Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pembalap Asia Tenggara yang Pernah Membalap di Formula 1

Alex Yoong (kiri), Alex Albon (tengah), dan Rio Haryanto (kanan). (twitter.com/AlexYoong | twitter.com/alex_albon | twitter.com/RHaryantoracing)

Formula 1 merupakan salah satu ajang balap mobil paling bergengsi di dunia. Pertama kali berlangsung sejak 1950, kompetisi ini telah mewujudkan mimpi banyak pembalap di seluruh dunia untuk bisa tampil di dalamnya. Tidak semua pembalap berkesempatan mencicipi kecepatan mobil dengan teknologi canggih ini mengingat biayanya yang sangat mahal dan banyaknya persyaratan ketat yang harus dipenuhi calon pembalap.

Dalam dunia balap Formula 1, nama-nama pembalap Asia Tenggara mungkin tidak sepopuler dengan para pembalap dari benua lainnya. Namun, tidak berarti para pembalap Asia Tenggara tidak memiliki talenta dan kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di F1. Mereka berhasil menembus jajaran pembalap F1 dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi.

Berikut empat pembalap Asia Tenggara yang pernah mentas di Formula 1.

1. Pangeran Bira jadi pembalap F1 pertama dari Asia

Pangeran Bira saat mengendarai mobil F1 milik tim Maserati. (twitter.com/F1)

Birabongse Bhanudej Bhanubandh atau lebih dikenal sebagai Pangeran Bira merupakan bangsawan Thailand yang sekaligus menjadi pembalap Asia pertama di Formula 1. Dirinya pertama kali mengaspal pada 1950 di sirkuit Silverstone, Inggris, bersama Maserati. Selama empat tahun kariernya, ia telah membalap untuk tiga tim yang terdiri dari Maserati, Gordini, dan Connaught.

Prestasi terbaik Pangeran Bira selama membalap di Formula 1 adalah saat dirinya mampu 2 kali finis di posisi ke-4 di GP Swiss pada 1950 dan GP Prancis pada 1954. Selain F1, Pangeran Bira juga meraih kesuksesan di ajang balap mobil lainnya, seperti 24 Hours of Le Mans dan Mille Miglia. Ia juga merupakan seorang atlet yang berprestasi yang mewakili Thailand di Olimpiade sebanyak empat kali dalam cabang olahraga layar.

2. Alex Yoong pernah jadi rekan setim Fernando Alonso

Alex Yoong (twitter.com/alexyoong)

Alex Yoong adalah mantan pembalap Formula 1 dan saat ini menjadi pengusaha di industri motorsport. Ia memulai karier balapnya sejak muda dan dengan cepat naik level melalui berbagai seri balap hingga menjadi orang Malaysia pertama yang berkompetisi di F1 pada 2001. Dirinya melakoni debutnya kala membalap di GP Italia pada 2001 saat menggantikan Tarso Marques di Minardi.

Yoong baru mencetak poin pertamanya kala berhasil finis di posisi ketujuh pada GP Australia 2002. Selama membalap untuk Minardi, ia pernah bertandem dengan Max Weber dan juara dunia dua kali, Fernando Alonso. Setelah terdepak dari posisi pembalap utama, dirinya kemudian menjadi pembalap penguji bagi Caterham selama beberapa tahun.

3. Rio Haryanto jadi pembalap Indonesia pertama yang mentas di Formula 1

Rio Haryanto (twiter.com/F1)

Rio Haryanto merupakan pembalap asal Indonesia yang memiliki prestasi gemilang di ajang balap mobil internasional. Sebelum terjun ke Formula 1, pembalap kelahiran Surakarta ini membalap di GP2 Series (yang kini menjadi Formula 2) dengan prestasi terbaiknya mampu memenangi tiga balapan pada 2015 bersama tim Campos Racing. Ia sukses finis di posisi keempat klasemen akhir pembalap dengan raihan 138 poin.

Pada 2016, ia promosi ke Formula 1 dan berpasangan dengan Pascal Wehrlein di Manor Racing sebagai paid driver dengan sponsor utamanya Pertamina. Sayangnya, Rio hanya membalap selama separuh musim tanpa meraih satu pun poin karena tak mampu melunasi pembayaran kepada Manor Racing. Ia akhirnya digantikan oleh Esteban Ocon yang kini membalap bersama Alpine.

4. Alex Albon jadi pembalap Asia Tenggara terbaru yang mengaspal di Formula 1

Alex Albon (twitter.com/WilliamsRacing)

Lahir dan besar di Inggris, di mana negara tersebut memiliki fasilitas dan kompetisi balap yang memadai, membuat Alex Albon mampu berkembang sebagai pembalap. Memulai karier balapnya sebagai pembalap didikan Honda, ia berhasil meraih kesuksesan di berbagai seri balap junior, termasuk balapan karting regional di Eropa, GP3 Series, dan Formula 2. Ketika dirinya mendapatkan driver’s license dan hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan, Albon lebih memilih kewarganegaraan Thailand yang ia miliki dari ibunya.

Pada 2019, Albon mendapatkan kesempatan untuk debut di Formula 1 bersama tim Toro Rosso dan langsung tampil impresif dengan berhasil meraih poin di beberapa balapan. Pada GP Hungaria 2019, Red Bull mengumumkan bahwa Albon mendapatkan promosi ke tim Red Bull Racing, bertukar kursi dengan Pierre Gasly. Namun, performanya di Red Bull tidak terlalu memuaskan dan posisinya digantikan Sergio Perez. Ia kemudian turun sebagai pembalap cadangan Red Bull pada 2021.

Pada musim 2022, pembalap berusia 27 tahun ini dikontrak untuk membalap bersama Williams, menggantikan George Russell yang pindah ke Mercedes. Pada musim pertamanya, dirinya mampu mengungguli raihan poin rekan satu timnya, Nicholas Latifi. Kegemilangannya terus berlanjut pada 2023 dengan menyumbangkan 27 dari 28 poin yang diraih Willams pada musim tersebut.

Prestasi-prestasi yang diraih oleh para pembalap Asia Tenggara di Formula 1 menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bersaing di ajang balap mobil paling bergengsi ini. Para pembalap ini telah membuka jalan bagi generasi pembalap Asia Tenggara berikutnya untuk mengikuti jejak mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Widyo Andana Pradiptha
EditorWidyo Andana Pradiptha
Follow Us