5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hari

Mulai dari bidang makanan, pertanian, hingga peternakan.

Intinya Sih...

  • Bioteknologi konvensional menggunakan teknik fermentasi sederhana dalam berbagai bidang seperti makanan, pertanian, industri, pengobatan, dan peternakan.
  • Pemanfaatan bioteknologi konvensional bisa dipelajari secara otodidak karena masih menggunakan teknik yang sederhana dan proses produksinya relatif sedikit serta terjangkau harganya.
  • Contoh penerapan bioteknologi konvensional meliputi produk makanan seperti yoghurt, keju, roti, kecap, tempe, cuka; bidang pertanian; industri dengan teknik bioremediasi; medis seperti vaksin dan antibiotik; serta peternakan.

Bioteknologi konvensional merupakan salah satu contoh penerapan prinsip biologi yang menggunakan teknik fermentasi sederhana. Umumnya, jenis bioteknologi ini tidak melakukan produksi dalam jumlah besar. Lantas, apa contoh bioteknologi konvensional?

Pemanfaatan bioteknologi konvensional dilakukan dalam berbagai bidang, seperti bidang makanan, pertanian, industri, pengobatan, hingga peternakan. Jika kamu ingin mengetahui penjelasannya lebih lanjut, simak artikel ini hingga akhir, ya.

Contoh Bioteknologi Konvensional

Perlu diketahui, karena masih menggunakan teknik yang sederhana, biasanya ilmu dan keahlian yang dibutuhkan dalam bioteknologi konvensional bisa dipelajari secara otodidak. Selain itu, proses produksinya juga relatif sedikit dan memakan biaya yang masih terjangkau harganya. Melansir berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh bioteknologi konvensional dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Bidang makanan dan minuman

5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hariilustrasi keju yang telah difermentasi (Freepik.com)

Dalam bidang makanan, bioteknologi konvensional dibantu oleh mikroorganisme sebagai perantara dalam proses fermentasi. Tujuannya adalah untuk mengubah bahan baku menjadi produk dengan gizi yang lebih dibandingkan bahan bakunya. Adapun contoh produknya yaitu:

  • Yoghurt, hasil fermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat dan bifidobacteria.
  • Keju, hasil pemisahan zat-zat pada pada susu melalui proses pengentalan (koagulasi) menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
  • Roti, hasil fermentasi menggunakan jamur yeast atau khamir.
  • Kecap, hasil fermentasi menggunakan jamur Aspergillus wentii
  • Tempe, hasil fermentasi dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai.
  • Cuka, hasil fermentasi anaerob oleh ragi dengan bakteri asam asetat.

Baca Juga: Apa itu Bioteknologi Konvensional? Ini Kelebihan, Kekurangan & Contoh

2. Bidang pertanian

5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hariilustrasi hidroponik (pexels.com/Jatuphon Buraphon)

Pada bidang pertanian, bioteknologi memberikan manfaat dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Beberapa contoh bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian di antaranya yaitu:

  • Kultur jaringan, pembudidayaan jaringan makhluk hidup menjadi individu baru dengan sifat yang sama seperti induknya.
  • Pembastaran atau persilangan, yakni proses perkawinan antara dua tanaman berbeda varietas, namun masih satu spesies.
  • Hidroponik, teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

3. Bidang industri

5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hariilustrasi penerapan teknik bioremediasi (Freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang industri menggunakan teknik bioremediasi, yakni proses pengelolaan limbah dengan kandungan zat-zat berbahaya (logam berat) menjadi produk limbah yang kurang berbahaya. 

Contoh bioteknologi konvensional di bidang industri seperti menggunakan bakteri pendegradasi limbah organik, atau menggunakan mikroba untuk proses bioremediasi (Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida). Proses bioremediasi dilakukan dengan cara melepaskan langsung bakteri ke limbah pabrik yang sebelumnya tercemar.

4. Bidang medis dan kesehatan

5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-haripixabay.com

Beberapa contoh bioteknologi konvensional di bidang medis atau pengobatan salah satunya dibuktikan melalui penemuan vaksin, antibiotik penisilin, serta insulin. Namun, proses bioteknologi dalam bidang medis ini masih diproduksi dalam jumlah yang terbatas, hal ini dikarenakan proses fermentasi yang tidak sempurna dan masih dilakukan secara tradisional.

5. Bidang peternakan

5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hariilustrasi ayam mengerami telur (Pexels.com/Alison Burrell)

Terakhir, contoh bioteknologi konvensional dalam bidang peternakan sebenarnya hampir sama dengan teknik pada bidang pertanian. Yup, di bidang peternakan masih menggunakan teknik untuk memperoleh individu yang unggul agar dapat menghasilkan pangan hewani yang baik dan bernilai gizi tinggi. Beberapa contohnya, seperti:

  • Persilangan antara itik dan entok yang diberi nama tiktok untuk menghasilkan pangan hewani dengan daging lebih enak dan gurih.
  • Persilangan antara ayam petelur, sehingga menghasilkan ayam yang sehat dan produktif dalam bertelur.
  • Mutasi alami yang menghasilkan domba ankon atau domba dolly, yakni domba dengan kaki pendek dan bengkok.
  • Penyeleksian sapi jersey agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.

Itu dia beberapa contoh bioteknologi konvensional dalam bidang makanan dan minuman, pertanian, industri, medis, hingga bidang peternakan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bioteknologi konvensional masih dilakukan secara tradisional dan sederhana. Itulah mengapa, hasilnya tidak diproduksi dalam jumlah yang besar. Well, semoga informasi di atas dapat bermanfaat untukmu yang ingin mengetahui contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional, ya.

Penulis: Muti’ah Nur Rahmah

Baca Juga: 3 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern, Pahami!

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya