Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tidak Mudah, Ini 12 Fakta Kehidupan di Stasiun Luar Angkasa 

wonderopolis.org

Tahukah kamu, bahwa ada orang yang tinggal di luar angkasa, 250 mil di atas Bumi, mengorbit planet kita setiap 92 menit sekali? Faktanya, sejak 2 November 2000, astronaut dari berbagai negara di seluruh dunia tinggal dan bekerja bersama di atas laboratorium raksasa yang dikenal sebagai Stasiun Luar Angkasa Internasional/International Space Station (ISS).

Apa itu ISS?

universetoday.com

Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Eropa, dan Jepang mulai membangun ISS yang disatukan oleh astronaut. Menurut CNN, dibutuhkan 42 penerbangan perakitan, 37 pesawat ulang-alik Amerika Serikat dan lima roket Rusia untuk menyelesaikan pembangunan ISS. 

NASA mengatakan bahwa stasiun luar angkasa itu seukuran lapangan sepak bola, yang mencakup kedua ujung zona. Bagian dalamnya sebesar rumah dengan lima kamar tidur dan memiliki cukup ruang untuk gimnasium, serta laboratorium sains. Setiap bagian ruang dikenal sebagai modul, dan mereka terhubung untuk membentuk keseluruhan ISS.

Array surya juga ditempatkan di luar stasiun luar angkasa untuk mengumpulkan energi dari matahari dan membantu memberinya daya. Anggota kru kapal raksasa ini menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk melakukan penelitian dan melakukan eksperimen atas nama sains. Jadi, bagaimanakah kehidupan mereka selama tinggal tinggal di stasiun luar angkasa? 

1. ISS membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mendapatkan persediaan

slashgear.com

Menurut NASA, astronot yang tinggal di dalam ISS membutuhkan persediaan baru seperti makanan, air, udara, suku cadang, atau peralatan untuk eksperimen mereka, maka dari itu mereka akan memesannya melalui Mission Control. Namun, terkadang membutuhkan waktu beberapa bulan hanya untuk menerima persediaan dan membuang sampahnya. 

Badan antariksa yang berbeda di seluruh dunia akan mengirimkan kendaraan yang membawa kargo kering dan basah ke stasiun luar angkasa dengan cara yang sangat terkoordinasi - kargo kering biasanya berisi perangkat keras dan makanan, sementara kargo basah berisi air, nitrogen, dan oksigen.

Pesawat luar angkasa akan berlabuh ke masing-masing bagian setiap negara di stasiun dan membawa berton-ton kargo ke dan dari ISS. Bahkan perusahaan komersial seperti SpaceX dan Northrop Grumman (Orbital ATK) juga melakukan perjalanan ke dan dari stasiun luar angkasa.

2. Bagaimana astronaut  menghabiskan waktu luangnya di stasiun luar angkasa?

phys.org

Astronaut di ISS menghabiskan 6 bulan dalam misi mereka, oleh sebab itu waktu istirahat sangat penting untuk mencegah kelelahan, dan memulihkan diri seperti menjalani kehidupan di Bumi. Menurut NASA, para astronaut  mendapatkan libur akhir pekan dan dapat merayakan hari libur; seperti merayakan Natal Timur dan Barat bersama-sama. Selama liburan, mereka terkadang mengirim hadiah kepada teman dan keluarga di Bumi melalui Mission Control. Mission Control juga akan mengirim pesan khusus kepada anggota kru untuk menyemangati mereka. 

Pada akhir pekan, astronaut dapat menonton TV, menonton film, menjelajahi internet, memainkan alat musik, dan menikmati banyak hobi lainnya. Astronaut juga harus melakukan perawatan rutin selama waktu istirahat mereka selama kurang lebih satu jam. Mereka juga dapat melakukan panggilan telepon menggunakan laptop untuk berbicara dengan keluarga dan teman mereka di Bumi.

3. Aktivitas di luar stasiun ISS

Astronaut terkadang akan meninggalkan stasiun luar angkasa, yang dikenal sebagai aktivitas luar angkasa/extravehicular activity (EVA). Hal ini dapat berlangsung lima hingga delapan jam, biasanya astronaut akan melakukan eksperimen sains atau memperbaiki stasiun.

Mitra NASA, Texas State University mengatakan bahwa ISS memiliki tiga jenis berjalan di luar angkasa (spacewalks). Spacewalks yang terjadwal adalah bagian dari misi. Sementara Spacewalks yang tidak terjadwal dilakukan sesuai kebutuhan, seperti untuk melakukan perbaikan.

Pakaian astronaut dapat menurunkan tekanan selama beberapa jam untuk menghilangkan nitrogen dari tubuh guna mencegah semacam dekompresi, sama seperti yang diderita penyelam scuba ketika naik ke permukaan terlalu cepat. Pakaian astronaut dibuat NASA sebagai kendaraan, yang disebut extravehicular mobility units atau EMU.

