Ular adalah jenis reptil yang ditakuti oleh banyak orang. Tapi gak sedikit pula orang yang justru kagum dan bahkan menyukai hewan yang tak berkaki ini. Ular terdiri dari ribuan spesies, dan masing-masing memiliki keunikan tersendiri dalam hal ukuran, warna, tingkah laku, dan lain sebagainya.
Nah, berikut ini kita akan melihat sepuluh spesies ular dari seluruh dunia yang pantas disebut sebagai ular terunik di dunia. Mau tahu ular apa saja dan apa keunikannya? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Dimulai dari anakonda hijau (Eunectes murinus), yang adalah ular terbesar di dunia. Predikat itu mereka dapatkan karena ukurannya yang luar biasa. Dilansir National Geographic, panjang ular ini bisa mencapai 9 meter dan beratnya 250 kilogram!
Diameter tubuh ular ini sendiri bisa mencapai 30 cm. Dengan ukuran yang masif itu, gak heran jika anakonda hijau bisa memangsa hewan-hewan besar seperti rusa, kapibara, kaiman, bahkan sesama predator yaitu jaguar! Tapi untunglah ular mengerikan ini hanya hidup di Amerika Selatan sehingga kecil kemungkinan kita bertemu dengan mereka.
Sementara spesies ular terkecil di dunia adalah ular benang barbados alias Leptotyphlops carlae. Sesuai namanya, ular ini hidup di Barbados, negara kecil di Kepulauan Karibia. Seperti bisa kamu lihat di gambar, ular ini begitu kecil sampai-sampai lebih mirip cacing dibanding ular.
Panjang rata-rata ular ini hanya 10 cm dan tubuh mereka setipis spageti. Karena itu, tentu mustahil bagi mereka untuk memangsa hewan seperti tikus atau katak. Maka diet ular benang barbados hanya terbatas pada serangga seperti semut dan rayap serta telur-telurnya. Kalau ularnya seimut ini, kamu pasti berani pegang, 'kan?
Anakonda hijau memang adalah ular terbesar, tapi rupanya mereka bukan yang terpanjang. Gelar itu jatuh kepada ular sanca kembang (Python reticulatus) yang panjangnya bisa lebih dari 9 meter, sehingga menjadikan mereka bukan saja ular terpanjang tapi juga reptil terpanjang di dunia.
Laman Reptiles Magazine menyebut bahwa sanca kembang terpanjang yang pernah dicatat berukuran 9,7 meter dan berat 158 kilogram. Ular ini tersebar dari Asia Selatan hingga ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. So, hati-hati kalau jalan-jalan ke hutan karena ada kemungkinan kamu bakal bertemu hewan ini!
Ular yang berukuran panjang dan besar biasanya adalah ular pencekik, alias ular yang membunuh mangsanya dengan cara mencekik mangsanya. Sementara ular yang berbisa biasanya berukuran lebih pendek. Tapi ada pula ular berbisa yang ukuran panjangnya luar biasa, yaitu kobra raja (Ophiophagus hannah).
Dengan panjang mencapai 5,5 meter, kobra raja adalah ular berbisa terpanjang di dunia. Selain itu, ular ini juga sangat unik karena makanan utamanya adalah ular lain, termasuk spesies kobra lain. Artinya mereka memang sangat cocok ya disebut sebagai 'rajanya' para kobra!
Tapi apakah kobra raja adalah ular paling berbisa di dunia? Ternyata tidak. Soal kekuatan bisa, ada ular yang punya bisa lebih mematikan dibanding kobra raja, yaitu taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus). Disebut juga taipan barat, ular endemik Australia ini disebut laman Britannica sebagai ular paling berbisa di dunia.
Korban gigitan ular ini akan mengalami siksaan yang luar biasa. Ototnya lumpuh, pernapasan terhambat, pendarahan internal, dan bahkan kerusakan organ. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, korban bisa meninggal jika tidak segera ditolong. Untunglah, Live Science menyebut bahwa ular ini tidak agresif dan lebih suka kabur daripada menggigit.
