Kita adalah makhluk sosial. Artinya, kehidupan kita tidak terlepas dari yang namanya interaksi sosial. Tanpa kehadiran orang lain, kita akan merasa kesepian. Inilah mengapa kita menginginkan seorang teman.
Tentunya, pertemanan tidak terbentuk begitu saja. Teman tersebut harus menyukai sifat kita dan begitu pun sebaliknya. Lantas, bagaimana sih cara membuat orang lain menyukai kita? Berikut tips berbasis ilmiahnya dilansir berbagai sumber tepercaya.
Dalam dunia psikologi, terdapat fenomena yang disebut 'Spontaneous trait transference'. Mengutip Psychology Today, orang mengasosiasikan kata sifat yang kita gunakan untuk menggambarkan orang lain dengan kepribadian kita.
Artinya, ketika kita memuji orang lain karena kebaikannya atau kerajinannya, mereka akan mengasosiasikan diri kita dengan nilai-nilai tersebut. Sebaliknya, jika kita membicarakan aspek negatif orang lain, orang akan mengaitkan kita dengan sikap negatif tersebut. Ketika memberi pujian, kita juga harus mengingat untuk tidak berlebihan karena hal tersebut membuat lawan bicara tidak nyaman, sebagaimana dicatat Refinery29.
Oke, mungkin sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kita akan lebih dekat dengan orang yang memiliki minat yang sama. Namun, perlu diketahui bahwa sesuatu yang cukup biasa ini juga memiliki penjelasan ilmiahnya.
Studi oleh Theodore Newcomb dengan judul 'The prediction of interpersonal attraction' menemukan bahwa orang memang tertarik dengan orang lain yang memiliki kesamaan. Hal ini disebut juga 'Similarity-attraction effect', dikutip Science Alert.
Fenomena ini dinamakan 'Pratfall effect', yang didefinisikan Everyday Psych sebagai situasi di mana orang-orang yang memiliki kekurangan akan lebih didekati dan disukai. Mengapa demikian? Simpel, alasannya karena mereka lebih relatable.
Namun, hal ini bukan berarti kamu harus mengungkapkan segala kekurangan kamu. Sebab, orang-orang menyukai sosok kompeten yang tidak sengaja membuat kesalahan, bukan sosok tak kompeten yang membuat kesalahan. Kesimpulannya, kamu tidak perlu menjadi orang yang sempurna!
Pernah mendengar istilah 'The world doesn't revolve around you' atau 'Bumi tidak berputar mengelilingi kamu saja'? Istilah ini memiliki pesan bahwa kamu tidak boleh bersikap egois. Hal ini pun berlaku dalam interaksi sehari-hari.
Saat berbicara dengan orang lain, ada baiknya kamu memberikan mereka kesempatan untuk membicarakan tentang diri mereka. Laman Romper mengutip studi Harvard University yang menemukan bahwa pembicaraan tentang diri sendiri memicu zat kimia kesenangan. Dengan demikian, lawan bicara kamu yang menceritakan kisah hidupnya akan memiliki ingatan yang positif saat berbincang dengan kamu.
Berdasarkan informasi dari studi di DePaul University, penggunaan humor saat pertama kali mengenal seseorang dapat membuat lawan bicara lebih menyukai kamu. Akan tetapi, jangan sampai guyonan kamu malah terkesan 'maksa', ya. Hindari juga lelucon seperti dark jokes yang tidak cocok untuk perbincangan sehari-hari.
Pokoknya, humor memang sangat bermanfaat. Bahkan, studi berjudul 'Liking Some Things (in Some People) more than Others: Partner Preferences in Romantic Relationships and Friendships' membuktikan bahwa selera humor sangat penting dan kerap menjadi bahan pertimbangan ketika orang memikirkan tentang teman atau pasangan yang ideal, dicatat Science Alert.
Menurut studi University of Hawaii, suasana hati atau mood merupakan sesuatu yang bisa menular. Jadi, apabila kamu bersikap positif dan optimistis, orang lain pun akan merasakan hal yang sama, sebagaimana dilansir Romper.
Sikap ini akan membuat orang lain memiliki perasaan yang positif ketika mereka berada di sekitar kamu. Namun, jangan membohongi diri sendiri dan memaksakan diri untuk tersenyum jika kamu sedang merasa sedih, ya.
Last but not least, kepercayaan. Dilansir Science Alert, kepercayaan merujuk pada dua hal. Pertama, situasi di mana kamu memberi tahu lawan bicara tentang rahasia kamu. Kedekatan yang muncul setelah menceritakan rahasia ini sudah dibuktikan juga oleh studi.
Kedua, situasi di mana kamu menjadi pihak yang menerima rahasia. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu bisa menjaga rahasia dan tidak membocorkannya. Jangan menjadi tipe orang yang mendengarkan sebuah rahasia, kemudian menceritakannya kepada orang lain sambil mengatakan
"Eh, jangan kasih tahu siapa-siapa, ya!"
Mengutip Psychology Today, ketepercayaan terdiri dari berbagai komponen, yakni kejujuran, keterandalan, dan kesetiaan. Setiap aspek ini penting, tetapi kejujuran dan keterandalan menjadi dua komponen yang paling krusial dalam pertemanan.
Itulah tips yang bisa membuat kamu disukai banyak orang. Jika punya tips yang lain, kamu bisa membagikannya lewat kolom komentar, ya!