Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

13 Lautan Terluas di Dunia, Capai Ratusan Juta Kilometer Persegi

Samudra Pasifik dilihat dari Sydney (commons.wikimedia.org/Mohan Dev Bhatt)
Intinya sih...
  • Laut Tasman, luasnya 2,3 juta kilometer persegi.
  • Laut Mediterania, luasnya 2,5 juta kilometer persegi.
  • Laut Karibia, luasnya 2,75 juta kilometer persegi.

Zaman Antroposen adalah periode geologis yang terjadi saat ini. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh ahli biologi Eugene Stoermer dan ahli kimia Paul Crutzen pada 2000. Mengapa disebut demikian? Yap, dampak dari aktivitas manusia yang semakin parah sejak Revolusi Industri ini ternyata belum pernah terjadi sebelumnya lho, terhadap planet Bumi.

Saat ini, perubahan iklim dan polusi akibat ulah manusia sangat memengaruhi lautan Bumi. Dikutip National Geographic, suhu permukaan laut naik dalam 30 tahun terakhir dibandingkan dengan periode lain yang tercatat dalam sejarah. Hal ini mengganggu arus laut, membuat badai lebih sering terjadi, dan memengaruhi kehidupan laut.

Seiring mencairnya gletser, permukaan laut juga naik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itulah sebabnya banjir sering terjadi di banyak tempat di dunia. Selain itu, adanya banyak polusi, air jadi semakin banyak menyerap karbon dioksida, yang membuat laut menjadi asam. Hal ini berdampak domino dengan memengaruhi karang dan banyak spesies laut lainnya.

Terakhir, masalah ini juga berdampak pada kita. Iya, manusia. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Program Lingkungan PBB, sebagian besar oksigen yang kita hirup dihasilkan oleh lautan. Sementara itu, lautan sedang sekarat. Namun, semoga ini tidak menjadi akhir bagi planet kita. 

Lautan sendiri menyimpan keanekaragaman hayati yang besar. Bahkan, manusia belum sepenuhnya menjelajahi lautan. Kita bisa bayangkan betapa luas dan dalamnya lautan. Nah, kalau begitu kita bahas saja lautan terluas di Bumi. Kira-kira lautan apa ya, yang memegang rekor tertinggi? Mari kita cari tahu!

1. Laut Tasman, luasnya 2,3 juta kilometer persegi

Kawasan Konservasi Laut Fortescue di Taman Nasional Tasman, yang menghadap Laut Tasman (commons.wikimedia.org/Tasmoons)

Laut Tasman yang terhubung dari Samudra Pasifik Selatan, terletak di antara Australia dan Selandia Baru. Laut tersebut, dan juga pulau di sekitarnya, dinamai oleh penjelajah Belanda bernama Abel Janszoon Tasman, yang merupakan orang Eropa pertama yang mencapai wilayah tersebut pada pertengahan abad ke-17. Di samping itu, Laut Tasman bukanlah perairan yang kecil, karena membentang seluas 2,3 juta kilometer persegi.

Sebagaimana yang dijelaskan Britannica, Laut Tasman itu cukup unik karena kondisi cuacanya dan lautannya yang beragam. Nah, dari Januari hingga Juni, aliran Pasifik barat memengaruhi sirkulasi permukaan laut. Sementara itu, aliran sub-Antartika yang dingin memengaruhi cuaca sepanjang tahunnya. Ini berarti Laut Tasman selatan memiliki iklim sedang, tetapi sisi utaranya subtropis.

Lalu ada arus barat yang kuat, yang juga dikenal sebagai roaring forties, karena posisinya berada di bawah 40 derajat lintang selatan, yang membuat Laut Tasman memiliki angin yang kencang. Lalu, antara April sampai Oktober, gelombang lautnya sangat bergolak. Hal ini memengaruhi bisnis perdagangan di pelabuhan yang terletak di sepanjang pantainya.

2. Laut Mediterania, luasnya 2,5 juta kilometer persegi

Pulau Lopud, Kroasia yang menghadap Laut Mediterania (commons.wikimedia.org/dronepicr)

World Atlas menjelaskan kalau Laut Mediterania memiliki luas 2,5 juta kilometer persegi dan menjadi laut yang sudah tua. Pasalnya, laut ini terbentuk selama periode Trias akhir dan awal Jura, dari pertemuan lempeng Afrika dan Eurasia. Oleh karena itu, Laut Mediterania merupakan lautan yang kaya akan nilai sejarahnya. Tidak hanya sudah ada sejak lama, tetapi posisi geografisnya menempatkan Laut Mediterania di jantung peradaban Barat. Namanya, dalam bahasa Latin disebut mediterrāneus, yang berarti bumi tengah (medius/terra).

Yunani kuno dan Kekaisaran Romawi sangat bergantung pada Laut Mediterania, terutama sumber daya dan rute transportasinya. Laut Mediterania pun masih menjadi lautan terpenting saat ini. Terletak di antara Eropa selatan, Anatolia, dan Afrika utara, laut ini masih menjadi lautan terkaya perihal ikannya, tambak garamnya, dan tentu saja, pariwisatanya.

Menurut Statista, pada 2024, wilayah Mediterania kedatangan lebih dari 328 juta wisatawan. Sayangnya, industrialisasi dan pariwisata ini menjadikan Laut Mediterania salah satu lautan paling tercemar di Bumi.

3. Laut Karibia, luasnya 2,75 juta kilometer

pemandangan Laut Karibia dari pantai Siboney, Kuba (commons.wikimedia.org/Anton Zelenov)

Laut Karibia punya pantai berpasir keemasan yang indah, yang membentuk garis besar laut. Laut Karibia adalah rumah bagi berbagai macam kehidupan laut, dan 14 persen terumbu karang dunia ditemukan di Laut Karibia, lho. Selain itu, penyu tempayan yang cantik, dan hiu karang juga mendiami Laut Karibia.

Dikutip Britannica, Laut Karibia membentang seluas 2,75 juta kilometer persegi dan memiliki cekungan yang termasuk dalam Samudra Atlantik. Kedalaman Laut Karibia sekitar 7.686 meter, yang berada di Palung Cayman, antara Kuba dan Jamaika. Laut ini dikelilingi oleh bagian utara Amerika Selatan, Semenanjung Yucatán di Meksiko, dan banyak pulau Karibia, yang mengikat laut di sisi timur laut.

Bersama dengan Teluk Meksiko, cekungan Karibia membentuk Laut Amerika Tengah. Wilayah ini memiliki populasi yang padat dan surganya pariwisata. Untungnya, dibentuk Konvensi untuk Perlindungan dan Pengembangan Lingkungan Laut di Wilayah Karibia yang Lebih Luas, atau Konvensi Cartagena. Sejak 1980-an, negara-negara Karibia memang berupaya untuk melindungi lautan ini dari tumpahan minyak, membangun kawasan lindung, dan mengurangi polusi laut.

4. Laut Weddell, luasnya 2,8 juta kilometer persegi

Laut Weddell (commons.wikimedia.org/Hannes Grobe)

Britannica melansir kabar bahwa Laut Weddell memiliki luas 2,8 juta kilometer persegi. Laut ini merupakan perpanjangan dari Samudra Selatan atau Antartika, yang terdiri dari es. Nah, itu sebabnya laut ini menjadi surga bagi anjing laut, tetapi musibah bagi kapal yang melintas. Pada 1820, misalnya, es di Laut Weddell menghentikan dua pelayaran dari kapal brig Inggris Williams, dan kapal Rusia Vostok.

Namun, 3 tahun kemudian, seorang penjelajah Inggris bernama James Weddell berhasil menembus es di Laut Weddell dan berlayar ke titik paling selatan laut (74 derajat 15 menit lintang selatan dan 34 derajat 17 menit bujur barat). James Weddell awalnya menamai lautan itu sebagai George IV. Namun, pada pergantian abad ke-20, Laut George IV diganti menjadi Laut Weddell, untuk menghormati penjelajah tersebut.

Di Laut Weddell, ada jenis anjing laut tanpa telinga yang diberi nama anjing laut Weddell, karena hanya ditemukan di pesisir Antartika laut ini. Selain itu, Laut Weddell adalah rumah bagi beberapa spesies penguin. Jadi, meskipun Bumi telah menghangat secara signifikan sejak 1823, tetapi gunung es dan gletser masih menjadi pemandangan utama di Laut Weddell. Namun, gletser ini perlahan-lahan menyusut dan bahkan runtuh.

5. Laut China Selatan, luasnya mencapai 3,68 juta kilometer persegi

Laut China Selatan di lihat dari Sarawak (commons.wikimedia.org/Rod Waddington)

Laut China Selatan merupakan lautan besar yang terhubung dari Samudra Pasifik, yang berbatasan dengan China dan Vietnam di sebelah barat, Taiwan dan Filipina di sebelah timur, serta Malaysia dan Indonesia di sebelah selatan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Britannica, Laut China Selatan memiliki luas sekitar 3,68 juta kilometer persegi. Di samping itu, Laut China Selatan memiliki banyak lembah sungai. Lembah-lembah ini menciptakan berbagai jenis sedimen khusus pada lautannya, seperti lumpur di sekitar Delta Mekong, tanah liat di perairan yang lebih dalam, dan abu vulkanik yang tersebar di seluruh lautan, yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Krakatau pada 1883.

Selama jutaan tahun, Laut China Selatan mengalami penurunan sekitar 4 kilometer, yang memunculkan dataran tinggi yang dipenuhi dengan banyak terumbu karang, pulau-pulau kecil, dan tepian sungai. Di sisi lain, Laut China Selatan memiliki salah satu terumbu karang paling beragam di Bumi. Sayangnya, hal ini juga menarik banyak pemburu liar.

Cekungan China Selatan merupakan rumah bagi sekitar 3.300 spesies ikan, tetapi lebih dari 16 juta ton ditangkap setiap tahunnya. Di samping itu, pemburu liar menggunakan bom untuk menangkap kerang besar dan spesies yang sedang diminati pada waktu tertentu, sebagaimana yang dijelaskan National Geographic. Faktanya, ada lebih banyak terumbu karang di Laut China Selatan yang musnah akibat perburuan kerang ketimbang pembangunan pulau buatan oleh China.

6. Laut Arab, luasnya 3,9 juta kilometer persegi

Laut Arab (commons.wikimedia.org/AyuBansal)

Cekungan marginal terbesar di Samudra Hindia adalah Laut Arab, yang terhubung dengan Teluk Persia dan Laut Merah, dan dikelilingi oleh Timur Tengah dan India bagian barat. Sama seperti Laut Mediterania, lautan ini menjadi jalur perdagangan penting selama berabad-abad, dan bahkan ribuan tahun lamanya. Sejak milenium ketiga SM, banyak orang Eropa dan Asia menyeberangi Laut Arab.

Dikutip Atlas Obscura, Laut Arab memiliki luas sekitar 3,9 juta kilometer persegi. Adapun, Laut Arab dikenal karena endapan minyak bumi dan gas alamnya yang berlimpah, yang dieksploitasi secara besar-besaran. Laut Arab juga dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan laut, seperti ikan wahoo (tenggiri laki) dan ikan opah.

Namun, ada fenomena aneh nih, di Laut Arab. Mungkin karena iklim muson, perairan tropis, dan permukaan airnya yang miskin oksigen, ikan di Laut Arab terkadang mati secara massal. Arus laut yang kuat membawa ikan ke permukaan dan membuat ikan mati lemas.

