Kenapa Paus Suka Melompat ke Permukaan Air? Ini 5 Alasannya!

Sudah jadi rahasia umum bahwa paus (infraordo Cetacea) adalah keluarga hewan dengan ukuran paling masif di dunia. Dalam klasifikasinya, mamalia akuatik ini terbagi dalam dua kelompok berbeda, yakni paus balin (parvordo Mysticeti) dan paus bergigi (parvordo Odontoceti). Tentunya, masing-masing spesies paus itu memiliki perbedaan ciri tersendiri yang memudahkan kita untuk mengidentifikasi mereka.
Akan tetapi, ada satu ciri khas yang dimiliki oleh semua spesies paus yang ada di dunia, yakni kebiasaan untuk melompat ke permukaan air alias breaching. Intensitas lompatan ke permukaan air sebenarnya berbeda-beda, tergantung spesiesnya. Misal, paus biru (Balaenoptera musculus) terbilang jarang menunjukkan kebiasaan ini karena butuh energi yang besar. Sementara itu, paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) jadi yang paling sering mempertontonkan aksi melompat ke permukaan air.
Tentunya, pertanyaan besar dari perilaku keluarga paus ini adalah kenapa mereka suka melompat ke atas permukaan air? Apakah kegiatan ini sebenarnya hanya sekadar paus yang sedang “gabut” atau ingin pamer pada manusia? Yuk, kita cari tahu sama-sama jawabannya di bawah ini!
1. Upaya komunikasi

Keluarga paus memang terkenal dengan suara sonar yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan sesama secara vokal. Namun, bukan berarti itu jadi satu-satunya cara paus untuk memberi informasi pada paus lain, terutama bagi spesies yang hidup secara berkelompok. Gestur tubuh jadi cara lain paus untuk berkomunikasi, tentunya termasuk dengan upaya melompat ke permukaan air.
Dilansir Whale Watch, ketika seekor paus melompat ke permukaan air dan menghasilkan deru ombak yang keras, gelombang ombak itu dapat menjangkau jarak yang jauh dan sampai ke kedalaman tertentu. Cara ini bermanfaat untuk memberi tanda bagi kawanan yang mungkin tertinggal di belakang supaya bisa segera menyusul. Selain dari suara deruan ombak, melompat ke permukaan air berarti seekor paus memberi sinyal visual bagi individu lain soal posisinya saat melakukan gerakan tersebut.
2. Membersihkan parasit di tubuh

Dengan tubuh yang besar, paus jadi sasaran empuk bagi beberapa parasit laut yang hendak mengambil keuntungan dari mamalia raksasa ini. Salah satu parasit bagi paus yang paling terkenal adalah teritip atau barnacle (subkelas Cirripedia). Hewan ini merupakan sejenis artropoda laut yang masih berkerabat dengan udang dan kepiting. Kebiasaan mereka adalah menempel pada tubuh paus karena memberi tumpangan, tempat tinggal, dan makanan gratis.
Meskipun begitu, bagi paus, teritip hanya memberi rasa tak nyaman. Apalagi jika jumlahnya terlalu banyak. Sebenarnya, selain rasa tak nyaman atau gatal, teritip tidak memberi efek samping pada paus sehingga simbiosis antara kedua hewan ini lebih ke arah komensalisme.
Sekalipun tak ada efek negatif bagi tubuh si paus, menyingkirkan beberapa teritip dari tubuh mereka jelas akan terasa melegakan dan salah satu cara untuk memperoleh hasil itu adalah lewat melompat ke permukaan air. Prince of Whales melansir bahwa tiap lompatan yang dilakukan seekor paus ke permukaan air akan menghasilkan kekuatan hempasan yang cukup untuk melepas teritip dari bagian tubuh tertentu. Dengan tersingkirkannya parasit di tubuh, kulit luar paus bisa jadi lebih sehat pula.
3. Ritual sebelum kawin

Khusus alasan ketiga ini, hanya beberapa spesies saja yang memanfaatkan gerakan melompat ke permukaan sebagai ritual kawin, salah satu yang di antaranya adalah paus bungkuk. Prince of Whales melansir, paus bungkuk jantan akan sering melompat ke permukaan air ketika musim kawin tiba dan ada betina di sekitar. Ada alasan khusus soal mengapa mereka melakukan hal ini.
Misalnya saja, dengan melompat ke permukaan air, seekor paus bungkuk jantan dapat menunjukkan seberapa sehat dan bertenaga dirinya pada betina di sekitar. Selain itu, semakin tinggi si jantan melompat, maka ia akan terkesan lebih kuat. Cara “pamer” ini secara tak langsung menampilkan bahwa si jantan sebenarnya sangat subur dan siap menghasilkan keturunan yang kuat bersama dengan betina.
4. Membantu proses berburu

Mau itu paus balin yang hanya mengonsumsi hewan kecil ataupun paus bergigi yang mengonsumsi hewan berukuran lebih besar, kebiasaan melompat ke permukaan air ini ternyata bermanfaat untuk memperoleh makanan. Untuk melakukan hal ini, mula-mula seekor paus harus menentukan titik gerombolan mangsa yang ada di sekitar. Kemudian, ia akan mempersiapkan energi untuk melakukan satu lompatan besar tepat di atas target.
Dilansir Dana Wharf, dalam tiap lompatan yang dilakukan paus, calon makanan yang ada di bawah mereka akan pingsan seketika. Mangsa yang pingsan berarti mangsa yang mudah dikonsumsi. Sebab, paus tak perlu khawatir untuk mengejar gerombolan mangsa jika mereka tetap diam di satu titik. Dengan demikian, hanya dari satu lompatan, seekor paus dapat menghemat banyak energi untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah besar.
5. Membantu mengamati kondisi sekeliling di permukaan

Paus punya berbagai metode untuk mengamati sekeliling, termasuk memanfaatkan sonar. Meskipun demikian, ketika organ navigasi utama itu sedang tidak dapat digunakan secara optimal, seekor paus perlu cara lain agar tahu ke mana arah gerak dirinya. Nah, metode lain yang sering dimanfaatkan adalah visual alias indra penglihatan.
Kadang-kadang, sulit untuk melihat di dalam air, terutama jika di sekitar perairan keruh. Maka dari itu, salah satu alasan mengapa paus melompat ke permukaan air adalah demi membantu indra penglihatan. Dilansir Whale Watch, ketika paus melompat, mata mereka dapat mengamati lokasi sekitar dengan lebih jelas. Hal ini sangat penting ketika paus melintas ke tempat-tempat yang penuh dengan kapal manusia ataupun dekat pesisir pantai supaya tidak terdampar.
Tentunya, selain lima alasan serius di atas, aksi lompatan yang dilakukan keluarga paus juga bisa saja terjadi ketika mereka sedang bermain. Hal ini banyak diasosiasikan pada paus muda yang ikut menampilkan aksi serupa ketika bergerak bersama kelompok. Uniknya, sekalipun ada kata “bermain”, sebenarnya melompat ke permukaan air itu juga punya manfaat bagi paus muda, semisal melatih kemampuan fisik dan koordinasi dengan kelompok.