Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Pagar Laut di Tangerang Mengancam Ekosistem?

ilustrasi laut dan gunung (pexels.com/pexels.com)
Intinya sih...
  • Pagar laut di Kabupaten Tangerang menimbulkan kontroversi besar
  • Walhi menyebut pagar bambu bisa merusak ekosistem dan kondisi ekonomi masyarakat pesisir
  • Pagar tersebut dapat mengganggu dinamika arus laut, menimbun terumbu karang, dan memicu kekeruhan perairan laut

Pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, menimbulkan kontroversi besar. Tanpa kejelasan siapa yang bertanggung jawab, dampaknya telah dirasakan oleh banyak pihak, terutama nelayan lokal yang menggantungkan hidup mereka pada sumber daya laut.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebutkan keberadaan pagar bambu ini bisa melukai keseimbangan ekosistem dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat pesisir.

Deputi Eksternal Eksekutif Nasional Walhi, Mukri Friyatna, mengungkapkan bahwa pagar tersebut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dalam empat aspek utama.

Ancaman bagi arus laut dan terumbu karang

ilustrasi laut (pexels.com/Berend de Kort)

Salah satu dampak utama yang dikhawatirkan akibat pemasangan pagar laut di pesisir Kabupaten Tangerang adalah terganggunya dinamika arus laut. Mukri menjelaskan bahwa struktur pagar ini tidak hanya menghambat aliran arus, tetapi juga bisa memicu penimbunan pasir pada area terumbu karang.

"Pagar-pagar itu akan menghambat laju arus laut. Selain itu, pagar yang dibebani pasir sebagai media tancap juga berpotensi menimbun terumbu karang,” ujar Mukri dalam pernyataannya di Tangerang, Jumat, 17 Januari 2025, dikutip dari Antara

Penimbunan ini berisiko besar bagi kelangsungan hidup terumbu karang yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies laut.

Jika dibiarkan, dampaknya tidak hanya merusak ekosistem lokal, tetapi juga mengancam keberlanjutan perikanan. 

Penumpukan sedimen dan kekeruhan

Pemasangan pagar bambu di pesisir Kabupaten Tangerang membawa dampak ekologis yang signifikan, salah satunya adalah penumpukan sedimen.

Struktur pagar yang menancap di pasir menciptakan hambatan alami bagi pergerakan sedimen, sehingga material tersebut terakumulasi di area tertentu.

Kondisi ini bisa memicu kekeruhan perairan laut yang berdampak buruk pada ekosistem di sekitarnya.

“Ancaman dari kerusakan alam dan terumbu karang di laut Tangerang harus segera ditangani secepat mungkin agar tidak berdampak berkepanjangan,” ungkap Mukri.

Kekeruhan ini tidak hanya mengurangi kualitas habitat laut, tetapi juga dapat mengganggu proses fotosintesis tumbuhan air. Jika dibiarkan, kerusakan ini berpotensi menjadi masalah lingkungan yang lebih besar dan sulit dipulihkan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda Sudirman
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us