Astronaut akan menuju ke airlock untuk keluar dari stasiun ISS. Setiap astronaut terhubung dengan sebuah kabel agar mereka tidak melayang; jika kabel mereka terlepas, mereka memiliki ransel dengan pendorong yang akan membawa mereka kembali ke stasiun ISS.

4. Sampah luar angkasa

Menurut NASA, ISS pernah mengalami kebocoran di tepi panel radiator pada segmen rangka P6, serta bagian panel surya pecah karena benturan yang disebabkan oleh serpihan kecil. Peristiwa terburuknya adalah terjadinya tabrakan antara satelit komunikasi aktif Iridium 33 dan satelit komunikasi militer Kosmos 2251 yang ditinggalkan dan mengakibatkan kehancuran kedua satelit serta menyebabkan lebih dari 1.000 potongan dari puing-puing ruang angkasa.

Untungnya, Departemen Pertahanan Ameria Serikat mengawasinya dengan melacak dan mencari puing-puing luar angkasa. ISS juga dilindungi oleh bumper logam yang dikenal sebagai Whipple Shield. Ketika puing-puing menghantam bumper, otomatis ia akan menguap dan menghilangkan energi kinetik dari sampah luar angkasa, menabrak bumper tetapi bagian dalam tetap utuh. 

5. Begini cara astronaut berolahraga di stasiun luar angkasa

Astronaut harus tetap fit saat berada di stasiun ISS. Astronaut stasiun luar angkasa harus berolahraga setiap enam hari dalam seminggu selama dua jam. Peralatan olahraganya dirancang khusus untuk digunakan di luar angkasa. Menurut Verge, beberapa peralatan mereka di antaranya sepeda, treadmill, dan alat angkat beban yang disebut Advanced Resistive Exercise Device (ARED). 

Ada alasan khusus mengapa astronaut harus tetap berolahraga di stasiun luar angkasa: Tulang mereka kehilangan kepadatan mineral dan otot mereka berisiko mengalami atrofi. Saat berada di treadmill, astronaut akan diikat dengan tali dan bungee chord agar tidak melayang saat berolahraga.

Mesin ARED menggunakan dua tabung yang menciptakan vakum kecil yang dapat ditarik oleh astronot. Sehingga mereka dapat melakukan squat, bench press, dan sebagian besar latihan lainnya. 

6. Bagaimana astronaut menggunakan toilet di stasiun luar angkasa?

factinate.com

Mandi dan merawat diri adalah aktifitas yang sulit dilakukan saat berada di stasiun luar angkasa. Astronaut di ISS memiliki perlengkapan kebersihan pribadi khusus yakni seperti pasta gigi, sikat gigi, dan krim cukur. Kalau soal menggunakan toilet, itu lain cerita. Menurut NASA, karena adanya gayaberat mikro, toilet stasiun luar angkasa lebih kompleks daripada yang digunakan orang di Bumi.

Para astronaut harus memposisikan diri di tempat duduk toilet dengan menggunakan penahan kaki. Toilet luar angkasa memiliki fungsi yang sama seperti penyedot debu, menyedot udara dan kotoran ke dalam toilet. Jangan khawatir, setiap astronaut memiliki saluran urinoir pribadinya sendiri. Corong itu dipasang ke selang yang mengalir ke tangki air limbah.

Menurut MentalFloss, hanya ada dua kamar mandi di seluruh stasiun. Air seni anggota astronaut dan hewan laboratorium disaring kembali ke dalam suplai air minum stasiun. 

7. Dengan cara apa astronaut tidur di stasiun luar angkasa?

Astronaut membutuhkan tidur, sama seperti kita di Bumi. Astronaut tidur selama delapan jam setiap hari dengan kantong tidur yang terletak di kabin kecil. Menurut CNN, mereka harus menyesuaikan diri karena para astronaut mengalami 16 matahari terbit dan terbenam setiap hari. Beberapa astronaut bisa menyesuaikan diri dan tidur nyenyak sementara yang lain mengalami mabuk perjalanan, seperti yang diungkapkan NASA.

Space.com menulis bahwa astronaut juga harus berurusan dengan faktor lingkungan yang memengaruhi tidur mereka, seperti suhu, pencahayaan, aliran udara, kebisingan, karbon dioksida, dan pengikat khusus agar mereka tidak melayang-layang saat tidur. Oleh karena itu, astronaut dapat mengonsumsi suplemen melatonin untuk membantu mereka tertidur.

Melatonin adalah hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh manusia dan juga merupakan alat bantu tidur yang dijual bebas. Jika ingin tetap terjaga, astronaut juga dapat mengonsumsi produk berkafein (seperti kita) untuk memberi lebih banyak energi. 

8. Astronaut di ISS melakukan banyak eksperimen

Menurut CNN, NASA memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 eksperimen telah dilakukan di ISS sejak penciptaannya. NASA menjelaskan bahwa astronaut menghabiskan hari-hari mereka dengan melakukan eksperimen sains dan eksperimen medis untuk menentukan bagaimana tubuh mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam gayaberat mikro saat berada di ISS.

