Titan dalam anime
Ditinjau dari hukum fisika dan biologi
Titan dalam mitologi Yunani
Kepopuleran Attack on Titan tak hanya sekedar tontonan. Namun, membuka cakrawala pertanyaan yang sering ditanyakan oleh anak-anak bahkan orang dewasa penikmat anime. Pertanyaannya adalah Apakah titan itu nyata?
Pertanyaan itu muncul di benak orang setelah menonton Attack on Titan. Namun nyatanya belum ada yang bisa menjawab dengan argumen keilmuan. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Istilah Titan mulai santer terdengar berkat film anime Attack on Titan. Film ini bercerita tentang perjuangan manusia melawan makhluk raksasa yang disebut dengan Titan. Para Titan ini tak hanya menghancurkan kehidupan manusia tapi juga memakan mereka.
Dalam anime Attack on Titan, para Titan digambarkan beragam memiliki bentuk yang mengerikan. Bahkan Titan beragam bentuk dengan sifat-sifat yang berbeda-beda. Ada Titan murni, abnormal, penyerang, berlapis baja, kolosal. Serta ada pula yang wanita, binatang, kereta, rahang, palu perang dan pendiri.
Ditinjau dari hukum fisika dan biologi, Titan telah melanggar hukum sains. Mulai dari hukum fisika, para Titan diketahui memiliki tinggi 3—60 meter yang setara dengan bangunan tinggi di Jakarta. Dengan tinggi tersebut seharusnya para Titan memiliki massa yang luar biasa berat. Apalagi ada hukum gravitasi yang membuat Titan bergerak sedikit saja pasti ada kerusakan di muka bumi. Namun, beberapa Titan digambarkan dalam bergerak lincah.
Selain itu dalam anime, Titan digambarkan tidak bereproduksi dan tidak bernapas. Satu-satunya cara Titan untuk tetap hidup adalah dengan regeneratif menggunakan sistem saraf. Sedangkan syarat makhluk untuk hidup adalah bernapas dan bereproduksi. Oleh karena itu, ditinjau dari dua dasar sains tersebut maka Titan tidak bisa dikatakan nyata.
Uniknya, nama Titan juga tergambar dalam mitologi Yunani. Dikutip dari Britannica, Titan merupakan anak Uranus (Surga) dan Gaia (Bumi). Tak hanya satu, dalam mitologi tersebut terdapat 12 Titan yang terbagi atas pria dan perempuan. Namun, dari 12 Titan hanya delapan yang tergambar dalam seni kuno.
Titan pria terdiri dari Oceanus, Coeus, Crius, hyperion, Iapetus dan Cronus. Sedangkan Titan perempuan terdiri dari Thea, Rhea, Themis, Mnemosyne, Phoebe, Tethys. Dalam cerita Yunani, Titan pernah melalui pertempuran hebat dengan Zeus selama 10 tahun lamanya.
Ditinjau dalam dunia astronomi, Titan merupakan nama bulat terbesar dari Planet Saturnus dan bulan tersebut merupakan bulan terbesar kedua dalam tata surya. Titan ini memiliki radius 2.575 km dan jarak dari Saturnus dan Titan sekitar 1,2 juta km. Sedangkan dari Matahari, jaraknya 1,4 miliar km.
Uniknya, Titan mirip dengan bumi karena memiliki awan, hujan, sungai, danau bahkan lautan hidrokarbon. Bahkan, Titan merupakan satu-satunya bulan yang memiliki atmosfer. Peneliti juga menyebutkan bahwa dasar laut Titan mirip dengan dasar laut Bumi.
Sebelumnya, nama bulan ini bukan Titan melainkan Luna Saturni yang artinya bulan Saturnus. Ditemukan oleh astronon bernama Christiaan Huygens pada 25 Maret 1655. Nama Titan dari John Herschel yang merupakan putra dari seorang astronom bernama William Herschel. Nama Titan ini diambil dari mitologi Yunani.
Di dunia keluatan, Titan merupakan nama sebuah kapal yang memiliki misi perjalanan ke bangkai Kapal Titanic. Kapal tersebut dirancang dan dibuat oleh OceanGate dari serat karbon untuk kompartemen penumpang dan titanium pada bagian kubah. Kapal dengan panjang 6,7 meter meledak pada 18 Juni 2027, pukul 10.47 waktu setempat.
Kapal tersebut meledak pada kedalaman 3.363 meter, tak jauh dari bangkai Kapal Titanic yang berada di kedalaman 3.880 meter. Akibat kejadian tersebut perusahaan merugi besar dengan total sekitar 4,2 juta dolar. Bahkan, insiden tersebut merenggut lima penumpang yang telah membayar 250 ribu dolar untuk perjalanan bawah laut tersebut.
Apakah titan itu nyata? Jawabannya tergantung. Kalau Titan dalam anime dan mitologi Yunani, Titan tidak nyata. Namun, Titan itu nyata berupa nama bulan Saturnus dan nama kapal ekspedisi bangkai Kapal Titanic