Tidak Pernah Dijawab Tuntas, 5 Tantangan Sains bagi Teori Bumi Datar

GPS atau Global Positioning System adalah sebuah pemetaan digital yang berkaitan dengan navigasi, peta atau map digital, dan sistem pelacakan yang berbasis pada citra satelit. Science Learn mencatat bahwa setidaknya ada empat satelit yang harus mengorbit di Bumi untuk dapat melakukan pemetaan secara digital.

Cara kerja satelit adalah mengelilingi objek (planet) yang bulat, bukan datar. Itu sebabnya teori relativitas Einstein berlaku di sini, yakni kecepatan satelit harus dapat mengatasi apa yang dinamakan distorsi ruang dan waktu.

Kecepatan satelit yang bergerak pada orbit adalah 14.000 hingga 20.000 km per jam. Kecepatan pergerakan ini harus dilakukan pada sebuah orbit yang mengelilingi sebuah planet yang bentuknya bulat. Jika bentuknya datar, segitiga, atau trapesium, pergerakan satelit mustahil dilakukan pada orbit sebuah objek (planet).

Ada penganut teori Bumi datar yang menyatakan bahwa pemetaan GPS bisa didapat dari menara atau tower yang ada di Bumi. Jika memang seperti ini, bagaimana cara menara tersebut menangkap objek secara real time di berbagai belahan Bumi yang berbeda? Selain itu, tidak ada satu pun menara di Bumi ini yang tingginya mencapai langit.

So, bagaimana teori Bumi datar menjawab tantangan sains yang satu ini? Bagaimana detail cara kerja GPS dan satelit dalam teori Bumi datar? Entahlah, sampai saat ini tak ada jawaban yang jelas dari teori absurd tersebut.

Tantangan sains ini rasanya memang akan menjadi tantangan abadi yang tidak akan pernah bisa dijawab oleh teori Bumi datar. Jika memang ada, tunjukkan satu saja foto asli yang menyatakan bahwa Bumi itu datar. Hasilnya? Nihil! Tak ada satu pun foto asli yang dapat diperlihatkan untuk menguatkan teori tersebut.

Justru, semua foto dan bukti menunjukkan bahwa Bumi itu bulat. Pastinya, teori Bumi datar segera membantah dan menganggap bahwa foto tersebut adalah fake atau palsu. Lantas, apakah mereka memiliki foto Bumi datar yang asli? Tidak juga, kan!

Ada banyak astronaut dan kosmonaut dari banyak negara di dunia yang telah bekerja di luar angkasa dan membuktikan sendiri bahwa Bumi itu bulat. Setidaknya, perkumpulan Bumi datar juga harus mengirimkan astronaut untuk dapat membuktikan bahwa Bumi itu datar.

Jadi, tantangan yang satu ini sepertinya sangat berat untuk dijawab oleh teori Bumi datar. Sangat berat, sampai-sampai mereka tetap tak akan bisa memberikan foto tersebut. Sayang sekali, ya!

Ilmuwan yang berpijak pada sains sudah sering memberikan bukti valid mengenai Bumi bulat. Di satu sisi, orang yang katanya ahli mengenai Bumi datar justru tidak pernah memberikan bukti sahih kepada pihak lawan.

Bagaimana cara teori Bumi datar menjelaskan tentang sistem kerja dan perbedaan waktu yang dialami oleh Bumi? Bagaimana dengan Matahari terbit dan tenggelam? Bagaimana bisa terjadi siang dan malam? Semuanya tidak dapat dijawab dengan jelas oleh teori Bumi datar.

Yang ada justru shifting the burden of proof. Ilmuwan teori Bumi bulat saja yang terus-terusan memberikan bukti. Seharusnya, teori Bumi datarlah yang wajib memberikan bukti valid untuk menyanggah teori Bumi bulat.

Bahkan, sudah beberapa kali teori Bumi datar menantang sains, namun akhirnya gagal dengan sendirinya, seperti dicatat dalam laman Live Science. Ujung-ujungnya, teori ini hanya berkutat pada kesimpulan yang menjurus pada pseudosains, bahkan teori konspirasi.

Gravitasi adalah salah satu kekuatan fundamental alam yang dapat membentuk planet dan bahkan alam semesta. Laman sains Phys menjelaskan bahwa gaya gravitasi pada masing-masing objek berbeda-beda. Namun, gravitasi selalu ada pada objek yang memiliki massa, persis dengan apa yang dibuktikan melalui Hukum Gravitasi Newton dan teori relativitas Einstein.

Satu-satunya bentuk logis yang diakibatkan oleh gravitasi dalam pembentukan planet di masa purba adalah bulat. Objek dan senyawa luar angkasa akan berkumpul dan terus berputar akibat tarikan gravitasi yang masif, yang akhirnya perputaran tersebut membentuk sebuah planet yang berbentuk bulat.

Penjelasan ini adalah penjelasan sains mengenai hubungan gravitasi dan pembentukan planet. Lantas, bagaimana penjelasan teori Bumi datar berkenaan dengan gravitasi ini? Apakah konsep gravitasi pada Bumi datar berbeda dengan gravitasi Bumi bulat?

Klaim tanpa adanya bukti, penelitian, hipotesis, dan kerangka model hanyalah klaim yang bersifat keyakinan pribadi. Sementara, sebuah teori sains harus dapat diuji kebenarannya. Jika teori tersebut dapat dipatahkan, teori sains yang baru akan digunakan sebagai pijakan ilmiah terbaru dan tervalid.

Sederhana dan tak berbelit-belit, bukan? Pengujian dan pembuktian ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, sains tidak bisa berdiri hanya berdasarkan klaim sepihak tanpa adanya pembuktian dan uji empiris.

Nah, teori Bumi datar lebih terlihat hanya sebatas pada klaim tanpa didasarkan pada pembuktian dan pengujian empiris. Lemahnya bukti dan ketiadaan uji coba menjadikan teori Bumi datar hanya menjadi sebuah klaim pribadi yang tidak memiliki dasar-dasar empirisme yang jelas.

Itulah beberapa pertanyaan mendasar yang menjadi tantangan sains bagi teori Bumi datar. Bagaimana? Ada yang bisa menjawab tantangan tersebut?