Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Koloid, Lengkap dari Pengertian Hingga Cara Pembuatannya

ilustrasi kimia (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum kamu memahami jenis-jenis koloid, penting bagi kamu mengetahui pengertian koloid. Koloid sebagai percampuran dari dua atau lebih zat, namun secara kimia tidak tergabung. Koloid merupakan jenis campuran khusus antara partikel kecil dari satu zat tersebar melalui zat lain. Koloid terdiri atas gas-cair, cair-cair, padat-cari, atau padat-gas.

Dilansir International Union of Pure and Applied Chemistry, koloid adalah kondisi pembagian di mana molekul atau partikel polimolekul yang memiliki satu dimensi dalam bagian 1 nanometer dan 1 mikrometer yang terdispersi ke berbagai medium. Secara substansi setiap zat dari setiap partikel akan lebih besar dari atom atau molekul biasa, namun saat dilihat dengan mata telanjang akan lebih kecil.

Selain itu, koloid merupakan campuran heterogen yang tercipta karena suatu zat yang tersebar (terdispersi) ke dalam zat lainnya (pendispersi). Zat yang dilarutkan di koloid tidak larut seperti pada campuran homogen tetapi akan menyebar ke berbagai partikel di dalam zat pelarut atau pendispersinya. . 

Ciri-ciri koloid

Setelah kamu pahami mengenai apa itu koloid, kamu bisa menyimpulkan ciri-ciri koloid. Berikut ciri-ciri koloid:

  1. Tampak homogen jika dilihat dengan mata telanjang, tetapi terlihat heterogen apabila memakai mikroskop ultra.
  2. Memiliki fase terdispersi dan medium pendispersi.
  3. Dimensi partikelnya 1-100 nm.
  4. Sifat stabil.
  5. Tidak bisa disaring, kecuali dengan alat penyaringan ultra.

Jenis-jenis koloid

ilustrasi mentega kuning (pixabay.com/rodeopix)

Kamu perlu tahu kalau koloid memiliki banyak jenis. Seperti yang diketahui jika koloid mengalami fase terdispersi dan medium pendispersi yang menghasilkan wujud padat, cair, dan gas. Dilansir Chemistry Libre Texts, sesuai zat pendispersi dan zat terdispersinya, koloid terbagi ke dalam empat jenis yaitu aerosol, sol, emulsi, dan busa. Berikut penjelasan lengkapnya.

  1. Aerosol padat
    Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat, di mana gas sebagai medium pendispersinya. Contoh dari aerosol padat adalah asap dan debu.

  2. Aerosol cair
    Aerosol cair adalah koloid dengn cair sebagai fase terdisperensinya, dan gas sebagai fase pendispersinya. Contoh aerosol cair di antaranya kabut, semprotan, dan awan.

  3. Sol
    Sol adalah koloid dengan padat sebagai fase terdispersinya, sedangkan cair menjadi fase pendispersinya. Contohnya adalah gelatin, jeli, dan darah.

  4. Sol padat
    Sol padat sebagai koloid yang fase zat terdispersi dan zat pendispersinya sama-sama padat. Contohnya tanah, kaca berwarna, permata, dan batu rubi.

  5. Emulsi cair
    Emulsi cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya dan fase zat pendispersinya adalah cair. Contoh emulsi cair adalah minyak, mayonnaise, dan minyak dalam air.

  6. Emulsi padat
    Emulsi padat adalah koloid dengan fase terdispersinya adalah cair dan fase zat pendispersinya adalah padat. Contohnya adalah keju dan mentega.

  7. Busa cair
    Busa cair adalah koloid di mana gas menjadi fase zat terdispersi dan cair menjadi fase zat pendispersinya. Contoh busa cair seperti krim kocok, busa sabun, dan krim cukur.

  8. Busa padat
    Busa padat adalah koloid dengan gas sebagai fase zat terdispersinya dan padat sebagai fase zat pendispersinya. Contohnya seperti spons, batu apung, dan marshmellow.

