Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kepiting lumpur (commons.wikimedia.org/OpenCage)

Intinya sih...

  • Kepiting batu memiliki capit terkuat di dunia, mampu menghasilkan tekanan hingga 19.000 psi dan efektif dalam berburu dan bertahan dari predator.
  • Kepiting kelapa punya kekuatan jepit hampir setara dengan gigitan singa, mampu membelah kelapa dengan mudah, dan melawan musuh atau memangsa hewan kecil.
  • Kepiting lumpur memiliki capit yang dirancang untuk menghancurkan cangkang keras, cukup berbahaya dan populer di dunia kuliner karena dagingnya yang lezat.

Kepiting adalah salah satu hewan laut yang terkenal dengan pertahanannya yang kuat. Selain cangkangnya yang keras, mereka juga memiliki capit yang berfungsi sebagai senjata utama untuk berburu, bertahan dari predator, hingga menghancurkan mangsa. Beberapa spesies kepiting bahkan memiliki capit dengan kekuatan mencengkeram yang luar biasa, setara dengan gigitan predator besar seperti serigala atau bahkan singa!

Beberapa dari kepiting ini hidup di dasar laut yang dalam, sementara yang lain bisa ditemukan di pesisir pantai atau bahkan di daratan. Ada yang berukuran kecil tetapi memiliki serangan mematikan, dan ada juga yang berukuran raksasa dengan kekuatan yang mampu menghancurkan benda keras. Penasaran kepiting mana saja yang punya capit paling kuat? Simak daftar berikut ini!

1. Kepiting batu

kepiting batu muda (commons.wikimedia.org/Andrea Westmoreland)

Kepiting batu (Menippe mercenaria), atau dikenal juga kepiting batu Florida, merupakan salah satu spesies kepiting dengan capit terkuat di dunia. Capit penghancurnya mampu menghasilkan tekanan hingga 19.000 pon per inci persegi (psi), cukup untuk menghancurkan cangkang keras moluska yang menjadi makanannya. Kepiting ini memiliki dua jenis capit: satu lebih besar sebagai alat penghancur, sedangkan yang lebih kecil berfungsi untuk mencengkeram dan memegang mangsa.

Kombinasi ini membuatnya sangat efektif dalam berburu dan bertahan dari predator.  Kepiting ini banyak ditemukan di perairan hangat seperti Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik bagian barat. Uniknya, dalam industri kuliner, hanya capitnya saja yang biasanya dikonsumsi, sementara tubuhnya dilepaskan kembali ke laut agar bisa tumbuh kembali.

2. Kepiting kelapa

kepiting kelapa (commons.wikimedia.org/Neisyaranifauzia)

Kepiting kelapa (Birgus latro) bukan cuma jadi kepiting darat terbesar di dunia, tapi juga punya capit terkuat dibanding semua krustasea. Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan capitnya bisa mencapai 336,5 kg atau sekitar 3.300 Newton. Itu bahkan lebih kuat dari kebanyakan gigitan hewan liar, kecuali predator puncak seperti buaya air asin dan alligator.

Dengan kekuatan segila ini, kepiting kelapa mampu membelah kelapa dengan mudah—makanya namanya seperti itu. Capitnya juga jadi senjata ampuh buat melawan musuh atau memangsa hewan kecil. Lebih gila lagi, kekuatan jepitannya hampir setara dengan gigitan singa dan bisa mencapai 90 kali berat tubuhnya sendiri. Makanya, jangan coba-coba ganggu kepiting ini kalau ketemu di alam liar!

3. Kepiting lumpur

kepiting lumpur (commons.wikimedia.org/OpenCage)

Kepiting lumpur (Scylla serrata) dikenal dengan capitnya yang besar dan kuat. Capit ini dirancang secara alami untuk menghancurkan cangkang keras, terutama dari kerang dan moluska yang menjadi makanan utamanya. Struktur capitnya diperkuat dengan dentikel khusus yang meningkatkan daya tahan terhadap gesekan, membuatnya semakin efisien dalam mencengkeram dan menghancurkan mangsa.

Meski tidak sekuat kepiting kelapa, capit kepiting lumpur tetap cukup berbahaya dan bisa melukai manusia jika tidak hati-hati saat menangkapnya. Itulah sebabnya banyak nelayan dan pemancing yang menggunakan alat khusus saat menangani kepiting ini. Kepiting lumpur banyak ditemukan di daerah pesisir dan estuari, terutama di Asia Tenggara dan Australia. Selain terkenal karena kekuatan capitnya, spesies ini juga populer di dunia kuliner karena dagingnya yang lezat dan bernutrisi tinggi.

4. Kepiting raja merah

kepiting raja merah (commons.wikimedia.org/National Oceanic and Atmospheric Administration)

Kepiting raja merah (Paralithodes camtschaticus)  memiliki capit kanan yang besar dan berfungsi sebagai penghancur, memungkinkan kepiting ini memakan mangsa bercangkang keras seperti kerang, remis, dan teritip. Sementara itu, capit kiri yang lebih kecil digunakan untuk menangkap dan memegang makanan yang lebih lunak. Kepiting ini juga memanfaatkan capitnya sebagai alat pertahanan, terutama saat menghadapi predator di habitat laut dalamnya.

Selain digunakan untuk berburu, capit ini juga membantunya menggali pasir dan mencari makanan tersembunyi di dasar laut. Habitat utamanya berada di perairan dingin seperti Laut Bering dan pesisir Alaska, tempat ia berkembang biak dalam jumlah besar. Selain terkenal karena ukurannya yang raksasa, kepiting ini juga banyak diburu karena dagingnya yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi.

5. Kepiting raksasa Tasmania

kepiting raksaksa Tasmania (commons.wikimedia.org/Honguyenseo)

Kepiting raksasa Tasmania (Pseudocarcinus gigas) adalah salah satu spesies kepiting dengan capit paling besar dan kuat di dunia. Capit jantan bisa mencapai panjang 40 cm dan berat hingga 4 kg, menjadikannya salah satu yang paling masif di antara semua kepiting. Kekuatan capitnya memungkinkan kepiting ini menghancurkan cangkang keras moluska dan menangkap mangsa dengan presisi tinggi.

Selain untuk berburu, capit raksasa ini juga menjadi senjata pertahanan utama dari predator di habitat laut dalamnya. Kepiting ini memiliki eksoskeleton yang sangat kuat dan capit yang tidak hanya digunakan untuk meremukkan mangsa, tetapi juga untuk bertarung dengan sesama kepiting dalam perebutan wilayah. Bentuk capitnya asimetris, dengan satu sisi lebih besar sebagai penghancur dan sisi lainnya digunakan untuk memegang dan memanipulasi benda.
 
Kepiting bukan sekadar hewan bercangkang keras yang hidup di lautan atau daratan. Beberapa spesies memiliki cakar super kuat yang mampu menghancurkan cangkang keras, memangsa hewan lain, bahkan melindungi diri dari predator. Kekuatan cakar ini bervariasi, ada yang bisa mengangkat benda berat, ada juga yang bisa menghancurkan mangsa dalam sekali jepitan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team