Bigfoot adalah urban legend yang sangat terkenal di Amerika Serikat dan Kanada. Memiliki nama lain Sasquatch, ini adalah makhluk mirip kera yang tinggi, besar, berbulu, dan tinggal di hutan.
Tetapi, para peneliti memiliki penjelasan yang logis terkait fenomena Bigfoot. Benarkah teori yang menyatakan bahwa Bigfoot itu adalah beruang hitam Amerika (Ursus americanus)?
Floe Foxon, seorang data scientist, mengatakan bahwa sebagian besar penampakan Bigfoot di Amerika Serikat dan Kanada kemungkinan besar adalah beruang hitam Amerika yang berjalan dengan dua kaki belakang, mengutip Science Alert.
Biasanya, beruang tersebut berjalan dengan empat kaki. Tetapi, mereka akan berdiri dengan kaki belakangnya jika melihat sesuatu atau mencium aroma yang menarik. Dalam posisi berdiri, mereka terlihat seperti manusia yang berbulu.
Menariknya, di daerah dengan populasi beruang hitam Amerika yang tinggi (terutama di Pacific Northwest), banyak orang yang mengaku melihat penampakan Bigfoot).
Selain Bigfoot, kita juga mengenal Yeti, makhluk mirip kera berbulu putih yang menghuni pegunungan Himalaya di Asia. Mengenai Yeti, para peneliti berspekulasi bahwa itu adalah hewan yang diselimuti salju, entah itu beruang hitam Asia (Ursus thibetanus), beruang cokelat Himalaya (Ursus arctos isabellinus), atau beruang Tibet (Ursus arctos pruinosus).
Bagaimana dengan jejak yang ditinggalkan Bigfoot atau Yeti yang berhasil dikumpulkan manusia, seperti gigi atau rambut? Setelah diteliti, ternyata itu adalah gigi atau rambut hewan, terutama beruang.
"Kesimpulannya, jika Bigfoot ada di sana, mungkin ada banyak beruang," tutup Floe Foxon.