Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cincin Saturnus akan Hilang di Tahun 2025? Ini Penjelasannya

ilustrasi Saturnus (unsplash.com/NASA)
ilustrasi Saturnus (unsplash.com/NASA)

Menurut laporan NASA, cincin Saturnus diperkirakan akan menghilang dari pandangan pada tahun 2025. Hal ini berkaitan dengan sebuah fenomena yang disebabkan oleh rotasi planet pada suatu poros.

Saturnus tidak akan benar-benar kehilangan cincinnya pada tahun 2025, namun cincinnya akan semakin tipis. Ini berarti cincin Saturnus tidak akan terlihat oleh penduduk bumi. Hal ini telah dikonfirmasi NASA kepada CBS News. 

1. Rotasi planet membuat cincin Saturnus tak terlihat

ilustrasi Saturnus (pixabay.com/@wikiimages)
ilustrasi Saturnus (pixabay.com/@wikiimages)

Sistem cincin Saturnus membentang hingga 175.000 mil (sekitar 281.635 km) dari permukaan planet. Ukuran ini membuatnya terlihat jelas oleh para pengamat bintang di Bumi, menurut NASA.

Namun, pada tahun 2025, raksasa gas tersebut akan miring ke arah Bumi, membuat cincin besar tersebut tampak menghilang menjadi garis yang hampir tak terlihat.

Meskipun strukturnya sangat lebar, tinggi vertikal cincin biasanya 30 kaki. Ini berarti setiap 15 tahun sekali ketika Saturnus terlihat sempurna dari samping, cincin tersebut hampir mustahil untuk dilihat, sehingga memberikan ilusi bahwa cincin tersebut telah menghilang.

2. Saturnus mungkin akan kehilangan cincinnya

ilustrasi Saturnus (pixabay.com/TheSpaceway)
ilustrasi Saturnus (pixabay.com/TheSpaceway)

NASA juga melaporkan bahwa cincin tersebut menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan para ilmuwan.

Dalam artikel resmi NASA di tahun 2018, mereka menyatakan bahwa "Saturnus kehilangan cincinnya pada tingkat skenario terburuk". Cincin tersebut diperkirakan akan hilang sepenuhnya dalam 300 juta tahun ke depan. 

3. Cincin Saturnus terdiri dari berbagai benda angkasa

ilustrasi Saturnus (pexels.com/@zch)
ilustrasi Saturnus (pexels.com/@zch)

Saturnus merupakan planet terbesar kedua di tata surya kita. Planet ini terkenal dengan cincin ikonisnya yang pertama kali ditemukan oleh astronom Italia Galileo Galilei pada tahun 1610.

Dilansir NASA, lingkaran tersebut terdiri dari potongan komet, asteroid, pecahan bulan, debu, dan es. Beberapa puing di dalam cincin berukuran lebih kecil dari sebutir pasir, sementara yang lain lebih besar dari gunung.

 

Karena pergerakan dan rotasi planet, cincin Saturnus mungkin tidak akan terlihat oleh pengamat Bumi dalam sementara waktu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Pari Gergaji Lancip, Populasi Mereka Kian Terancam di Alam

27 Des 2025, 19:04 WIBScience