Sejarah Big Ben, Jam Lonceng Raksasa yang Jadi Ikon Kota London

Di Eropa, popularitas Big Ben, jam raksasa yang berada tepat di jantung Kota London, Inggris, rasanya tak kalah dengan Menara Eiffel di Paris, Prancis. Coba saja tanyakan turis lokal maupun mancanegara soal objek wisata apa yang wajib didatangi ketika berada di London. Pasti sebagian besar akan mengarahkan kita ke Big Ben yang legendaris itu.
Hal ini wajar mengingat sejarah panjang dari jam raksasa dengan bangunan menara tinggi ini. Big Ben sudah ada sejak 31 Mei 1859 dan hebatnya mekanisme jam yang ada di sana masih bekerja dengan akurasi waktu yang sangat baik. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan coba mengupas sedikit soal sejarah pembangunan Big Ben yang ikonis ini. Kalau penasaran, simak sampai tuntas, ya!
1. Siapa perancang desain Big Ben?

Big Ben terletak tepat di dalam kompleks Menara Elizabeth di tepi Sungai Thames dan bersebelahan dengan Istana Westminster, Westminster, London. Oh iya, secara teknis penamaan Big Ben sendiri sebenarnya lebih merujuk pada lonceng jam raksasa yang ada di dalam jam raksasa, sementara menara tempat jam itu berada dinamakan Menara Elizabeth. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menara ini berdiri pada tahun 1859 setelah menjalani masa pembangunan sejak 1843.
Dilansir Britannica, arsitek yang merancang desain Big Ben alias bandul jam raksasa di atas menara adalah Edmund Beckett Denison dan Sir George Airy. Sementara itu, pelaksana pembangunan menara jam ini adalah Edward John Dent dan Frederick Dent. Uniknya, perancang desain Menara Elizabeth ternyata merupakan orang-orang yang berbeda, yakni Augustus Pugin dan Sir Charles Barry.
Awal mula perancangan Big Ben beserta Menara Elizabeth dilakukan setelah Istana Westminster terbakar hebat pada tahun 1834. Kemudian, pada tahun 1844 diputuskan untuk membuat bangunan baru sebagai House of Parliament dengan adanya bangunan menara dan jam besar di atasnya. Uniknya, baik Big Ben maupun Menara Elizabeth sebenarnya punya nama yang berbeda di masa lalu.
Saat selesai dibangun, Big Ben dan Menara Elizabeth lebih dikenal dengan sebutan Clock Tower alias menara jam. Seiring dengan makin populernya bandul jam raksasa di menara tersebut, maka kemudian nama Big Ben mulai dikenal luas. Sementara itu, nama Menara Elizabeth untuk bagian menara mulai dipakai sejak tahun 2012 silam. Adapun, perubahan nama menara ini disebabkan oleh perayaan hari jadi takhta Ratu Elizabeth II yang pada tahun tersebut sudah menyentuh angka 60 tahun atau sering disebut Diamond Jubilee.
2. Bagaimana proses pembangunan Big Ben?

Panjangnya pembangunan Big Ben beserta Menara Elizabeth tentunya menyimpan banyak cerita sendiri tiap tahunnya. Misalnya saja, dalam kurun waktu 1843—1845 masa pembangunan fondasi dan bangunan menara cenderung berjalan lancar. Hasilnya adalah sebuah menara dengan desain khas Inggris abad ke-19 dengan tinggi mencapai 96 meter.
Kemudian, pada tahun 1846, sempat ada kompetisi desain jam yang merupakan cikal bakal Big Ben. Kompetisi itu dinilai langsung oleh ahli astronomi kerajaan, Sir George Airy, yang menuntut desain jam agar sangat akurat dan harus selesai dalam kurun waktu 7 tahun.
Dilansir UK Parliament, desain dari Edmund Beckett Denison terpilih pada tahun 1852 dan John Dent bertugas untuk membuat desain tersebut menjadi jam sungguhan. Butuh waktu dua tahun alias tahun 1854 sebelum mekanisme jam Big Ben selesai, sementara loncengnya baru rampung pada 1856 dengan bobot mencapai 13,7 ton! Namun, karena beberapa masalah pada bagian lonceng, jam raksasa tersebut baru benar-benar dirampungkan pada tahun 1859.
Big Ben pertama kali beroperasi pada 31 Mei 1859, sementara suara dentingan loncengnya pertama kali terdengar pada 11 Juli 1859. Setelah jam terpasang, sebenarnya sempat ada beberapa kejadian rusaknya bandul jam, tetapi masalah itu untungnya bisa diatasi. Bahkan, masalah akurasi jam ini pun sempat dikalibrasi supaya tetap akurat.
3. Apa fungsi Big Ben?

Ternyata ada dua fungsi penting dari kehadiran Big Ben beserta Menara Elizabeth bagi masyarakat London atau Inggris pada umumnya. Yang paling utama, selayaknya jam lain, Big Ben berfungsi untuk menunjukkan waktu saat ini untuk masyarakat setempat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akurasi Big Ben dalam menunjukkan waktu itu sangat presisi. Dilansir Visit London, hal ini disebabkan karena ada petugas yang mengatur dengan ketat jumlah tumpukan koin yang sengaja diletakkan di bandul besar mekanisme jam ini.
Ditambah lagi, kehadiran Big Ben beserta Menara Elizabeth itu layaknya simbol budaya dan demokrasi bagi masyarakat Inggris maupun Britania Raya. UK Parliament melansir kalau hal ini karena bangunan jam raksasa tersebut punya arsitektur yang sangat kental dengan Inggris abad ke-19 dan terletak tepat di jantung ibukota Inggris. Tak ketinggalan, Big Ben dan Menara Elizabeth bersebelahan secara langsung dengan gedung parlemen Inggris, yakni Istana Westminster, yang merupakan representasi demokrasi di sana. Malahan, Big Ben dan Menara Elizabeth itu punya julukan sebagai “Mother of Parliaments”, lho.
Jadi, itu dia sejarah singkat dari salah satu jam raksasa paling ikonis di dunia ini. Siapa sangka kalau sebuah jam saja punya nilai budaya, sosial, politik, dan fungsi praktis yang sangat berarti bagi masyarakat Inggris sampai-sampai jadi salah satu landmark di negara tersebut, ya? Kalau berkesempatan datang ke London, jangan lupa mampir ke Big Ben dan Menara Elizabeth, ya!