3 Momen Terbaik Marcus Rashford Bersama Manchester United

Situasi Marcus Rashford di Manchester United tengah berada di titik nadir. Penyerang yang kini berusia 27 tahun itu dikabarkan bakal hengkang setelah apa yang terjadi kepadanya pada akhir pekan lalu. Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho tidak masuk skuad ketika MU mengalahkan Manchester City (2-1). Sang pelatih, Ruben Amorim, mengambil keputusan tersebut karena tidak puas dengan performa Rashford di dalam dan luar lapangan.
Jika benar berpisah, maka ini menjadi akhir yang cukup menyedihkan. Pasalnya, ia sudah bergabung dengan klub pada 2005, saat masih berusia 8 tahun. Selama itu, Rashford pun mampu mencatatkanya banyak kesuksesan. Setidaknya, ada tiga momen paling istimewa selama Rashford berseragam Setan Merah.
1. Debut di tim utama yang tidak diduga
Dalam sebuah episode di UTD Podcast, Marcus Rashford menyatakan, momen terbaik dalam kariernya adalah ketika mencatatkan debut di tim utama dalam pertandingan leg kedua babak 32 besar Liga Europa melawan FC Midtjyland pada 25 Februari 2016. Ia beralasan, selain karena sukses mencetak dua gol yang membuat MU menang 5-1 dan lolos (kalah 1-2 pada leg pertama), kesempatannya untuk tampil di laga ini sebetulnya tidak diduga. Rashford mengungkapkan, awalnya ia tidak direncanakan untuk bermain sejak awal.
Pelatih MU saat itu, Louis van Gaal, memasang Anthony Martial sebagai pemain utama di lini depan. Namun, penyerang asal Prancis itu mengalami cedera ketika melakukan pemanasan. Lima menit sebelum kick-off, Rashford akhirnya diminta bersiap untuk menggantikan Martial. Meski begitu, Rashford menegaskan dirinya tidak gugup. Ia pun menyumbang brace yang membuat MU comeback.
2. Mencetak brace ke gawang Arsenal saat debut di Premier League
Penampilan cemerlang di atas membuat Marcus Rashford diganjar dengan hadiah debut di English Premier League (EPL) 3 hari kemudian. Namun, keputusan Louis van Gaal ini tetap terbilang sebagai langkah berani mengingat kualitas sang lawan. Pada pertandingan tersebut, MU harus melawan Arsenal yang berada di posisi ketiga dengan 51 poin, unggul 10 angka dari mereka.
Meski begitu, Rashford bisa kembali menjawab tantangan yang ada. Seperti saat melawan Midtjyland, ia juga sukses mengemas brace kala berhadapan dengan Arsenal. Kontribusi Rashford tersebut membuat MU akhirnya menang dengan skor 3-2.
3. Jadi pemain paling krusial dalam keberhasilan Manchester United jadi juara Piala Liga 2022/2023
Hingga kini, Marcus Rashford tercatat telah mengoleksi 6 gelar bersama MU (2 Piala FA, 2 Piala Liga Inggris, 1 Liga Europa, dan 1 Community Shield). Namun, di antara semuanya, trofi Piala Liga 2022/2023 mungkin jadi yang paling istimewa untuknya pribadi. Pasalnya, Rashford jadi pemain paling krusial untuk kesuskesan tersebut.
Tercatat, pemain bernomor punggung 10 itu mampu menyumbang 6 gol. Rashford hanya gagal mencetak gol pada pertandingan semifinal leg kedua melawan Nottingham Forest. Meski tidak mencetak gol, ia mampu membuat dua assist saat itu.
Secara keseluruhan, musim 2022/2023 memang menjadi periode terbaik dalam karier Rashford. Ia mencetak 30 gol dan 9 assist di semua kompetisi. Sebagai catatan, ini merupakan musim perdana Erik ten Hag menukangi MU, pelatih yang baru saja digantikan Ruben Amorim.
Hingga 19 Desember, Rashford telah tampil sebanyak 426 kali dan mencetak 138 gol untuk MU. Dalam sejarah klub, jumlah tersebut menempatkannya di peringkat 19 sebagai pemain yang paling sering bermain dan peringkat 12 sebagai top skor mereka. Bahkan, jika hanya mengitung pemain yang masih aktif, maka posisi Rashford untuk dua statistik di atas akan naik pesat ke posisi kedua. David De Gea masih lebih sering tampil dalam 545 penampilan. Cristiano Ronaldo lebih sering mencetak gol dengan 145 gol.
Kini, masa depannya tengah mengambang. Rashford berada di persimpangan antara bertahan bersama klub yang dicintainya atau memilih untuk memulai kehidupan baru di tempat lain. Sebagai catatan, kontraknya saat ini masih tersisa cukup lama, yaitu hingga 2028.