Mengenal Lenape Suku Indian Amerika, Penduduk Asli Manhattan

New York City yang dijuluki The Big Apple merupakan salah satu kota metropolitan yang terkenal di dunia. Dibalik gemerlapnya New York City, kota ini menyimpan sejarah yang menarik.
Kota New York terdiri dari 5 borough (wilayah) yaitu Manhattan, Brooklyn, Bronx, Queens, dan Staten Island. Diantara kelima wilayah tersebut, Manhattan adalah yang paling terkenal khususnya bagi wisatawan mancanegara dan industri perfilman internasional.
Akan tetapi, tahukah kalian bahwa Manhattan dulunya bernama Manahatta yang ditinggali oleh Suku Lenape? Kemudian, di manakah Suku Lenape sekarang berada? Simak perjalanannya.
1. Suku Lenape

Suku Lenape atau Lenni-Lenape dan terkadang disebut Delaware Indians adalah penduduk asli Amerika yang menempati daerah di bagian timur utara benua Amerika yang kini menjadi negara Kanada dan beberapa wilayah di Amerika Serikat. Daerah di Amerika Serikat yang dulu ditinggali oleh Suku Lenape adalah negara bagian New Jersey, negara bagian Pennsylvania Timur, New York City, Western Long Island, dan daerah Lower Hudson Valley.
Dilansir Washington Square Park, Suku Lenape terdiri dari beberapa suku kecil yang berbicara dengan bahasa yang sama dan berbagi ikatan keluarga. Mata pencaharian Suku Lenape adalah bercocok tanam dan berburu.
Dilansir darkwing.uoregon.edu, Suku Lenape tidak mempunyai bahasa tertulis, tetapi beberapa nama tempat di New York berasal dari pengucapan kata yang diucapkan oleh Suku Lenape. Rockaway di Queens dan Canarsie di Brooklyn adalah beberapa contoh nama tempat di New York yang diambil dari logat/dialek Suku Lenape.
2. Berawal dari "barter" berang-berang, kolonial Belanda kemudian mendirikan pos di New York

Sekitar abad ke 17, kapal dagang milik kolonial Belanda yang dibawah pimpinan Henry Hudson tiba di daerah yang kini disebut Manhattan di New York City. Sebelum berubah nama menjadi New York, kolonial Belanda menyebut kota New York dengan sebutan New Amsterdam. Nama berubah menjadi New York setelah Inggris masuk dan kemudian mengubahnya menjadi New York hingga saat ini.
Dilansir Dutch Review dan National Park Service, pertukaran barang terjadi antara kolonial Belanda dengan Suku Lenape. Benda atau barang yang dipertukarkan adalah bulu dan kantong castor dari binatang berang-berang dengan benda seperti kapak, pisau, dan mangkuk perunggu.
Kolonial Belanda akan mengolah bulu berang-berang menjadi topi bulu sementara kantong castor diolah untuk menjadi minyak wangi. Sedangkan benda seperti kapak dan pisau digunakan Suku Lenape untuk berburu.
3. Wampum

Wampum terbuat dari kerang laut yang berwarna hitam, putih, dan ungu. Seperti yang disebutkan di laman The Canadian Encyclopedia, Wampum memiliki beberapa fungsi yaitu:
- Ikatan perjanjian dalam konteks hubungan contohnya lamaran pernikahan.
- Ornamen
- Tanda persetujuan. Contohnya The Two Row Wampum Belt yang merupakan tanda persetujuan antara Haudenosaunee dengan pendatang dari Eropa yang kala itu adalah Belanda untuk saling menghormati serta menjaga perdamaian.
Laman PBS Kids Thirteen menambahkan Suku Lenape juga menggunakan Wampum sebagai kado diplomatik dan untuk berdagang dengan orang Eropa. Disebutkan pula Kolonial Belanda pernah memproduksi Wampum di Holland untuk digunakan sebagai mata uang untuk berdagang dengan Suku Lenape. Akan tetapi, Suku Lenape menolak hal ini.
4. Kesalahpahaman di "Sale of Manhattan"

Kesalahpahaman terjadi ketika warga Belanda bernama Peter Minuit membeli Manhattan dengan harga 60 guilders, yang merupakan mata uang negara Belanda. Dikutip dari Live Science, informasi mengenai jual beli ini didapat dari sebuah surat di tahun 1626 yang ditulis oleh pedagang Belanda bernama Pieter Schagen.
Merujuk dari sumber yang sama, Suku Lenape yang merupakan penduduk asli di New York mempunyai pemikiran sebuah tanah sebagai tempat untuk ditinggali bersama/hidup berdampingan dan untuk beberapa kasus dapat disewakan. Sebaliknya warga Belanda berpikir karena sudah membeli dengan harga 60 guilders sehingga tanah yang disebut Manhattan tersebut menjadi hak milik Belanda.
Kolonial Belanda kemudian membangun tembok untuk memisahkan penduduk asli Indian Amerika, Lenape, dan Inggris. Dilansir Smithsonian Magazine, area di mana tembok dibangun dijuluki Wall Street. Imbas dari pasca "Sale of Manhattan" menyebabkan Suku Lenape perlahan-lahan tergusur dari tempat asal mereka.
5. Di mana suku Lenape sekarang tinggal?

Merujuk dari laman National Park Service, sekitar akhir tahun 1600-an dan awal tahun 1700-an Suku Lenape menyebar ke beberapa daerah di luar New York City. Mereka pindah karena wabah penyakit, penggusuran lahan, dan perang.
Suku Lenape ada yang tinggal di Ontario di negara Kanada, namun ada pula yang tinggal di Oklahoma dan Wisconsin. Baik Oklahoma maupun Wisconsin berada di negara Amerika Serikat. Mengutip dari bigorrin.org, beberapa komunitas Lenape hingga kini masih tinggal di negara bagian New Jersey dan Pennsylvania.
Itulah cerita singkat mengenai Suku Lenape yang merupakan penduduk asli di kawasan timur utara Amerika. Dikarenakan perang, penggusuran lahan, dan wabah penyakit, mereka pindah dan kini mayoritas tinggal di negara bagian Oklahoma dan Wisconsin.