Sepak Terjang Isack Hadjar sebelum Debut di Formula 1 2025

Formula 1 2025 tak hanya dihiasi oleh wajah-wajah lama. Ada pula wajah baru yang akan bersaing di kejuaraan musim depan. Salah satunya adalah Isack Hadjar.
Pembalap kelahiran 28 September 2004 itu memperkuat Racing Bulls dengan durasi kontrak hingga pengujung 2025. Ia mengisi kursi di tim tersebut setelah Liam Lawson dipastikan memperkuat Red Bull. Ini menjadi momen penting baginya setelah 2 musim menyandang status sebagai test driver dan reserve driver untuk Red Bull dan Racing Bulls.
Sebelum debut di Formula 1, Hadjar mengambil bagian dalam sejumlah ajang balap. Prestasinya tak bisa dipandang sebelah mata. Lalu, seperti apa sepak terjang pembalap berkebangsaan Prancis itu sebelum melakoni musim pertama di Formula 1?
1. Memulai dari balap karting, Isack Hadjar melangkah ke Formula 4
Seperti kebanyakan pembalap, Isack Hadjar memulai karier dengan mengikuti balapan karting pada 2012. Perjalanannya kemudian berlanjut pada 2019 saat mengambil bagian di French F4 Championship. Hadjar menuntaskan musim debutnya dengan bertengger di peringkat ketujuh.
Pada 2020, Hadjar tetap berada di French F4 Championship bersama FFSA Academy. Selain itu, ia juga turun dalam F4 United Arab Emirates Championship. Ia berhasil menduduki peringkat ketiga di French F4. Di sisi lain, Hadjar menempati posisi kesebelas dalam F4 United Arab Emirates Championship.
2. Isack Hadjar mendapat tawaran bergabung dengan Red Bull Junior Team pada 2021
Isack Hadjar memulai lembaran baru pada 2021. Ia menjalani debut dalam dua ajang sekaligus, yakni F3 Asian Championship dan Formula Regional European Championship. Hadjar mendapat hasil yang cukup baik dengan berada di posisi kelima di F3 Asian Championship dan Formula Regional European Championship.
Musim 2021 juga menjadi momentum penting dalam perjalanan karier balap Hadjar. Ia mendapat tawaran untuk bergabung dengan Red Bull Junior Team. Tawaran tersebut disampaikan Helmut Marko usai Hadjar menorehkan capaian mengesankan di GP Monako di Formula Regional European Championship. Saat itu, ia meraih pole position, fastest lap, dan kemenangan dalam balapan tersebut.
Kesempatan emas tak disia-siakan Hadjar. Ia sepakat menjadi bagian dari Red Bull Junior Team. Ini sebuah momentum yang pada prosesnya membuka jalan karier Hadjar lebih lebar lagi.
3. Isack Hadjar menjadi runner-up di Formula 2 2024 saat membela Campos Racing
Karier Isack Hadjar berlanjut sebagai debutan di Formula 3 2022. Ia menutup musim dengan finis di peringkat keempat dalam klasemen pembalap. Selain itu, ia ikut serta dalam Formula Regional Asian Championship dengan hasil akhir bertengger di peringkat ketiga.
Hadjar hanya semusim berkompetisi di Formula 3. Pada 2023, ia merasakan persaingan di Formula 2 bersama Hitech sebagai debutan. Ia mampu mempersembahkan kemenangan di sprint race GP Belanda. Kala itu, Hadjar menduduki posisi ke-14 setelah mengumpulkan 55 poin.
Hadjar masih berkiprah di Formula 2 pada 2024. Namun, ia pindah ke Campos Racing. Pembalap yang lahir di Paris itu terlibat persaingan ketat melawan Gabriel Bortoleto dalam perebutan gelar juara. Sayangnya, ia harus puas menjadi runner-up karena tertinggal 22,5 poin dari Bortoleto.
4. Isack Hadjar menyambut gembira kesempatan memperkuat Racing Bulls di Formula 1 2025
Meski menyandang status sebagai runner-up di Formula 2 2024, penampilan mengesankan Isack Hadjar mendapat ganjaran setimpal menyongsong musim 2025. Ia mendapat kursi balap di Racing Bulls untuk melanjutkan kiprah di ajang yang didambakan selama ini, yaitu Formula 1. Kesempatan itu disambut gembira dengan tekad memberi yang terbaik untuk tim pada musim baru.
“Aku sangat bersemangat untuk melangkah ke peran baruku di Racing Bulls. Ini hal penting bagi diriku, keluargaku, dan semua orang yang telah percaya padaku sejak awal. Perjalanan dari karting ke ajang balap single-seater, hingga sekarang berada di Formula 1, adalah momen yang aku perjuangkan sepanjang hidupku. Ini adalah mimpi,” kata Hadjar dilansir situs resmi Red Bull.
Isack Hadjar akan menghadapi tantangan baru dalam kariernya. Ia harus mempersiapkan diri sebab persaingan di Formula 1 tak bisa dianggap remeh. Mampukah Hadjar menunjukkan kapasitas terbaiknya bersama Racing Bulls?