebalan lapisan ini sekitar 2. 300 kilometer dengan radius sekitar 3.400 kilometer. Kepadatan dari lapisan inti bumi bagian luar ini diperkirakan jauh lebih tinggi dibanding mantel dan kerak bumi, sekitar 9.900—12.200 kg/m3, melansir Geology In.
Lapisan inti luar bumi berbentuk cair. Viskositasnya pun sangat rendah sehingga mudah berubah bentuk dan mudah dibentuk. Bagian ini juga mengalami konveksi turbulen dan berputar lebih cepat daripada bagian planet lain. Pergerakan tersebut menimbulkan efek dinamo yang diyakini memengaruhi medan magnet bumi.
Kekuatan rata-rata medan magnet di lapisan inti bumi luar ini diperkirakan sekitar 25 Gauss (2,5mT). Angka tersebut berarti 50 kali kekuatan medan magnet di permukaan bumi.
- Lapisan inti dalam bumi
Bagaimana dengan lapisan inti dari inti bumi? Lapisan inti dalam bumi adalah bola besi yang panas dan sebagian besar berbentuk padat. Tebalnya sekitar 2.414 kilometer, melansir California Academy of Sciences. Sementara itu, radiusnya sekitar 1.220 kilometer dengan tekanan hampir 3,6 juta atmosfer (atm).
Inti dalam bumi memiliki suhu yang jauh di atas titik leleh besi. Meski demikian, bentuknya tidak cair karena tekanan kuat di lapisan inti bumi bagian dalam ini mencegah besi mencair, melansir National Geographic. Tekanan dan kepadatannya terlalu besar bagi atom besi untuk bisa berubah menjadi cair.
Awal terbentuknya lapisan inti bumi
Lapisan inti bumi konon terbentuk sekitar 1 miliar tahun yang lalu. Mulanya lapisan ini terbentuk ketika bongkahan besi padat yang sangat panas secara spontan mulai mengkristal di dalam bola logam cair selebar 4.200 mil di pusat planer, melansir The Daily dari Case Western Reserve University.
Planet Bumi sendiri lebih tua dari intinya. Ketika Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bumi berbentuk bola batuan panas yang seragam. Akan tetapi, peluruhan radioaktif dan sisa panas dari proses pembentukan planet menyebabkan bola makin panas.
Sekitar 500 juta tahun kemudian, suhu planet Bumi muda makin panas hingga mencapai titik leleh besi yang disebut iron castatrophe alias bencana besi. Fenomena tersebut menyebabkan pergerakan material batuan cair yang lebih besar dan cepat. Tetesan besi, nikel, dan logam berat lainnya pun tertarik ke pusat bumi kemudian menjadi inti bumi yang pertama, melansir National Geographic.
Kalau mengulas lapisan inti bumi, jelas tidak akan ada habisnya. Terbaru, peneliti bahkan menemukan lapisan inti bumi punya inti lagi. Meski demikian, prosesnya masih diteliti lebih lanjut. Keren sekali, bukan?