Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Anjing yang Mengalami Stres dan Cara Mengenalinya

ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Jakub Dziubak)
ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Jakub Dziubak)
Intinya sih...
  • Perubahan pola makan dan tidur sebagai tanda stres
  • Perilaku agresif atau menarik diri sebagai ekspresi stres
  • Menjilat diri sendiri secara berlebihan dan reaksi fisik tanpa alasan jelas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia dan penuh dengan ekspresi, namun tidak semua perilaku mereka mudah dipahami oleh pemiliknya. Sama seperti manusia, nyatanya anjing juga bisa mengalami stres yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan, kurang perhatian, hingga rasa sakit yang dialami.

Banyak pemilik yang mungkin tidak menyadari tanda-tanda stres pada anjing, sebab gejalanya sering kali seperti perilaku biasa atau sekadar perubahan suasana hati. Coba kenali beberapa tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa anjing sedang mengalami stres, sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat.

1. Perubahan pola makan dan tidur

ilustrasi anjing (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi anjing (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu tanda paling umum dari stres pada anjing adalah perubahan pola makan dan tidur. Anjing yang biasanya makan lahap ternyata bisa tiba-tiba kehilangan nafsu makan atau justru makan secara berlebihan tanpa alasan yang jelas.

Begitu pula dengan pola tidurnya, sebab anjing yang stres bisa saja tidur lebih lama dari semestinya atau malah merasa gelisah dan sulit beristirahat. Perubahan ini menunjukkan adanya gangguan emosional yang membuat tubuhnya merasa tidak nyaman dan sulit dalam beradaptasi.

2. Menunjukkan perilaku agresif atau menarik diri

ilustrasi anjing pelacak (unsplash.com/gary smith)
ilustrasi anjing pelacak (unsplash.com/gary smith)

Anjing yang merasa stres biasanya akan menunjukkan perilaku yang cukup ekstrem, seperti menjadi lebih agresif atau bahkan menarik diri dan tidak mau berinteraksi sama sekali. Hal ini kerap kali terlihat pada saat mereka sedang merasa terancam, tidak nyaman, atau kelelahan secara mental.

Jika anjing tiba-tiba menggonggong tanpa alasan, menggeram, atau menghindar ketika didekati, maka bisa jadi memang ini merupakan sinyal bahwa ia sedang mengalami tekanan. Sebaliknya anjing yang biasanya aktif justru bisa menjadi lebih pendiam dan suka menyendiri di sudut ruangan.

3. Menjilat diri sendiri secara berlebihan

ilustrasi anjing (pexels.com/Douglas Kugler)
ilustrasi anjing (pexels.com/Douglas Kugler)

Menjilat tubuh memang merupakan perilaku alami bagi anjing, namun jika dilakukan secara berlebihan, maka menandakan rasa stres atau kecemasan. Perilaku ini kerap kali menjadi cara anjing untuk berusaha menenangkan diri pada saat merasa tegang atau tidak aman.

Sayangnya jika dibiarkan terlalu lama, maka kebiasaan tersebut akan menyebabkan luka atau iritasi pada kulit anjing. Oleh sebab itu, pemilik harus benar-benar memperhatikan, apakah memang jilatannya dikarenakan alasan kebersihan atau sebagai respon emosional terhadap rasa stres.

4. Sering menguap, gemetar, atau menangis tanpa alasan jelas

ilustrasi anjing (pexels.com/Dom Bucci)
ilustrasi anjing (pexels.com/Dom Bucci)

Menguap, gemetar, atau menangis sebetulnya merupakan reaksi normal, namun jika terlalu sering terjadi tanpa adanya pemicu yang jelas, maka bisa menandakan stres pada anjing. Anjing kerap menggunakan bahasa tubuh untuk mengungkapkan ketidaknyamanan yang tidak bisa mereka sampaikan melalui kata-kata.

Contohnya anjing yang terus menguap padahal tidak mengantuk atau gemetar meski suhunya tidak dingin menjadi tanda bahwa ia sedang menenangkan dirinya dari situasi yang membuat cemas. Pemilik harus peka terhadap tanda-tanda kecil untuk segera memberikan rasa aman dan tenang pada hewan peliharaan.

Stres pada anjing tidak boleh diabaikan, sebab bisa berdampak buruk terhadap kondisi fisik mau pun mentalnya. Dengan mengenali tanda-tanda stres sejak dini, maka pemilik dapat membantu anjing untuk merasa lebih aman, nyaman, dan bahagia. Berikan perhatian pada anjing dengan lebih maksimal dan berikan kasih sayang yang konsisten agar dapat membantunya kembali ceria!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Apakah Kucingmu Bahagia? Cek Lewat Kuis Ini

09 Nov 2025, 18:35 WIBScience