Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Doggerland, Daratan yang Hilang di Antara Inggris dan Belanda

Doggerland (doggerland-offshore.com)

Doggerland sering disebut sebagai "Atlantis-nya Eropa," adalah daratan yang pernah menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa sekitar 8.000 tahun yang lalu. Wilayah yang kini berada di dasar Laut Utara ini dulunya adalah hamparan luas yang dihuni oleh manusia dan berbagai spesies hewan. Namun, perubahan iklim dan naiknya permukaan laut menyebabkan Doggerland tenggelam dan hilang dari peta dunia. Artikel ini akan membawa kamu mengenal lebih jauh tentang Doggerland, daratan yang hilang namun tetap menyimpan banyak cerita dan misteri.

1. Doggerland dijuluki sebagai "Atlantis yang hilang"

Ilustrasi daratan Doggerland (wessexarch.co.uk)
Ilustrasi daratan Doggerland (wessexarch.co.uk)

Doggerland adalah wilayah dataran rendah yang menghubungkan Inggris Raya dengan Benua Eropa pada masa glasial. Wilayah ini sering disebut "Atlantis yang hilang" karena tenggelam akibat kenaikan permukaan laut sekitar 8.000 tahun lalu. Hipotesis keberadaan Doggerland sebagai sebuah daratan purba telah menjadi objek spekulasi sejak akhir abad ke-19, dipopulerkan oleh penulis fiksi ilmiah H.G. Wells. Penemuan arkeologis, seperti ujung tombak purba yang ditemukan pada tahun 1931, semakin memperkuat dugaan tersebut dan memberikan bukti kuat mengenai keberadaan manusia di wilayah ini.

2. Penelitian dan temuan arkeologis di Doggerland

Pantai zeeland, Belanda (travelandleisure.com)
Pantai zeeland, Belanda (travelandleisure.com)

Penelitian arkeologis di sepanjang garis pantai Belanda telah menghasilkan penemuan sejumlah besar artefak dan fosil yang berasal dari Doggerland. Koleksi benda-benda ini, yang kini dipamerkan di Rijksmuseum di Leiden, Belanda, mencakup sekitar 200 objek yang memberikan gambaran hidup manusia purba di wilayah ini. Di antara temuan-temuan menarik tersebut adalah tempat menyimpan anak panah dari tulang rusa, fosil kotoran hyena, serta fragmen tengkorak Neanderthal yang ditemukan di lepas pantai Zeeland pada tahun 2001. Analisis mendalam terhadap temuan-temuan ini telah mengungkapkan informasi lebih rinci mengenai kehidupan dan lingkungan manusia purba di Doggerland.

3. Menjadi bahan penelitian komunitas arkeolog amatir

alat pencukur rambut dari batu dengan gagang kayu birch (science.org)
alat pencukur rambut dari batu dengan gagang kayu birch (science.org)

Doggerland terus menjadi pusat perhatian bagi para arkeolog, termasuk komunitas arkeolog amatir yang secara rutin melakukan pencarian fosil dan artefak di sepanjang pantai Belanda. Kolaborasi antara para arkeolog amatir dan profesional telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang semakin memperkaya pemahaman tentang sejarah Doggerland. Salah satu penemuan paling menonjol adalah alat pencukur rambut dari batu dengan gagang kayu birch yang ditemukan oleh Willy van Wingerden pada tahun 2016. Diperkirakan berusia 50.000 tahun, penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas kehidupan Neanderthal dan menegaskan pentingnya wilayah Doggerland dalam studi prasejarah Eropa.

4. Doggerland menjadi tempat tinggal fauna dan manusia purba

Ilustrasi fauna dan manusia purba di Doggerland (heritagedaily.com)
Ilustrasi fauna dan manusia purba di Doggerland (heritagedaily.com)

Temuan arkeologis menunjukkan bahwa Doggerland merupakan habitat yang ideal bagi berbagai spesies fauna dan manusia purba. Wilayah ini merupakan dataran rumput terbuka yang dihuni oleh berbagai karnivora seperti singa gua, hyena, dan serigala, serta menjadi tempat berburu bagi manusia purba. Para arkeolog juga menemukan bukti bahwa Doggerland memiliki sistem sungai yang kini menjadi Selat Channel, yang didukung oleh Sungai Rhine, Scheldt, dan Thames. Lingkungan ini sangat kaya dan mendukung kehidupan manusia purba seperti Neanderthal dan Homo antecessor, serta fauna besar lainnya.

5. Tsunami storegga dan akhir dari doggerland

Ilustrasi tsunami storegga (historyguild.org)
Ilustrasi tsunami storegga (historyguild.org)

Doggerland akhirnya tenggelam sekitar 8.200 tahun yang lalu akibat tsunami besar yang dikenal sebagai longsoran Storegga. Tsunami ini terjadi akibat longsoran bawah laut di lepas pantai Norwegia dan menyebabkan pemisahan geografis dan budaya antara Inggris Raya dan Eropa. Kejadian ini menciptakan perubahan besar dalam kehidupan manusia purba di wilayah tersebut, mengharuskan mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Para peneliti seperti Bernhard Weningar menulis bahwa tsunami ini tidak hanya mengakhiri keberadaan Doggerland, tetapi juga meninggalkan kepulauan rendah di Skotlandia, menunjukkan betapa merusaknya perubahan iklim yang dapat terjadi dalam sejarah manusia.

Doggerland mungkin telah lenyap dari muka Bumi, tetapi penelitiannya terus memberikan wawasan berharga tentang kehidupan masa lalu dan bagaimana perubahan iklim memengaruhi lanskap dunia. Kisah Doggerland mengingatkan kita akan kekuatan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem Bumi. Semoga artikel ini menambah pengetahuan dan kesadaran akan sejarah serta tantangan yang dihadapi oleh dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmat Amar Fatoni
EditorAchmat Amar Fatoni
Follow Us