5 Fakta Menarik Kota Datong, Kota Gua Buddha dan Warisan Sejarah Kuno

- Gua Yungang (Yungang Grottoes), karya agung di tebing batu
- Kuil Gantung (Hanging Temple), keajaiban arsitektur di tebing curam
- Tembok Kota Datong, warisan Dinasti Ming yang megah
Kota Datong di Provinsi Shanxi, Tiongkok, mungkin terdengar asing dibanding Beijing atau Shanghai, tapi kota ini menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. Dikenal sebagai “Kota Gua Buddha,” Datong adalah saksi bisu perjalanan spiritual, arsitektur, dan politik dari berbagai dinasti yang membentuk peradaban Tiongkok kuno. Setiap sudutnya terasa seperti portal menuju masa lalu, di mana pahatan batu, kuil megah, dan tembok kota kuno masih berdiri tegak seolah menolak dikalahkan waktu.
Buat pencinta sejarah dan budaya, Datong adalah surga yang wajib disinggahi. Kota ini memadukan keagungan spiritual dengan pesona arsitektur kuno yang rumit, menghadirkan pengalaman yang memukau bagi siapa pun yang datang. Dari gua-gua yang diukir dengan presisi menakjubkan hingga kuil yang berdiri di tebing curam, Datong bukan cuma soal keindahan visual, tapi juga perjalanan memahami nilai dan keyakinan ribuan tahun silam.
1. Gua Yungang (Yungang Grottoes), karya agung di tebing batu
Gua Yungang adalah simbol paling ikonik dari Datong. Terletak di sisi barat kota, kompleks ini berisi lebih dari 252 gua dengan ribuan patung Buddha yang diukir langsung dari tebing batu pasir. Dibangun pada masa Dinasti Wei Utara (sekitar abad ke-5 Masehi), setiap gua menampilkan detail arsitektur yang luar biasa, dari ekspresi wajah patung hingga lipatan jubah batu yang terlihat begitu hidup. Gua-gua ini bukan sekadar monumen, tapi juga simbol dari perpaduan budaya India dan Tiongkok dalam penyebaran ajaran Buddha.
Setiap ukiran di Gua Yungang bagaikan narasi visual yang menggambarkan ajaran dan kisah spiritual. Beberapa patung mencapai tinggi lebih dari 17 meter, menggambarkan kebesaran dewa-dewi dalam keheningan yang sakral. Ketika sinar matahari menembus celah tebing dan menyinari wajah Buddha, suasananya terasa magis, seolah waktu berhenti untuk memberi ruang pada keagungan masa lalu.
2. Kuil Gantung (Hanging Temple), keajaiban arsitektur di tebing curam

Kuil Gantung atau Xuankong Si adalah salah satu struktur paling memukau di Datong. Berdiri di sisi tebing Gunung Hengshan, kuil ini tampak seolah melayang di udara. Dibangun lebih dari 1.500 tahun lalu, bangunan kayu ini ditopang oleh tiang-tiang kecil yang menancap di tebing batu, menciptakan pemandangan yang memicu rasa takjub sekaligus sedikit deg-degan. Kuil ini bukan hanya indah, tapi juga merupakan simbol perpaduan tiga kepercayaan besar: Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.
Setiap ruangan di dalam kuil punya fungsi religius berbeda, dari tempat meditasi hingga altar pemujaan. Meski berdiri di ketinggian, konstruksinya sangat stabil karena dirancang dengan teknik peredam angin dan keseimbangan struktur yang cermat. Ketika berdiri di jembatan gantung di depan kuil, pemandangannya begitu luar biasa: lembah hijau di bawah dan langit biru di atas menciptakan harmoni yang sulit dilupakan.
3. Tembok Kota Datong, warisan Dinasti Ming yang megah

Tembok Kota Datong adalah saksi sejarah penting dari masa Dinasti Ming. Struktur batu bata besar ini dibangun untuk melindungi kota dari serangan bangsa nomaden dan hingga kini masih berdiri megah dengan panjang sekitar 3,3 kilometer persegi. Setiap menara penjagaan dan gerbangnya menunjukkan keahlian militer dan estetika arsitektur khas Tiongkok kuno. Berjalan di atas tembok ini terasa seperti melintasi waktu, membayangkan prajurit yang dulu berjaga di sana menjaga kota dari ancaman luar.
Restorasi yang dilakukan beberapa dekade terakhir berhasil mengembalikan kejayaan tembok ini tanpa menghilangkan nuansa historisnya. Saat malam tiba, pencahayaan lembut di sepanjang dinding membuat suasana semakin magis. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati panorama kota sambil merasakan atmosfer klasik yang menenangkan.
4. Kuil Huayan (Huayan Temple), simbol keharmonisan spiritualitas

Kuil Huayan adalah kompleks kuil Buddha terbesar di Datong dan salah satu yang paling berpengaruh di Tiongkok Utara. Didirikan pada masa Dinasti Liao dan Jin, kuil ini terkenal karena perpaduan arsitektur Tiongkok dan Mongolia yang memikat. Patung-patung Buddha berukuran besar di aula utama menampilkan ekspresi damai yang memancarkan ketenangan bagi siapa pun yang melihatnya.
Selain arsitekturnya yang memesona, Kuil Huayan juga menyimpan koleksi sutra kuno, kaligrafi, dan mural yang bercerita tentang perkembangan ajaran Buddha di wilayah utara Tiongkok. Di musim semi, aroma dupa berpadu dengan semilir angin membawa suasana khusyuk yang menenangkan. Tempat ini bukan hanya destinasi wisata spiritual, tapi juga ruang refleksi bagi siapa pun yang ingin mencari ketenangan batin di tengah hiruk-pikuk dunia modern.
5. Makanan khas Datong, cita rasa dari utara Tiongkok

Datong bukan hanya memanjakan mata, tapi juga memanjakan lidah. Masakan khasnya dikenal memiliki cita rasa kuat, gurih, dan penuh rempah, mencerminkan pengaruh budaya dari wilayah Mongolia dan dataran utara. Hidangan seperti shao mai (pangsit kukus isi daging kambing) dan knife-cut noodles (dao xiao mian) menjadi favorit yang wajib dicoba saat berkunjung ke sini.
Selain itu, makanan jalanan di Datong juga penuh kejutan. Banyak kios kecil yang menjual roti panggang, sate kambing, dan sup mie pedas yang lezat disantap di udara dingin kota ini. Cita rasanya sederhana tapi otentik, menghadirkan sensasi kuliner yang sulit dilupakan. Setiap gigitan seperti membawa jejak sejarah dan budaya lokal yang terus hidup melalui tradisi kuliner mereka.
Datong adalah kota yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan visual. Ia adalah perjalanan menelusuri waktu, menyentuh akar spiritual, dan menyelami budaya yang bertahan ribuan tahun. Dari gua batu hingga kuil menggantung, setiap sudutnya membawa pesan tentang ketekunan, seni, dan keyakinan. Mengunjungi Datong berarti membuka diri pada pesona masa lalu yang masih berdenyut di antara tebing dan batu.