Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!

Kamu jagoin bubur diaduk atau gak diaduk, nih?

Nasi yang dilembekkan dengan taburan kacang, daging ayam, dan potongan cakwe. Tak lupa lengkap dengan bawang goreng, kerupuk, sambal, dan kecap asin. Hmm… Sudah terbayang kelezatannya, kan?

Di balik rasanya yang sedap, bubur ayam sering kali menimbulkan persoalan. Bubur diaduk vs bubur gak diaduk. Ini telah menjadi perdebatan hebat di kalangan masyarakat Indonesia sejak dulu. Yang awalnya berteman bisa musuhan, yang pacaran bisa putus, yang sedang PDKT bisa menjauh. 

Oke, mungkin gak seberlebihan itu. Namun kamu sepakat, kan, kalau perbedaan pendapat ini terjadi hampir tiap hari? Pertanyaan yang muncul selalu sama, lebih baik mana bubur yang diaduk atau yang gak diaduk.

Nah, kalau menurut sains, inilah penjelasannya! Kira-kira jagoanmu menang gak, ya?

1. Pertama, kita kenali dulu sejarah bubur di dunia

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!verival.co.uk

Mari kita telusuri jejak sejarah bubur terlebih dahulu. Menurut berbagai sumber, bubur termasuk makanan pertama yang berhasil dibuat oleh manusia. Dulunya, masyarakat purba membuat makanan ini dari campuran susu, air, dan gandum. 

Nah, orang yang banyak mengonsumsinya adalah masyarakat Negara Barat, seperti Eropa dan Amerika. Sebab tumbuhan gandum lebih banyak ditemukan di sana. Lalu bagaimana di Asia?

Melalui proses adaptasi, bubur yang terbuat dari susu dan gandum itu dibuat dari nasi yang lembek. Dilansir dari BBC News, masyarakat Tiongkoklah yang pertama kali mengonsumsinya sejak tahun 2500 SM.

2. Di Tiongkok, bubur lebih mengarah pada "diminum" daripada "dimakan"

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!seriouseats.com

Bukannya mau menambah masalah baru, tapi cara makan bubur di Tiongkok lebih mengarah pada “diminum” daripada “dimakan”. Kenapa seperti itu? Ini karena bubur atau zhou (makanan cair) berfungsi sebagai obat untuk orang yang sakit.

Agar lebih mudah dikonsumsi, makanan tersebut dibuat cair seperti sup. Semua kondimen seperti daun bawang dan daging pun dicincang menjadi kecil-kecil. Selain untuk orang sakit, bubur juga lebih sering diberikan kepada anak kecil karena mudah ditelan.

Jangan kira kilas sejarah ini tidak ada hubungannya dengan bubur diaduk vs bubur tidak diaduk, ya. Keep scrolling untuk mengetahui hubungannya!

3. Dilihat dari fungsi dasarnya, bubur diaduk lebih baik

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!seriouseats.com

Nah, akhirnya kita sampai ke jawaban atas perdebatan yang terjadi selama ini. Melihat fungsi dasarnya, ternyata bubur diaduk lebih baik daripada yang gak diaduk. Dengan mencampur semua kondimen, bubur akan lebih mudah dicerna dan masuk ke dalam lambung. 

Selain itu, ini juga memudahkan orang yang sedang sakit dan anak kecil karena semua topping bisa masuk ke mulut dalam sekali sendok. Dari segi rasa pun lebih merata. Setuju gak, nih, tim bubur diaduk?

Baca Juga: Apa Jadinya jika Kutub Magnet Bumi Terbalik? Ini 10 Gambaran Ilmiahnya

4. Sedangkan bubur gak diaduk menang dalam hal meningkatkan nafsu makan

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!resepyummy.com

Tim bubur gak diaduk jangan marah dulu, ya. Jagoanmu juga memiliki kelebihan dari segi estetika. Berbeda dengan bubur diaduk yang jadi kecokelatan atau bahkan keabu-abuan, bubur yang gak diaduk lebih menonjolkan setiap kondimen di atasnya. Suwiran ayam, cakwe, butiran kacang, dan bawang goreng, semuanya terlihat jelas dan membuatnya terlihat menggiurkan. 

Terlebih lagi, manusia menggunakan hampir semua indranya saat makan, termasuk mata. Itulah kenapa kita sering mencari makanan yang terlihat indah atau estetik. Lebih lanjut, menurut studi gabungan dari University of Oxford, University of Birmingham, dan BI Norwegian Business School tahun 2014, makanan yang punya estetika bisa meningkatkan nafsu makan hingga 30 persen dibandingkan makanan yang terlihat “abstrak”.

Ini menjadi alasan kenapa para penjual bubur menyajikan makanannya dengan penataan sedemikian rupa. Warnanya pun lebih terlihat, ada putih, kuning, merah, cokelat, dan hijau. Saat melihatnya, secara otomatis otak akan berpikir bahwa rasanya enak. Kamu gak pernah lihat penjual yang menyajikan bubur yang langsung teraduk, kan?

5. Nah, sekarang mana yang lebih superior?

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!cloudfront.net

Bubur diaduk maupun bubur gak diaduk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Masalah mana yang lebih superior sebenarnya tergantung pada prioritasmu saja. Apakah kamu lebih mementingkan estetika atau fungsionalitasnya.

Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk, Ini yang Lebih Superior Menurut Sains!IDN Times/Sukma Shakti

Setiap orang memiliki preferensi bubur masing-masing, entah diaduk ataupun gak diaduk. Nah, mulai sekarang gak perlu berdebat lagi mengenai mana yang lebih baik, ya!

Baca Juga: 9 Hal yang Kamu Rasakan saat Berada di Dalam Lift Jatuh

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya