Banyak Pembalap Sebut Menyalip di MotoGP Makin Sulit

Saat gelaran MotoGP Spanyol, tak banyak pertarungan yang terjadi antara para pembalap. Di posisi terdepan, Francesco Bagnaia (Ducati) dan Fabio Quartararo (Yamaha) tak sekali pun saling menyerang. Duel justru terjadi di barisan tengah antara Aleix Espargaro (Aprilia), Marc Marquez (Honda), dan Jack Miller (Ducati).
Secara keseluruhan, aksi adu salip terbilang cukup minim. Banyak pembalap mengakui bahwa menyalip makin sulit dilakukan di MotoGP.
1. Fabio Quartararo menilai prosedur memulai balapan makin rumit

Juara dunia bertahan, Fabio Quartararo, setuju dengan anggapan bahwa menyalip makin sulit di MotoGP. Menurutnya, persaingan yang makin ketat dan peningkatan pada aspek teknis motor jadi penyebabnya.
“Jika kamu bandingkan start selama 3 tahun terakhir, kami biasanya hanya menekan tombol untuk launch control dan langsung memulai balapan, sekarang kamu harus melakukan banyak hal.
Tentu saja kamu mendapat banyak waktu, tetapi semuanya jadi makin rumit. Pada akhirnya, semua orang melakukan hal yang sama. Namun, secara umum aku akan bilang bahwa makin sulit untuk menyalip,” kata Quartararo dikutip Motorsport-total.
2. Aleix Espargaro sebut aerodinamis mempersulit manuver saat mengerem

Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, juga setuju bahwa menyalip kini sedikit lebih sulit. Pembalap Spanyol itu menyebut inovasi di bagian aerodinamis punya andil dalam membuat adu salip jadi lebih menantang.
“Dengan semua aerodinamis dan sayap pada motor, juga makin sulit untuk mengerem dengan baik saat kamu sepenuhnya berada di belakang motor lain. Secara bersamaan, bukan hanya karena aerodinamis, tetapi level pembalap di kategori ini bisa mengerem sampai batasnya.
Sulit untuk membuat perbedaan karena Fabio juga bisa mengerem dengan sangat, sangat telat. Itu kenapa (menyalip) jadi sedikit lebih sulit, meskipun kamu tetap bisa menyalip,” kata Aleix.
Bagi Aleix, menyalip masih sangat bisa dilakukan. Ia menilai karakter sirkuit dengan lintasan yang lebar akan mempermudah aksi adu salip.
“Lintasan yang kami gunakan cukup besar untuk menyalip secara rapi. Jadi, ya, itu makin sulit, tetapi aku pikir olahraga ini masih tetap fantastis dan pertarungannya cukup bagus,” kata Aleix lagi.
3. Bagi Jack Miller, setiap motor sangat kompetitif di lintasan

Pembalap tim pabrikan Ducati, Jack Miller, menekankan bahwa kondisi motor saat ini sangat kompetitif. Jika melakukan kesalahan dan kehilangan posisi, makin sulit untuk menyalip dan merebut kembali posisi itu.
“Motor saat ini begitu kompetitif. Sangat sulit untuk menyalip terutama di sirkuit seperti Portimao, juga di Argentina dan Texas. Secara umum, saat ini makin sulit untuk menyalip.
Apalagi jika kamu melakukan kesalahan atau kamu kehilangan posisi, itu bisa sangat berpengaruh pada hasil balapan. Karena kamu belum tentu bisa merebut posisi itu lagi, tertutama bagi kami para pembalap Ducati,” kata Miller dikutip Motorsport-total.
4. Luca Marini percaya bahwa menyalip di lintasan lurus tak lagi didominasi Ducati

Luca Marini, pembalap VR46 Racing Team, sepakat dengan Jack Miller bahwa Ducati tak lagi punya keuntungan di trek lurus. Tahun lalu Ducati bisa menyalip para rivalnya di lintasan lurus dengan mudah. Namun, kini motor lain juga bisa melakukan hal yang sama.
“Saat kamu punya keuntungan ini di lintasan lurus, akan lebih mudah untuk menyalip. Meski kamu start dari belakang, kamu dapat menyalip pembalap lain di lintasan lurus, tetapi kini itu sangat sulit.
Setiap orang punya top speed yang tinggi dan cengkeraman yang bagus saat berakselerasi. Semuanya mengeluh tentang cengkeraman, tetapi sebenarnya semua punya cengkeraman. Ini era yang sulit di MotoGP,” kata adik tiri Valentino Rossi itu.
5. Beda dari yang lain, Francesco Bagnaia sebut menyalip masih mudah seperti biasanya

Francesco Bagnaia punya pendapat berbeda. Pembalap tim pabrikan Ducati ini tak setuju jika menyalip jadi makin sulit di MotoGP. Bagi pembalap Italia itu, asalkan punya kecepatan, maka menyalip sangat bisa dilakukan.
“Saat di Argentina, aku start dari tempat ke-13 dan finis di posisi ke-5. Di Portimao, aku beruntung beberapa pembalap lain terjatuh, tetapi aku juga bisa menyalip beberapa pembalap. Lalu, Alex Rins start dari belakang dan finis ke-4. Jadi, itu tergantung.
Jika kamu cepat, kamu bisa menyalip. Tentu saja itu sulit jika motormu sama. Namun, jika kamu lebih cepat daripada yang lain, dan kamu keluar di tikungan dengan lebih cepat, maka kamu berada di posisi yang lebih baik untuk menyalip. Jadi, untukku situasinya tak begitu berubah,” kata Bagnaia.
Balapan makin seru jika terjadi banyak pertarungan dan adu salip di lintasan. Dengan makin kompetitifnya setiap motor, kemampuan pembalap akan jadi faktor dominan. Masih ada belasan balapan MotoGP untuk disaksikan. Siapakah yang akan menjadi pembalap terkuat?