Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Dikira Sama, 5 Perbedaan Utama Jangkrik dan Belalang

ilustrasi belalang dan jangkrik (unsplash.com/Stefan Bütikofer)
ilustrasi belalang dan jangkrik (unsplash.com/Stefan Bütikofer)
Intinya sih...
  • Jangkrik memiliki tubuh lebih pendek dan bulat, kepala besar, antena panjang. Belalang tubuhnya ramping, antena pendek, kaki belakang panjang.
  • Jangkrik mengeluarkan suara keras dengan stridulasi pada malam hari. Belalang lebih jarang bersuara, suaranya dihasilkan dari menggosokkan kaki belakang ke sayap atau permukaan tubuh lainnya.
  • Jangkrik aktif pada malam hari dan bersembunyi di tempat gelap siang hari. Belalang aktif di siang hari dan suka tinggal di habitat terbuka seperti padang rumput.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jangkrik dan belalang merupakan dua serangga yang sering kali dianggap sama karena memiliki penampilan dan perilaku yang juga mirip. Namun, sebetulnya jangkrik dan belalang merupakan dua hewan yang berbeda, sebab terdapat perbedaan secara signifikan dalam perilaku, anatomi, hingga kebiasaan hidupnya.

Memahami perbedaan antara jangkrik dan belalang dapat membantumu untuk lebih mudah mengidentifikasi dan mengenal lebih dalam mengenai keberadaan dua hewan tersebut, apalagi perannya yang cukup penting dalam ekosistem. Kamu bisa menyimak deretan perbedaan berikut ini seputar jangkrik dan belalang agar lebih mudah dalam membedakannya.

1. Struktur tubuhnya tampak berbeda

ilustrasi belalang (unsplash.com/Bernd 📷 Dittrich)
ilustrasi belalang (unsplash.com/Bernd 📷 Dittrich)

Salah satu ciri yang paling mudah dibedakan antara jangkrik dan belalang ternyata bisa terlihat dari struktur tubuhnya, sebab tampak cukup berbeda. Sekilas memang jangkrik dan belalang terlihat sama secara fisik, namun sebetulnya ada perbedaan tersendiri yang bisa membantumu untuk membedakannya.

Jangkrik memiliki tubuh yang lebih pendek dan lebih bulat dibandingkan belalang. Tubuh jangkrik tampak lebih kokoh dengan kepala yang lebih besar dan antena yang sangat panjang. Sementara belalang justru memiliki tubuh yang cenderung lebih ramping dan panjang, serta antenanya lebih pendek dan kaki belakangnya cenderung tampak lebih panjang.

2. Suara yang dihasilkannya berbeda

ilustrasi belalang (unsplash.com/Bernd 📷 Dittrich)
ilustrasi belalang (unsplash.com/Bernd 📷 Dittrich)

Kamu mungkin bisa dengan mudah mengetahui keberadaan jangkrik dari suara yang dihasilkannya, sebab hewan ini dapat mengeluarkan suara yang keras dan khas, khususnya pada malam hari. Jangkrik mengeluarkan suara dengan cara menggesekkan sayap dengan dan disebut dengan stridulasi.

Lain hal dengan keberadaan belalang yang justru dianggap lebih 'kalem' jika dibandingkan dengan jangkrik, sebab hewan ini lebih jarang bersuara atau pun tidak sekeras jangkrik. Belalang menghasilkan suara dengan menggosokkan kaki belakang ke sayap atau permukaan tubuh lainnya.

3. Jangkrik bersifat nokturnal, belalang bersifat diurnal

ilustrasi jangkrik (unsplash.com/Rick van Houten)
ilustrasi jangkrik (unsplash.com/Rick van Houten)

Ada satu perbedaan yang mungkin sangat terlihat dari jangkrik dan belalang, yaitu waktu aktivitas yang dilakukannya setiap hari. Jangkrik merupakan serangga nokturnal yang lebih aktif pada malam hari, sebab biasanya mereka akan bersembunyi di tempat-tempat gelap atau lembap di siang hari.

Belalang merupakan hewan dengan aktivitas yang berketerbalikan dengan jangkrik, sebab merupakan hewan diurnal yang lebih aktif di siang hari. Kamu bisa menemukan belalang yang tampak aktif melompat atau terbang dari satu tanaman ke tanaman lainnya di bawah sinar Matahari.

4. Memiliki habitat yang tidak sama

ilustrasi jangkrik (unsplash.com/Nicolas Lindsay)
ilustrasi jangkrik (unsplash.com/Nicolas Lindsay)

Setiap hewan pasti memiliki habitatnya tersendiri, termasuk pula jangkrik dan belalang yang ternyata berbeda dalam habitat. Jangkrik pada umumnya ditemukan di area yang gelap, lembap, dan tersembunyi, seperti di lubang tanah atau di bawah batu karena sering dekat dengan sumber air dan tempat yang lembap.

Belalang menjadi hewan yang justru lebih suka dengan habitat terbuka, seperti padang rumput, ladang, atau area yang dipenuhi tumbuhan hijau. Hewan tersebut lebih suka tinggal di atas tanaman atau rerumputan, sehingga bisa mencari makan dan bersembunyi dengan mudah.

5. Jangkrik adalah hewan omnivora, sementara belalang herbivora

ilustrasi belalang (unsplash.com/Arjun MJ)
ilustrasi belalang (unsplash.com/Arjun MJ)

Jangkrik dan belalang memiliki preferensi yang berbeda dalam menentukan makanannya. Jangkrik termasuk hewan omnivora atau pemakan berbagai jenis makanan, termasuk daun, serangga kecil, hingga bahan organik. Bahkan, hewan ini juga bisa menjadi predator kecil untuk hewan-hewan lainnya yang berukuran lebih kecil.

Belalang justru merupakan hewan herbivora yang hanya akan memakan tumbuh-tumbuhan saja. Biasanya belalang sangat menyukai daun, rumput, hingga tanaman hijau, sehingga jika dalam jumlah besar justru bisa menjadi hama di dunia pertanian yang biasanya diatasi.

Melalui fakta-fakta di atas tentunya kamu jadi dapat membedakan jangkrik dan belalang dengan mudah. Pada dasarnya kedua hewan ini memiliki perbedaan dalam kebiasaan hingga karakteristik fisiknya. Apakah kamu sudah bisa membedakan jangkrik dan belalang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us