7. Laut Karang, luasnya sekitar 4,79 juta kilometer persegi

Kawasan Warisan Dunia Taman Laut Great Barrier Reef di Laut Karang (commons.wikimedia.org/Harbison)

Laut Karang terletak di lautan Pasifik Selatan yang mencakup Great Barrier Reef, yang luasnya 4,79 juta kilometer persegi. Laut Koral membentang di sepanjang pantai timur laut Australia. Seperti yang dijelaskan oleh Natural History Museum, karang sangat penting bagi Bumi untuk melindungi pantai dari gelombang besar dan badai, menjadi mata pencaharian bagi warga pesisir, dan tentu saja, sebagai rumah bagi jutaan hewan yang bergantung pada terumbu karang.

Great Barrier Reef sendiri adalah rumah bagi 400 spesies karang, 1.500 spesies ikan, 4.000 spesies moluska, dan 6 spesies penyu laut. Sayangnya, 300 dari spesies ini terancam punah. Benar sekali, polusi, penangkapan ikan secara berlebihan, dan pemanasan global memengaruhinya. Australia pun melakukan berbagai cara untuk melindungi keanekaragaman hayati Laut Karang.

Pada 2017, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa sejak 1980, Great Barrier Reef kehilangan setengah dari karangnya. Namun, terumbu karang tersebut perlahan-lahan mengalami regenerasi, berkat berbagai upaya konservasi yang dilakukan. Kemudian, didirikanlah Taman Laut Great Barrier Reef pada 1980-an, dan sejak saat itu, Australia berhasil menciptakan jaringan taman laut yang dilindungi dan terbesar di dunia.

8. Laut Filipina, luasnya sekitar 5,69 juta kilometer persegi

kapal perang Amerika di Laut Filipina (commons.wikimedia.org/U.S. Naval Forces Central Command/U.S. Fifth Fleet/Tyler ser Noche)

Laut Filipina membentang sekitar 5,69 juta kilometer persegi. Rupanya, negara Filipina membuat tembok di antara laut tersebut dan Laut Cina Selatan, sebagaimana yang ditulis Marine Insight. Jepang menjadi perbatasan di utara Laut Filipina, Kepulauan Mariana di timur dan kepulauan Palau di selatan.

Laut Filipina memiliki gunung berapi aktif di bawah laut, dan merupakan rumah bagi palung terdalam di Bumi, termasuk Palung Mariana. Dikutip National Geographic, Palung Mariana memiliki kedalaman 11.034 meter atau 36.201 kaki. Palung Mariana pun menjadi tempat terdalam di planet kita, lebih dalam dari ketinggian Gunung Everest, yang hanya memiliki ketinggian 2.133 meter.

Laut Filipina, seperti negara yang menjadi namanya, dinamai oleh Raja Philip II dari Spanyol, ketika Spanyol berhasil menaklukkan Filipina pada abad ke-16, di bawah penjelajah Ruy Lopez de Villalobos. Rute lautan tersebut telah dipetakan oleh Ferdinand Magellan pada 1521, dalam pelayarannya bersama 250 orang. Sayangnya, hanya 17 orang yang berhasil kembali ke Spanyol dalam keadaan hidup.

Di sisi lain, Filipina dan lautnya yang luas tersebut pernah menjadi tempat bagi dua perang mematikan. Pertama, ada perang Spanyol-Portugis pada abad ke-16, yang membuat Filipina dijajah Spanyol. Kemudian, ada perang antarkapal induk terbesar pada 1944, ketika AS berperang melawan Jepang dalam salah satu pertempuran Perang Dunia II terbesar dan paling berdarah kala itu.

9. Samudra Arktik, luasnya sekitar 14 juta kilometer persegi

gunung es di Samudra Arktik (commons.wikimedia.org/AWeith)

Samudra Arktik merupakan samudra terkecil di dunia dan memiliki hamparan es yang luas dengan rute navigasinya yang kecil. Luas Samudra Arktik sekitar 14 juta kilometer persegi. Namun saat ini, Samudra Arktik adalah samudra yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Samudra Arktik menghangat dua kali lebih cepat ketimbang tempat lain di Bumi.

