5 Rival Abadi di Dunia Hewan, Saling Bertarung Demi Bertahan Hidup!

Tak hanya manusia, ternyata hewan-hewan yang ada di alam juga memiliki rasa rivalitas antara satu sama lain. Hanya saja, berbeda dengan rivalitas manusia yang terbatas pada sesama manusia juga, rivalitas dalam dunia hewan juga terdiri atas permusuhan satu jenis hewan dengan jenis hewan lainnya.
Ada rivalitas hewan yang terbentuk karena persaingan di habitatnya dan ada pula rivalitas yang muncul agar bisa melindungi dirinya dari serangan musuh. Nah, sekurang-kurangnya penulis sudah merangkum lima rival abadi dalam dunia hewan yang paling ikonik di seluruh dunia. Kira-kira apakah ada yang kamu tahu?
1. Singa dan hyena

Kalau rivalitas dua predator puncak di Afrika ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Ya, pertarungan antara singa dan hyena memang jadi salah satu contoh konkret adanya permusuhan abadi antar dua predator berbeda di alam.
Dilansir African Geographic, alasan utama rivalitas antara keduanya adalah persaingan makanan dan wilayah. Ketika keduanya dihadapkan dengan bangkai hewan buruan, tak jarang terjadi perkelahian hebat dari kelompoknya masing-masing. Bahkan, singa tak kenal ampun pada anak-anak hyena karena akan langsung membunuhnya jika terlihat dan hyena pun dapat melakukan hal yang sama.
Pada penelitian terbaru pun diungkap fakta bahwa untuk meminimalisir pertempuran berdarah, hyena bisa menyesuaikan waktu berburunya jika ada kelompok singa di sekitar. Jika kelompok singa lebih aktif di malam hari, maka kelompok hyena dapat menyesuaikan diri dengan menjadi lebih aktif di siang hari.
2. Buaya nil dan kuda nil

Sama seperti singa dan hyena, alasan rivalitas dari buaya nil dan kuda nil juga muncul karena keduanya mendiami satu habitat yang sama. Meski kuda nil merupakan hewan herbivora, tetapi sifatnya yang sangat agresif juga menjadi ancaman tersendiri bagi buaya nil.
Dilansir Roaring Earth, dalam beberapa perjumpaan, kuda nil tak segan untuk melumat tubuh buaya dengan gigi dan rahangnya yang kuat. Alhasil, buaya lebih banyak menghindar dari kawanan kuda nil agar tak menerima luka fatal atau bahkan kematian.
Akan tetapi, jika ada kesempatan, buaya nil juga tak segan untuk memburu anak-anak kuda nil. Jadi, meski buaya nil bisa dibilang 'takut' dengan kuda nil dewasa, bukan berarti mereka seratus persen tak berdaya jika bertemu dengan mereka. Bahkan, beberapa buaya nil dengan ukuran raksasa tak merasa takut jika berenang dekat dengan kawanan kuda nil.
3. Gajah Afrika dan badak putih Afrika

Masih dari Afrika, kali ini ada persaingan dari dua herbivora darat terbesar di dunia, yaitu gajah Afrika dan badak putih Afrika. Meski jarang terekam kamera, pertarungan keduanya jika saling bertemu bisa dibilang jadi salah satu yang paling menengangkan.
Dilansir National Geographic, meski badak putih punya kecenderungan agresif dan defensif jika bertemu dengan gajah afrika, tetapi justru lawannya tak selalu menganggap pertemuannya dengan badak putih sebagai ancaman. Bisa saja gajah Afrika justru mengajak 'main' badak putih Afrika, meski harus dibalas dengan tindakan agresif dari si badak.
Jika badak putih Afrika cenderung menerjang dengan culanya, maka gajah Afrika jauh lebih kreatif untuk membalas lawannya. Mereka bisa menggunakan benda semisal batang pohon atau belalainya untuk menghalau serangan dari badak. Biasanya, pertarungan mereka terjadi karena keduanya saling melewati batas wilayah masing-masing.
4. Beruang dan serigala

Satu lagi predator-predator yang bersaing karena kesamaan makanan di habitatnya. Hubungan beruang dan serigala bisa dibilang cukup rumit. Ketika kawanan serigala berhasil memburu mangsa, tak jarang beruang akan datang dan mencuri buruan tersebut yang bisa saja dibalas konfrontasi dari kawanan serigala.
Dilansir NBC Montana, saking 'kesalnya' serigala dengan kebiasaan beruang mencuri buruannya, mereka sampai-sampai enggan untuk berburu jika mendeteksi kehadiran beruang di sekitarnya. Mereka lebih memilih untuk menunggu sang beruang pergi atau mengusir paksa beruang secara bergerombol.
Meski ukurannya jauh lebih kecil ketimbang beruang, ternyata kawanan serigala bisa memberikan perlawanan sengit jika terpaksa harus berkonfrontasi dengan beruang. Akan tetapi, dalam kebanyakan waktu kedua predator ini akan berusaha menghindar jika mereka tidak sedang berburu mangsa.
5. Lebah dan tawon

Rivalitas antara dua hewan yang satu ini bisa dibilang unik lantaran satu pihak berusaha bertahan dari agresi pihak lainnya. Adalah lebah dan tawon, sajian rivalitas alam dimana koloni lebah yang berukuran lebih kecil harus berusaha bertahan atas serangan dari kawanan tawon yang jauh lebih superior.
Dilansir Smithsonian Magazine, tawon (khususnya tawon Asia) terkenal dengan kemampuan invasifnya yang bisa memusnahkan satu koloni lebah dalam semalam. Biasanya, tawon akan membunuh ratu lebah terlebih dahulu sebelum menghabisi lebah-lebah lain dan membawa larva lebah untuk diberi makan kepada anak-anak tawon.
Lebah bukannya tanpa perlawanan. Dengan sengatnya yang jadi alat pertahanan terakhir untuk melawan tawon, beberapa musuh invasifnya tersebut bisa mati jika tersengat oleh kawanan lebah. Meskipun begitu, dalam kebanyakan kasus koloni lebah tidak bisa bertahan dari serangan tawon yang dapat membunuh mereka dengan sangat cepat.
Itulah kelima kelompok hewan yang memiliki rivalitas abadi dan tak jarang menjadikan nyawa masing-masing sebagai taruhannya. Rivalitas mereka bisa dibilang terjadi karena memang hukum alam—yaitu yang kuat lah yang akan menang—menjadi tuntutan mereka agar bisa bertahan hidup di habitatnya masing-masing.