5 Reruntuhan Bangunan di Ostia Antica, Bukti Kejayaan Bangsa Romawi

Ostia Antica merupakan situs bersejarah yang menjadi bukti kejayaan Bangsa Romawi di Kota Roma, Italia. Meskipun tidak sepopuler Pompeii, Ostia Antica juga memiliki sejarah panjang dalam peradaban Romawi.
Terletak di muara Sungai Tiber, Ostia Antica menjadi pelabuhan penting pada masa Romawi Kuno dan Republik Romawi. Memasuki era kekaisaran, kota ini juga berperan sebagai pusat perdagangan dan penyimpanan logistik, dikutip dari Britannica.
Sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan, Ostia Antica menjadi salah satu kota yang maju pada masanya. Kemajuan Ostia Antica sebagai sebuah kota dapat terlihat dari aneka reruntuhan bangunan yang masih terjaga sampai saat ini. Berikut beberapa diantaranya.
1. Capitolium

Capitolium adalah salah satu reruntuhan bangunan di Ostia Antica yang mudah dikenali. Bangunan setinggi 17 meter ini dibangun di masa pemerintahan Kaisar Hadrian pada tahun 120 Masehi.
Capitolium berfungsi sebagai kuil. Tak seperti kuil Romawi pada umumnya, Capitolium secara khusus dibangun untuk penghormatan tiga Dewa Romawi yaitu Jupiter, Juno dan Minerva.
Dari sisi arsitektur, Capitolium Ostia Antica tampak serupa dengan Saint Peter's Square yang ada di Roma. Posisi Capitolium tepat berada di depan Forum atau area berkumpul masyarakat Romawi. Konon, para kaisar dan pejabat kerajaan akan melewati Capitolium sebelum masuk ataupun keluar dari Ostia Antica, dikutip dari laman Ostia Antica.
2. Casa di Diana

Ostia Antica mencapai puncak kejayaannya pada awal abad ke-2 Masehi. Dikutip dari Britannica, saat itu populasi masyarakat Ostia Antica mencapai 50ribu penduduk. Oleh karena itu, diperlukan hunian dengan jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat Ostia Antica.
Casa di Diana atau House of Diana menjadi contoh pembangunan hunian era Romawi kuno. Dikutip dari laman Archeological Park of Ostia Antica, Desain bangunannya mirip seperti apartemen dengan area terbuka di bagian tengahnya. Bangunan ini juga dilengkapi dengan lantai basement yang konon dijadikan kompleks pertokoan.
3. Teater

Bangunan teater romawi paling terkenal tentu saja adalah Colosseum yang ada di Kota Roma. Teater atau tempat pertunjukan merupakan bentuk bangunan yang hampir ada di setiap situs peninggalan bangsa Romawi, tak terkecuali di Ostia Antica.
Teater Ostia Antica menjadi salah satu bangunan tertua karena dibangun pada satu abad SM. Semula, teater ini memiliki kapasitas 3000 orang sebelum direnovasi atas prakarsa Kaisar Commodus pada 176 M dan memperbesar daya tampungnya menjadi 4000 orang.
Meski tersusun dari material batu bata, area tempat duduk diperkirakan memiliki lapisan batu marmer di atasnya. Dekorasi dari batu marmer juga terdapat pada patung-patung teatrikal yang menghiasi area sisi panggung, dikutip dari laman Ostia Antica.
4. Square of the Corporations

Sebagai kota pelabuhan, Ostia Antica berperan penting dalam jalur perdagangan Romawi. Square of the Corporations merupakan sentra perdagangan Ostia Antica.
Area yang terletak di belakang teater ini penuh dengan mosaik gambar hewan, biji-bijian, minyak zaitun dan komoditas impor lainnya. Keberadaan mosaik menjadi penanda bagi para pedagang untuk mengumpulkan barang-barangnya sebelum dikirim ke ibukota Roma. Selain itu, terdapat juga beberapa ruangan kecil di salah satu sisi lapangan yang diduga menjadi kantor pusat perdagangan, dikutip dari laman Ostia Antica.
5. Thermopolium

Budaya makan di luar rupanya sudah ada sejak zaman Romawi kuno. Thermopolium, yang dibangun pada abad 3 M, berbentuk seperti kedai dengan bar di dalamnya.
Selain bar counter, interior thermopolium juga dilengkapi dengan tempat cuci piring yang terbuat dari batu marmer. Ruangan dapur tak kalah menarik dengan dolium atau wadah penyimpanan makanan yang terbuat dari bata merah. Dolium berfungsi sebagai kulkas alami karena bisa menjaga suhu makanan agar tetap dingin, dikutip dari Archeological Park of Ostia Antica.
Di sisi belakang thermopolium, terdapat area terbuka dengan dekorasi air mancur serta bangku-bangku bebatuan. Dengan demikian, pengunjung bisa menikmati makanannya di dalam bar ataupun di area outdoor.
Karena berperan sebagai pintu perdagangan menuju Roma, Ostia Antica turut terkena imbas setelah perekonomian Romawi mengalami kemunduran pada abad 3 M. Ditambah dengan serangan bangsa Jerman yang mulai masuk ke Roma dan sekitarnya, situs bersejarah ini menjadi kawasan terbengkalai sebelum ditemukan kembali pada Abad Pertengahan di masa kepemimpinan Paus Gregorius IV.