Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyakit Mulut dan Kuku: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Penanganan

ilustrasi kambing (pixabay.com/MabelAmber)

Menjelang hari raya Iduladha yang jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023, penting bagi kita untuk membekali diri dengan pengetahuan tentang penyakit yang kerap menjangkiti hewan kurban. Salah satunya adalah penyakit mulut dan kuku (PMK) atau foot-and-mouth disease.

Ketahui lebih detail tentang penyakit mulut dan kuku atau PMK, mulai dari definisi, penyebab, gejala, dan penanganan yang tepat. Scroll down, please!

1. Definisi penyakit mulut dan kuku

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Veterinary Research pada tahun 2013, penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang sangat menular pada hewan berkuku belah, seperti sapi, domba, kambing, rusa, dan babi. Penyebabnya adalah foot-and-mouth disease virus (FMDV), virus RNA beruntai tunggal yang termasuk dalam genus Aphthovirus dan keluarga Picornaviridae.

Virus ini berbentuk bulat dengan diameter sekitar 25-30 nanometer. Orang pertama yang mendeskripsikan penyakit mulut dan kuku adalah biarawan Italia, Hieronymus Fracastorius, pada tahun 1514.

2. Gejala penyakit mulut dan kuku pada hewan

ilustrasi hidung sapi (pixabay.com/hhach)

Mengutip Department of Agriculture Environment and Rural Affairs, penyakit mulut dan kuku menyebabkan banyak kematian pada hewan muda dan tidak terlalu berakibat fatal pada hewan dewasa. Meski begitu, hewan dewasa yang terkena PMK produktivitasnya bisa berkurang dan bahkan lumpuh permanen.

Tanda-tanda penyakit mulut dan kuku pada sapi adalah:

  • Mengeluarkan liur berlebihan.
  • Gemetaran.
  • Terdapat luka dan lecet pada kaki.
  • Suhu tubuh naik.
  • Produksi susu berkurang.
  • Enggan makan, minum, dan bergerak.

Pada domba dan kambing gejalanya sedikit berbeda, yaitu:

  • Sering berbaring dan sangat enggan untuk berdiri.
  • Timpang atau pincang tiba-tiba.
  • Lepuh (terbentuk kantong kecil di kulit yang berisi cairan) di sekitar kuku, bantalan gigi, dan lidah.

3. Cara penularan penyakit mulut dan kuku

Virus FMD bisa menular melalui ekskresi dan sekresi, seperti partikel napas, air liur, urine, air susu, air mani, dan feses, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui air atau pakan yang dikonsumsi bersama). Selain itu, virus mungkin juga tertinggal di kendaraan yang digunakan untuk mengangkut hewan yang sakit atau pakaian manusia yang berinteraksi dengan hewan tersebut.

Lalu, virus bisa masuk ke inang melalui inhalasi (menghirup udara), pencernaan, luka terbuka, dan selaput lendir. Sehingga, hewan yang sakit harus diisolasi atau dikarantina dan mendapatkan perawatan.

4. Pencegahan dan penanganan penyakit mulut dan kuku

ilustrasi petugas disinfeksi (pixabay.com/modovisible)

Menurut studi yang dipublikasikan dalam The Canadian Veterinary Journal pada tahun 2009, vaksin yang tepat bisa melindungi hewan dari infeksi virus FMD. Vaksinasi juga bisa mengurangi gejala berat dan memperlambat penyebaran penyakit.

Jika terdapat indikasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan segera melaporkan ke dokter hewan terdekat atau ke Dinas Peternakan setempat. Selain itu, disinfeksi kandang minimal dua kali sehari dan berikan vitamin pada ternak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us