Para astronaut dari masing-masing negara juga berkolaborasi dalam eksperimen yang memungkinkan pemerintah, universitas, dan perusahaan di seluruh dunia untuk berkumpul, mengikuti perkembangan terbaru, dan mendorong batas-batas sains, seperti yang dilansir dari CNN. 

Menurut MentalFloss, beberapa astronaut telah melakukan eksperimen dengan cumi-cumi bobtail Hawaii, menguji alas kaki yang berbeda saat berolahraga, menganalisis peternakan semut, dan bekerja dengan robot humanoid bernama Robonaut. Salah satu faktor penting adalah bagaimana gayaberat mikro juga mempengaruhi percobaan yang dilakukan. Eksperimen ini membantu NASA mempelajari hal-hal yang akan terjadi.

9. Makanan di stasiun luar angkasa

Saat tinggal di ISS, para astronaut dapat memilih banyak kategori makanan yang sama seperti di Bumi, namun beberapa makanan ini memerlukan penambahan air sebelum dimakan. NASA mengungkapkan bahwa brownies dan buah dapat dimakan langsung, sementara makaroni dan keju atau spageti perlu ditambahkan air.

Jika astronaut ingin menambahkan bumbu ke makanan mereka, garam dan merica tersedia dalam bentuk cair. Stasiun luar angkasa tidak memiliki lemari es, jadi makanan harus disimpan dalam kaleng, dikeringkan, atau dikemas.

Astronaut makan tiga kali sehari di ISS, tetapi mereka tidak duduk ketika menyantap makanan. Para astronaut harus menstabilkan diri mereka sendiri sembari mengapung. Mereka harus berhati-hati saat memasukkan makanan ke mulut agar makanan tidak melayang di stasiun.

10. Astronaut mengambang bukan karena tidak adanya gravitasi

Saat berada di ISS, astronaut mengalami kondisi tanpa bobot dan mengambang. Namun, ketinggian ISS hanya berada sekitar 200 hingga 250 mil di atas Bumi di mana gravitasi hampir sekuat gravitasi bumi (90 persen). Astronaut mengalami keadaan tanpa bobot karena "stasiun ISS, dan mereka, mengorbit Bumi dalam gerakan terjun bebas yang konstan," kata Valerie Neal, kurator sejarah antariksa di Smithsonian National Air and Space Museum. ISS jatuh menuju Bumi dan bergerak maju dengan kecepatan yang hampir sama.

11. Astronaut di ISS usianya lebih lambat daripada manusia di Bumi

Setelah mantan astronaut NASA,  Scott Kelly, menghabiskan satu tahun di stasiun luar angkasa ISS, dia menua lebih lambat daripada jika dia berada di Bumi. Scott Kelly, yang 6 menit lebih muda dari saudara kembarnya yang identik, Mark, menjadi 5 milidetik lebih muda.

Menurut Space.com, selama diskusi panel di konferensi ISS Research & Development 2016 di San Diego, baik Scott maupun Mark berbicara tentang studi kembar yang mereka ikuti untuk membantu astronot pergi ke Mars pada akhir 2030-an. Ilmuwan mempelajari efek psikologis dan fisiologis Scott selama ia berada di ISS dan menemukan perbedaan usianya.

Business Insider melaporkan bahwa usia astronaut di ISS sedikit lebih lambat daripada orang di bumi karena efek pelebaran waktu. Pelebaran waktu kecepatan astronaut memiliki efek yang lebih besar daripada pelebaran waktu gravitasi mereka, sehingga astronaut menua lebih lambat daripada orang di Bumi.

12. Astronaut tumbuh lebih tinggi saat berada di stasiun ISS

Menurut CNBC, saat menghabiskan satu tahun di ISS, mantan astronaut NASA, Scott Kelly, tinggi badannya naik dua inci dari saudara kembarnya yang identik. Astronaut bisa tumbuh lebih tinggi di luar angkasa karena gayaberat mikro. Saat berada di Bumi, cakram tulang belakang dikompresi, tetapi di luar angkasa, kompresi tidak lagi ada, sehingga membuatnya membesar. Orang tersebut menjadi lebih tinggi karena tulang punggungnya memanjang. Namun, ketika mereka kembali ke bumi, setelah beberapa bulan, mereka kembali ke ketinggian normalnya.

Pada 2013, Space.com melaporkan bahwa astronaut akan melakukan tes menggunakan perangkat ultrasound untuk memindai punggung satu sama lain dan melihat secara tepat seperti apa tulang mereka setelah 30, 90, dan 150 hari dalam gayaberat mikro. Peneliti dapat melihat hasilnya secara real-time saat para astronaut memindai tulang punggung mereka. 

Tidak mudah memang hidup di luar angkasa, dan astronaut di ISS menghadapi banyak tantangan saat mencoba hidup seperti biasanya di Bumi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us