Kisah dan nama besar tidak menjamin akhir hidup seseorang. Buktinya, beberapa nama besar yang pernah ada di masa lalu justru memiliki akhir hidup yang tragis dan mengenaskan. Bahkan, ada yang mengalami penyiksaan dan hukuman mati yang tidak wajar.
Siapa saja mereka? Kalau penasaran dengan kisah-kisah mereka, kamu bisa simak artikel berikut ini.
Dilansir BBC History, Prancis pernah memiliki raja kontroversial bernama Louis XVI. Ia dilahirkan pada 23 Agustus 1754 di Versailles, Prancis. Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI, Prancis memberikan dukungan penuh pada pendudukan di Amerika. Hal ini akhirnya membuat keuangan Prancis makin memburuk. Bukannya memperbaiki keuangan negara, raja dan keluarganya malah kerap melakukan hal-hal yang dinilai sebagai pemborosan.
Pada 1789, Raja Louis XVI berinisiatif untuk menaikkan pajak demi menutup defisit negara. Hasilnya, publik marah dan justru membentuk tiga aliansi utama, yakni gereja, bangsawan, dan rakyat. Ketiganya mengumumkan bahwa mereka berhak mewakili negara dan bangsa Prancis untuk menentang kebijakan kerajaan.
Puncak dan akumulasi dari pertentangan antara rakyat dan raja telah membentuk sebuah gerakan besar bernama Revolusi Prancis. Pada akhirnya, Raja Louis XVI diadili dan dihukum mati atas tuduhan mengkhianati rakyat Prancis. Ia dihukum penggal pada 21 Januari 1793 dan berakhirnya pemerintahan Raja Louis XVI menandai awal keruntuhan sistem monarki di Prancis.
Jika Raja Louis XVI adalah raja yang dieksekusi mati, Marie Antoinette adalah ratu yang dijuga dieksekusi mati oleh rakyat Prancis. Ya, Marie Antoinette adalah istri dari Raja Louis XVI. Menurut laman History, Marie Antoinette dan Raja Louis XVI memang kerap dijadikan sasaran kritik dan lontaran kebencian rakyat Prancis.
Bukan tanpa sebab, gaya hidupnya yang sangat mewah sudah membuat banyak pihak kehilangan simpati dan rasa hormat. Selain itu, Antoinette juga dianggap tidak mampu menjadi seorang ratu yang baik. Ia kerap menunjukkan sikap menjauh dari rakyat dan berdiri di atas rasa lapar rakyat yang memang kala itu kemiskinan sangat masif di Prancis.
Meletusnya Revolusi Prancis membuat kedudukan Marie Antoinette terancam. Pada puncaknya, ia akhirnya didakwa dengan tuduhan yang sama seperti suaminya. Beberapa bulan setelah eksekusi mati Raja Louis XVI, tepatnya pada 16 Oktober 1793, Marie Antoinette juga dieksekusi mati dengan cara dipenggal.
Giordano Bruno adalah seorang filsuf, pemikir, ilmuwan, ahli kosmologi, dan pendeta muda yang pernah hidup di Italia pada era 1500-an. Ia dilahirkan di Nola pada 27 Januari 1548 dan bertumbuh menjadi seorang yang cerdas, saleh, tapi kritis terhadap hal-hal yang ia anggap tidak benar.
Namun, kedudukan sebagai seorang filsuf dan pendeta ternyata tidak dapat melepaskannya dari hukuman mati yang sangat tragis. Ya, Giordano Bruno harus dieksekusi mati dengan cara dibakar hidup-hidup di tengah kota karena dituduh sesat dan menyimpang. Padahal, Giordano Bruno merupakan tokoh sains yang saleh dan cukup terpandang.
Dilansir Scientific American, Bruno mendukung fakta sains bahwa Bumi dan planet di tata surya mengelilingi Matahari sesuai dengan orbitnya. Anggapan ini dinilai sesat dan membuat kaum agamawan fanatik di Italia murka. Ia akhirnya didakwa bersalah dan dianggap sesat, menyimpang, serta melawan agama.
Jika tidak, semoga Tuhan menempatkanku di sana. Jika ya, semoga Tuhan tetap terus melindungiku.
Penggalan kalimat di atas merupakan jawaban dari Joan of Arc (Jeanne d'Arc) ketika ia ditanya oleh kaum agamawan fanatik di Inggris pada 1431 mengenai penyertaan Tuhan terhadapnya. Joan of Arc adalah seorang gadis yang dilahirkan di Lorraine pada 6 Januari 1412 di tengah-tengah keluarga yang sangat saleh.
Ditulis dalam laman Biography, pada usianya yang masih 18 tahun, Joan of Arc sudah memimpin pasukan Prancis untuk melawan pasukan Inggris yang berusaha menguasai wilayah Prancis. Hebatnya, meskipun masih sangat muda, ia dapat memimpin dan memenangkan perang yang saat itu terjadi di wilayah Orleans, Prancis.
Sayangnya, 1 tahun kemudian, ia ditangkap oleh Inggris dan dituduh sebagai pemberontak, biang kesesatan, bahkan dinilai melawan ajaran agama. Akhirnya, Joan of Arc dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Lima ratus tahun kemudian, pada 16 Mei 1920, Joan of Arc dinobatkan sebagai orang suci atau santa oleh Gereja Katolik Roma.
William Wallace merupakan seorang pahlawan bagi Skotlandia. Sayangnya, ia harus menjalani hukuman mati yang sadis dan brutal. William Wallace ditelanjangi, ditarik dengan kuda, digantung, dan akhirnya isi perutnya dikeluarkan. Tak cukup sampai di situ, tubuhnya dimutilasi dan bagian tubuhnya itu disebar di beberapa kota di Inggris sebagai peringatan terhadap pemberontak.
Jika suka dengan film kolosal, mungkin kamu tak akan asing dengan film berjudul Braveheart. Meskipun film itu masih jauh dari fakta, Mel Gibson sebagai aktor bisa memerankan sosok William Wallace dengan baik. Nah, di dunia nyata, William Wallace memang merupakan sosok pahlawan dengan segala macam pertikaian politiknya.
Dicatat dalam Historic UK, William Wallace yang merupakan bangsawan telah berjuang melawan kolonial Inggris dan sudah menjadi simbol keberanian rakyat Skotlandia hingga saat ini. Ada beberapa pertempuran yang ia menangkan. Namun, akhir hidupnya memang sangat tragis. Ia dikhianati dan akhirnya dihukum mati dengan cara yang brutal.
Itu tadi beberapa orang dengan nama besar di Eropa yang punya akhir hidup mengenaskan. Semoga artikel kali ini dapat memperkaya pengetahuan kamu akan sejarah, ya!