Sifat-sifat koloid

ilustrasi bubuk tawas(pixabay.com/id/users/azza_hafizah-5658239)

  1. Efek Tyndall
    Ditemukan pertama kali oleh John Tyndall. Koloid akan memperlihatkan Efek Tyndall yaitu keadaan di mana berkas cahaya yang muncul di koloid disebabkan akibat interaksi dari cahaya dan partikel koloid. Efek Tyndall mengakibatkan kandungan partikel kecil pada zat bening terlihat sedikit biru.

  2. Gerak brown
    Gerak brown ditemukan oleh Robert Brown karena berhasil mengamati pergerakan partikel koloid. Ia membuktikan bahwa partikel koloid selalu bergerak dan tidak pernah berada pada kondisi diam (statis) melalui jalur lurus dengan arah tidak beraturan.

    Kecepatan gerak akan dipengaruhi oleh ukuran partikel. Jadi,  Gerak brown yang dihasilkan akan semakin cepat apabila ukuran partikel semakin kecil. Kamu bisa melihat debu yang bergerak pada celah jendela yang terkena sinar Matahari, sehingga akan terlihat partikel debu bergerak terus dengan jalur lintasannya lurus.

  3. Adsorpsi
    Adsorpsi terjadi karena permukaan koloid menyerap berbagai partikel ion atau senyawa lain. Contohnya, saat akan menjernihkan air menggunakan tawas. Kenapa air bisa jernih karena tawas? Hal ini karena polutan dalam air diserap oleh tawas.

  4. Koagulasi koloid
    Koagulasi sebagai proses berkumpulnya partikel koloid kemudian menghasilkan endapan. Koloid yang berkumpul ini karena adanya penetralan muatan koloid yang membuat tidak ada reaksi tolak menolak. 

    Kemudian, akan membuat partikel koloid saling menyatu dan berkelompok menghasilkan gumpalan. Salah satu contoh koagulasi adalah ketika kamu menambahkan sedikit senyawa asam di dalam susu maka akan menghasilkan susu menggumpal dan membentuk endapan.

Cara pembuatan koloid

Ilustrasi kondensasi (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Pembuatan koloid busa kamu lakukan dengan dispersi dan kondensasi. Gimana, tertarik untuk membuat koloid? Yuk, simak cara pembuatannya berikut ini:

  1. Kondensasi
    Cara kondensasi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel larutan sejati. Dimana partikel larutan sejati atau molekul dan ion bergabung menjadi partikel koloid dan menggunakan reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolis, dan dekomposisi rangkap dan pergantian pelarut.

    Reaksi redoks digunakan untuk membuat sol belerang dan sol emas. Kemudian, reaksi hidrolisis digunakan untuk membuat Fe (OH)3. sedangkan, dekomposisi rangkap atau pergantian pelarut dilakukan untuk membuat koloid As2s3.

  2. Dispersi 
    Dispersi sebagai prose pembuatan koloid melalui suspensi partikel besar kemudian mengalami perubahan menjadi partikel kecil. Dispersi terbagi kedalam tiga proses yaitu mekanik, peptisasi, dan busur berdia atau berdig. Berikut penjelasan lengkapnya:
    • Secara mekanik, prosesnya dengan kamu perlu menumbuk atau menggerus partikel supaya berukuran kecil. Kemudian, masukkan di medium berupa zat cair yang panas.

    • Secara peptisasi, prosesnya hanya dengan menambahkan ion yang sama di endapan.

    • Secara busur berdia atau bredig, prosesnya dengan mengalirkan arus daya yang bertegangan tinggi di kedua elektroda logam yang telah dicelupkan di medium air. 

Itu tadi penjelasan mengenai koloid. Pastinya kamu semakin paham dong mengenai pengertian koloid, ciri-ciri, sifatnya, jenisnya, dan cara pembuatannya. Selamat belajar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us