10 Wilayah di Jakarta yang Paling Berpolusi per 9 Desember 2023

Berbicara tentang kanker paru, umumnya orang akan langsung menuding rokok sebagai biang kerok utamanya. Padahal, polusi udara luar ruangan (semisal gas buang kendaraan bermotor, pembangkit listrik tenaga batu bara, hingga aktivitas industri lainnya) juga bisa mengakibatkan kanker paru.
Dilansir American Cancer Society, kanker paru biasanya bermula dari sel-sel yang melapisi bronkus, bronkiolus, atau alveoli. Gejala yang paling umum adalah batuk yang tidak kunjung hilang dan semakin parah, nyeri dada, sesak napas, batuk darah, merasa sangat lelah sepanjang waktu, dan mengalami penurunan berat badan tanpa sebab.
Masih membahas topik yang sama, kira-kira wilayah Jakarta mana saja yang paling berpolusi? Berikut ini bocorannya, bersumber dari IQAir.com per Sabtu (9/12/2023) pukul 10.00 WIB. Geser layarmu ke bawah!
1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu
Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:
- Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
- Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
- Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
- Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
- Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
- Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
2. Daftar titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk

Setelah membaca penjelasan singkat tentang indeks kualitas udara, berikut ini 10 titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk:
- Puretrex Indonesia - Tegal Alur/Kalideres (AQI 184)
- Ascott Kuningan/Jl. Prof. Dr. Satrio (AQI 144)
- Agung Sedayu Group - WTP Ebony/Jl. Ebony Golf Raya (AQI 139)
- Gran Melia Jakarta/Jl. H. R. Rasuna Said (AQI 129)
- Jeruk Purut (AQI 129)
- Layar Permai PIK (AQI 129)
- Jakarta GBK/Gelora Bung Karno (AQI 123)
- Cilandak Barat (AQI 122)
- AHP - Capital Place 2/Jl. Jenderal Gatot Subroto (AQI 107)
- Duitku PG, Kebon Jeruk (AQI 107)
3. Saat kualitas udara memburuk, lakukan ini untuk melindungi diri
American Lung Association memberikan beberapa tips sederhana untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari bahaya polusi udara, seperti:
- Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah kita. Misalnya dengan memantau www.iqair.com atau aplikasi Nafas sebelum keluar rumah.
- Hindari berolahraga di luar ruangan saat AQI tinggi. Lebih baik, lakukan home workout.
- Gunakan masker yang tepat jika akan keluar rumah. Yang paling direkomendasikan adalah masker N95 atau KN95.
- Mengurangi pemakaian listrik.
- Lebih baik berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
- Tidak membakar sampah karena asapnya mengandung bahan kimia beracun.