Tragisnya, perubahan iklim juga berdampak pada lingkungan, seperti mencairnya es dan udara yang lebih hangat, memengaruhi hewan-hewan yang hidup di Arktik. Saat ini, beruang kutub, anjing laut berjanggut, anjing laut bercincin, paus kepala busur, dan paus sirip dilindungi sebagai spesies yang terancam punah di Samudra Arktik. Adapun, dibutuhkan upaya besar agar mereka dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan habitat mereka yang terus mengalami perubahan.

Meningkatnya emisi gas rumah kaca juga menyebabkan laut menjadi asam. Alhasil, ini memengaruhi 4 juta orang yang tinggal dan bergantung pada Arktik dengan sumber dayanya yang unik. Mencairnya es juga mengundang wisatawan dan eksploitasi minyak dan gas di Samudra Arktik.

Nah, perubahan iklim juga berdampak pada berbagai wilayah di dunia, lho. Kok bisa? Jadi, dengan semakin panasnya Samudra Arktik, musim dingin pun menjadi lebih lama dan ekstrem di banyak negara. Namun, masih ada harapan, nih. WWF Arctic memiliki program yang telah berjalan sejak 1992 untuk melindungi laut, satwa liar, dan manusia yang tinggal di Arktik. 

10. Samudra Selatan, luasnya sekitar 20,3 juta kilometer persegi

gunung es di Samudra Selatan (commons.wikimedia.org/Elizabeth Crapo, NOAA Corps.)

Sebelum 2021, Bumi hanya memiliki 4 samudra. Namun, pada 8 Juni 2021, samudra kelima secara resmi diakui. Samudra ini adalah Samudra Selatan atau Antartika, dinamakan demikian karena samudra ini mengelilingi Antartika, dan luasnya mencapai 20,3 juta kilometer persegi.

Para ilmuwan baru mengakui Samudra Selatan karena keunikan yang dimiliki samudra ini. Dikutip Britannica, Samudra Selatan mencakup seperenam belas dari luas lautan Bumi. Juga, tidak seperti samudra lainnya, samudra ini tidak dipisahkan oleh benua mana pun selain Antartika, perbatasannya hanyalah Samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik. Lautan ini juga memiliki Arus Sirkumpolar Antartika yang unik, yang membuat lautan Samudra Antartika lebih dingin dan air lautnya tidak terlalu asin ketimbang samudra-samudra di sekitarnya.

11. Samudra Hindia, luasnya sekitar 70,56 juta kilometer persegi

lumba-lumba pemintal di Samudra Hindia (commons.wikimedia.org/Bennet Gevers)

Dibandingkan dengan Samudra Pasifik dan Atlantik yang besar, Samudra Hindia adalah saudaranya yang lebih muda dan lebih kecil. Namun pada kenyataannya, Samudra Hindia adalah lautan yang bisa dibilang sangat luas dan mencakup seperlima dari total permukaan air di Bumi, yang luasnya mencapai 70,56 juta kilometer persegi, seperti yang dilaporkan Britannica. Adapun, Samudra Hindia menjangkau banyak negara, yaitu Oman, Yaman, dan Arab Saudi di timur laut, pantai timur Afrika di barat, India di utara, Malaysia, Indonesia, dan Australia di timur. Oleh karena itu, tidak mengherankan nih, kalau lautan ini memiliki nilai ekonomi yang fantastis.

Samudra Hindia memiliki beberapa selat sempit yang menjadi rute pelayaran kapal tanker minyak dari seluruh dunia, sehingga sering terjadi konflik ekonomi terkait hal ini. Namun, bukan hanya negara-negara yang berada di selat tersebut yang terlibat dalam konflik ekonomi. Pada 2017, Tiongkok mendirikan fasilitas militer di Djibouti. Lalu pada 2020, Rusia membuka pangkalan militer di Sudan, di pesisir Laut Merah, yang menuju ke Samudra Hindia.

