Temuan 5 Spesies Flora Baru di Indonesia, Sepanjang Tahun 2023

Hanguana sitinurbayai adalah spesies pakis yang baru ditemukan di hutan pegunungan berlumut di Cagar Alam Gunung Nyiut di Kalimantan Barat, Indonesia. Tumbuhan yang menakjubkan ini dinamai sesuai dengan nama Profesor Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap upaya konservasi di Indonesia.

Spesies ini memiliki daun ramping dan memanjang hingga mencapai panjang 1 meter, daun dari spesies ini ramping dan memanjang dengan anggun, menambahkan sentuhan halus pada lantai hutan. Serta tanaman jenis ini memiliki venasi yang unik.

Bulbophyllum wiratnoi adalah spesies anggrek baru yang ditemukan di Taman Wisata Alam Sorong, Provinsi Papua Barat, Indonesia. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Saputra, Schuiteman, Mustaqim & J.Champ. pada tahun 2023.

Spesies ini merupakan spesies epifit yang tumbuh menempel pada batang atau ranting pohon. Spesies ini memiliki ciri khas berupa labelum yang berbentuk tiga lobus, dengan lobus tengah yang lebih besar dan dua lobus samping yang lebih kecil.

Begonia ranoposoensis adalah spesies begonia baru yang ditemukan pada tahun 2023 di pulau Sulawesi, Indonesia. Spesies ini dinamai sesuai dengan Danau Poso, tempat di mana spesimen pertamanya ditemukan.

Namun spesies yang indah dan langka ini sangat membutuhkan perlindungan. Dengan penelitian, konservasi, dan kesadaran masyarakat, kita dapat memastikan bahwa spesies ini akan terus hidup dan berkembang untuk generasi mendatang.

Nepenthes samudera adalah spesies tumbuhan karnivora yang baru ditemukan di Sumatra, Indonesia. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Chiu, Goh, Lim, & Balahadia pada bulan Desember tahun 2023.

Spesies ini memiliki ciri khas berupa kantong semar yang berwarna hijau kemerahan. Kantung semar ini memiliki peristome yang lebar dan berduri, serta lipatan yang dalam.

Trichoglottis najibii adalah spesies anggrek baru yang ditemukan di Kalimantan Timur, Indonesia. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Yuda R. Yudistira dan Mustaqim pada tahun 2023.

Anggrek jenis ini memiliki ciri khas berupa labellum lateral lobes yang melekat pada kolom serta memiliki spur yang silindris dan melengkung sepanjang 8-9 mm. Spesies ini ditemukan di hutan hujan tropis di ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut.

Penemuan spesies tanaman baru ini merupakan kabar baik bagi keanekaragaman hayati Indonesia. Namun, diperlukan upaya konservasi untuk melindungi spesies-spesies ini tetap lestari di alamnya.