Riset: Orang Populer Belum Tentu Punya Banyak Teman

Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin memaparkan semuanya. Penelitian ini dipimpin oleh Ashley Whillans dari University of British Columbia. Mereka menggunakan mahasiswa tahun pertama di UBC sebagai partisipan penelitian.

Awalnya, para peneliti menanyakan 1.000 mahasiswa tentang berapa banyak teman yang mereka miliki di tahun pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan berapa banyak mereka pikir jumlah teman yang dipunyai anak lain di tahun pertama mereka juga. Ternyata rata-rata menjawab diri sendiri punya 3 teman, sedangkan orang lain mempunyai 4 teman.

Percobaan kedua mempertanyakan berapa lama waktu yang mereka alokasikan untuk bersosialisasi. Hampir semua menjawab bahwa orang lain lebih bisa bersosialisasi daripada mereka, padahal anggapan itu salah. Hampir semua masih merasa gak cukup memiliki waktu untuk bersosialisasi, bahkan orang yang dianggap paling banyak bergaul.

Bentuk fenomena-fenomena yang telah disebutkan adalah paradoks pertemanan. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa membandingkan dirimu dengan orang lain itu adalah tindakan yang sangat buruk, gak bermanfaat dan bisa menimbulkan gangguan emosional/kejiwaan.

Karena ketika melakukannya, kamu akan cenderung merasa bahwa kamu yang paling menderita dan perlu dimaklumi. Ini buruk untuk perkembangan karaktermu.

Jadi sudah tahu kan bahwa orang sekitarmu gak segaul atau sekekinian yang kamu kira? Semua orang punya titik insecurity-nya masing-masing dan kadang itu tidak terlihat akibat personanya. Karenanya, jangan terlalu minder ya!

Tetap berbuat baik dan bersosialisasi dengan sekitarmu. Karena siapa tahu orang yang kamu kira populer dan susah didekati itu, sebenarnya sedang kesepian dan butuh perhatian tulus.