Meskipun politik dunia bertempur memperebutkan kendali atas batas-batas di Samudra Hindia, dan jutaan kapal tanker minyak melewatinya, spesies di Samudra Hindia justru lagi sekarat. Dikutip World Atlas, Samudra Hindia adalah lautan paling tercemar kedua di dunia, karena menampung 1,3 juta plastik. Hal ini bukan karena kapal tanker yang melewatinya. Adapun, Sungai Indus dan Gangga merupakan sungai yang paling tercemar di dunia, dan kedua sungai ini mengalir ke Samudra Hindia.

12. Samudra Atlantik, luasnya mencapai 106,4 juta kilometer persegi

Kepulauan Faroe di Samudra Atlantik Utara (commons.wikimedia.org/kallerna)

Nama Laut Atlas terinspirasi dari mitologi Yunani. Dikenal sebagai Samudra Atlantik, lautan ini memiliki ukuran terbesar kedua setelah Samudra Pasifik. Namun, tidak seperti Samudra Pasifik, Samudra Atlantik lebih panjang dan membentang dari Kutub Utara hingga Antartika. Diperkirakan luasnya mencapai 106,4 juta kilometer persegi.

Benua Amerika terletak di barat Samudra Atlantik, dan Eropa serta Afrika mengikatnya di sebelah timur. Laut ini menempati seperlima permukaan Bumi. Adapun, Samudra Atlantik memiliki banyak arus yang memengaruhi cuaca di seluruh dunia.

Arus permukaan laut Samudra Atlantik mengalir sangat cepat, sementara arus dalamnya mengalir lebih lambat. Hal ini pun menciptakan aliran angin dan badai di daratan. Misalnya, Badai Florence dan Harvey dipicu oleh air hangat di Teluk Meksiko dan Pantai Timur AS.

Namun, keajaiban terbesar dari Samudra Atlantik, sebenarnya terletak di bawah lautnya, yaitu Mid-Atlantic Ridge, sebuah pegunungan raksasa yang terbentang dari utara ke selatan, panjangnya sekitar 16.000 kilometer dan lebarnya 1.000 hingga 1.500 kilometer, tulis Britannica. Perbukitan dan dataran dalam samudra, serta perairan dangkal, merupakan rumah bagi berbagai macam spesies laut, termasuk hiu putih besar.

13. Samudra Pasifik, luasnya mencapai 166 juta kilometer persegi

Samudra Pasifik dilihat dari Sydney (commons.wikimedia.org/Mohan Dev Bhatt)

Kalau kata National Geographic, jika semua daratan Bumi disatukan, semuanya setara dengan luas Samudra Pasifik. Samudra Pasifik adalah perairan terluas dan terdalam di dunia. Luasnya mencapai 166 juta kilometer persegi. Asia menjadi perbatasan baratnya dan Amerika berada di timur Samudra Pasifik.

Penjelajah Ferdinand Magellan mencapai Samudra Pasifik pada 1520. Ia pun menamakannya Pacific, yang berarti damai. Namun,  di bawah Samudra Pasifik terdapat Cincin Api, atau serangkaian gunung berapi sepanjang 40,2 kilometer yang menyebabkan 90 persen gempa bumi di dunia dan meliputi 75 persen gunung berapi di dunia.

Namun, Samudra Pasifik juga punya fakta yang menyedihkan, yaitu adanya Great Pacific Garbage Patch. Yap, ini lautan sampah! Dikutip World Atlas, luas lautan sampah ini mencapai 3 hektar dan terdiri dari 80.000 ton sampah plastik yang mengalir bebas dari Hawaii hingga California. Bisa dibilang, Samudra Pasifik adalah lautan paling tercemar di dunia.

Lautan bisa dikatakan sebagai salah satu surga dunia yang menyimpan biodiversitas yang tak terhitung jumlahnya. Siapa lagi yang bisa menjaga keindahan lautan dan sumber kehidupan semua makhluk di Bumi kalau bukan manusia itu sendiri. Meski dibilang menyeramkan, nyatanya manusia juga tidak bisa hidup tanpa lautan, lho. Miris banget kan, saat tahu ada lautan sampah di lautan terluas di Bumi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us