Ular biasanya terkenal sebagai hewan yang bergerak dengan perlahan dan hati-hati. Tapi mereka juga bisa bergerak cepat, lho. Dilansir laman Reptile Kingdom, ular yang mampu berjalan dengan kecepatan tertinggi di dunia adalah Crotalus cerastes, atau biasa dikenal sebagai ular derik bertanduk.
Ular ini hidup di padang pasir, dan seperti bisa kamu lihat di video di atas, mereka bergerak di atas pasir dengan cara yang sangat unik. Tubuh mereka bergerak sambil membentuk huruf 'S', sehingga tidak seluruh bagian tubuh mereka harus bersentuhan dengan pasir yang panas.
Selain untuk menghindari panas, cara berjalan itu juga ternyata membuat mereka bisa bergerak dengan cepat. Kecepatan maksimal yang bisa mereka capai adalah 29 km/jam. Itu adalah kecepatan yang luar biasa untuk seekor hewan tanpa kaki, lho!
Soal kecepatan berjalan, ular derik bertanduk adalah juaranya. Tapi soal kecepatan dalam menerkam mangsa, kamu pasti akan dibuat kagum oleh ular tentakel (Erpeton tentaculatum). Keunikan ular ini bukan hanya soal tenakel yang mereka miliki di kepalanya, tapi caranya menggunakan tentakelnya itu.
Tentakel ular ini berfungsi untuk merasakan kehadiran mangsanya berupa ikan. Ular tentakel hidup di perairan dan mereka berburu dengan cara diam mematung menunggu ikan mendekat. Ketika mangsanya tiba di dekatnya, ular tentakel hanya butuh waktu 15-20 milidetik saja untuk menerkam mangsanya. Dengan kecepatan seperti itu, pasti mangsanya sulit lolos!
Yap, kamu gak salah baca. Benar-benar ada sejenis ular yang disebut ular terbang, yaitu ular yang tergabung dalam genus Chrysopelea. Ada 5 spesies ular terbang dan mereka dinamai berdasarkan kemampuan hebatnya untuk terbang dari pohon ke pohon lain.
Well, ular ini tentu gak benar-benar terbang seperti burung. Tapi mereka punya kemampuan khusus untuk melontarkan tubuhnya dari satu pohon ke pohon lain dengan teknik khusus seperti dalam video di atas. Laman National Public Radio menyebut bahwa ular ini bisa mencapai jarak 21 meter dalam sekali lompat!
Yang unik dari ular ini bukan hanya penampilannya yang unik karena punya moncong menyerupai hidung babi. Kelakuan mereka pun punya keunikan tersendiri. Ular hidung babi dari genus Heterodon punya kebiasaan pura-pura mati saat merasa terancam.
Yap, meski merupakan predator, ular hidung babi juga punya predator tersendiri sehingga butuh mekanisme pertahanan diri. Maka saat merasa terancam, ular ini akan melakukan aksi teatrikal berupa membalikkan tubuhnya dan membuka mulutnya seolah sudah mati, sehingga si predator pun akan pergi meninggalkannya. Kamu bisa melihat aksi mereka dalam video di atas.
Last but not least, ada ular yang penampilannya sangat unik yaitu boa pelangi (Epicrates cenchria). Sekilas, mereka mungkin terlihat sebagai ular boa biasa. Tapi ketika mereka disinari cahaya matahari dan diamati dengan saksama, barulah terlihat bahwa tubuh mereka memancarkan nuansa warna-warni pelangi yang cantik!
Laman Animalia menyebut bahwa kulit ular ini mampu membiaskan cahaya sehingga warna-warni pelangi pun terlihat di tubuhnya. Ular ini sendiri memiliki ukuran panjang mencapai 2 meter dan beratnya 1,4 kg. Karena ukuran yang tidak terlalu besar serta warnanya yang cantik, ular ini sering jadi pilihan untuk dipelihara pencinta reptil.
Ada begitu banyak spesies ular di dunia ini, maka spesies ular yang unik pasti masih banyak lagi. Sepuluh spesies ular terunik di dunia di atas adalah beberapa di antaranya, dengan keunikan mereka dalam hal ukuran, kebiasaan, maupun penampilan. Menurutmu, yang mana yang paling unik?