Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengerikan Banget, 7 Hewan Mutasi Radioaktif Akibat Kejadian Chernobyl

express.co.uk

April 1986 adalah saat yang kelam dalam sejarah Ukraina. Pada bulan tersebut tepatnya tanggal 26, terjadi serangkaian ledakan nuklir. Ini menyebabkan zat-zat radioaktif menyebar dengan cepat ke atmosfer. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sekitar 4.000 orang meninggal dunia akibat paparan radiasinya.

Selain berdampak pada manusia, radiasi nuklir juga berbahaya bagi hewan dan lingkungan. Dilansir dari National Geographic, pada tahun 1990 terdapat sekitar 400 hewan yang lahir dengan cacat. Mereka mengalami mutasi karena zat radioaktif yang mengendap di tubuhnya. Berikut sederet hewan tersebut!

1. Burung walet dengan paruh cacat

cricket.biol.sc.edu

Setelah kejadian Chernobyl, banyak burung yang mengalami kecacatan. Salah satunya adalah burung walet yang tinggal di hutan sekitar titik kejadian. Mereka mengalami beberapa mutasi, termasuk cacat pada paruh, bulu yang tidak proporsional, albino, dan otaknya mengecil.

2. Sapi yang memproduksi susu beracun

chernobylguide.com

Daerah di sekitar Chernobyl dulunya adalah pusat pertanian dan peternakan. Sebagian hewan ternak memang dibawa pergi oleh pemiliknya. Namun sebagian lain yang tertinggal mengalami mutasi yang mencengangkan.

Para petani melaporkan bahwa terdapat kecacatan lahir pada sapinya, yaitu bibir yang sumbing dan kaki tambahan. Karena sapi-sapi tersebut mengonsumsi makanan yang masih terkontaminasi radioaktif, mereka menghasilkan susu beracun yang tidak bisa dikonsumsi.

3. Kucing radioaktif menjadi liar

youtube.com

Kucing peliharaan yang ditinggalkan pemiliknya juga mengalami mutasi. Tubuh mereka penuh ruam dan menjadi sangat liar. Mereka kini tinggal di zona eksklusi dan memakan serangga-serangga radioaktif.

4. Serigala beracun

wilderness-society.org

Hutan yang berada di sekitar tempat kejadian adalah habitat dari berbagai hewan. Salah satunya adalah serigala. Jumlah populasi mereka malah meningkat setelah kejadian tersebut dan menjadikannya predator tertinggi di rantai makanan.

Karena memakan hewan-hewan radioaktif lainnya, tubuhnya pun mengandung racun. Ini membuat bangkai mereka tidak boleh disentuh secara langsung.

5. Laba-laba dengan jaring radioaktif

ranker.com

Sebaiknya hati-hati saat sedang berjalan di Hutan Merah, hutan yang terdampak oleh kejadian Chernobyl. Pasalnya hutan tersebut mengandung zat radioaktif yang terus meningkat walaupun sudah lebih dari 30 tahun berlalu.

Ini karena laba-laba terus membuat jaring yang mengandung zat beracun tersebut. Tidak hanya itu, tubuhnya yang beracun juga berbahaya untuk disentuh bahkan oleh hewan lainnya.

6. Burung-burung jantan menjadi steril

dailymail.co.uk

Dilansir dari National Geographic, sekitar 40 persen populasi burung jantan di Chernobyl benar-benar steril. Artinya mereka tidak lagi bisa menghasilkan sperma untuk berkembang biak. Selain itu, paparan radiasi juga membuat sebagian dari mereka mengalami katarak, tumor, dan otak yang mengecil.

7. Babi hutan radioaktif

spiegel.de

Di zona eksklusi Chernobyl, populasi babi hutan semakin banyak. Masalahnya, mereka hidup bersama dan bercampur dengan babi hutan yang sehat sehingga tidak bisa dibedakan. Zat radioaktif masih terus menyebar karena mereka memakan jamur radioaktif di hutan.

Kini zona eksklusi Chernobyl ditinggali oleh beragam hewan langka

dailymail.co.uk

Setelah lebih dari 30 tahun ditinggalkan manusia, Chernobyl malah menjadi rumah bagi para hewan. Dilansir dari Daily Mail, ilmuwan menemukan beragam jenis hewan di zona tersebut.

Mulai dari rusa besar, lynx (kucing besar) yang sebelumnya menghilang, beruang yang telah absen hampir satu abad, bison Eropa, serigala, dan lainnya. Jumlah spesies hewan besar juga terus meningkat di daerah tersebut.

Tidak adanya manusia membuat Chernobyl menjadi habitat yang ideal untuk hewan-hewan liar tersebut. Kini zona eksklusi tersebut seakan menjadi cagar alam yang tidak sengaja dibuat. Ternyata bencana nuklir itu juga membawa manfaat ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Izza Namira
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us