3 Pelatih Wolverhampton Wanderers asal Portugal

Sejak terbentuk pada 1877, Wolverhampton Wanderers tercatat sudah dilatih oleh 36 pelatih berbeda. Dari jumlah tersebut, hanya ada enam orang yang bukan berasal dari Britania Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara). Makin menarik, setengah dari total pelatih asing Wolves tersebut berasal dari satu negara yang sama, yaitu Portugal. Siapa saja mereka?
1. Nuno Espirito Santo jadi yang pertama
Pelatih asal Portugal pertama yang menukangi Wolverhampton Wanderers adalah Nuno Espirito Santo. Mantan pemain yang berposisi sebagai kiper ini mulai memimpin Wolves sejak awal 2017/2018. Ketika itu, mereka masih bermain di Championship.
Pria yang akrab dipanggil Nuno itu langsung membawa Wolves promosi ke English Premier League (EPL) pada musim pertamanya. Pasalnya, Wolves sukses menjadi juara di Championship. Magis Nuno tidak berhenti di situ. Ia juga membawa Wolves berakhir di posisi ketujuh ketika kembali bermain di EPL (2018/2019).
Pencapaian tersebut menjadi lebih istimewa karena membuat mereka berhak untuk tampil di Liga Eropa pada musim berikutnya (2019/2020). Di kompetisi kasta kedua antarklub Eropa tersebut, Wolves pun tidak sekadar jadi pelengkap. Mereka mampu mengalahkan beberapa klub besar dari negara lain, seperti Besiktas, Espanyol, hingga Olympiacos. Sayangnya, laju mereka terhenti pada babak perempat final setelah disingkirkan oleh Sevilla.
Sementara itu, di liga domestik pada musim yang sama, hasil kerja Nuno tetap stabil. Wolves kembali berakhir di posisi ketujuh. Sayangnya, kejutan mereka habis pada musim berikutnya (2020/2021). Wolves hanya bisa finis di peringkat 13. Manajemen klub pun memutuskan untuk melepas Nuno.
2. Bruno Lage jadi pengganti Nuno Espirito Santo
Meski memecat Nuno Espirito Santo, Wolves kembali menunjuk pelatih asal Portugal untuk menggantikannya. Dia adalah Bruno Lage yang direkrut dari salah satu klub besar asal negaranya, Benfica. Sayangnya, Lage hanya bertahun selama semusim (2021/2022).
Secara pencapaian, hasil kerja Lage sebetulnya lebih baik dibanding prestasi musim terakhir Nuno bersama Wolves. Pria yang kini berusia 48 tahun itu sukses membawa mereka naik tiga peringkat ke posisi sepuluh. Namun, akibat standar tinggi yang sudah dipasang oleh Nuno, manajemen pun menilai hasil tersebut tidak cukup.
3. Vitor Pereira akan mencoba menyelamatkan Wolverhampton Wanderers
Nama teranyar asal Portugal yang mendapat kesempatan untuk melatih Wolves adalah Vitor Pereira. Ia baru saja diberi tanggung jawab tersebut pada Kamis (19/12/2024). Pereira yang berusia 56 tahun menggantikan Gary O'Neil yang dipecat pada Minggu (15/12/2024).
Oleh Wolves, Pereira diberi kontrak selama 18 bulan. Sebelumnya, ia bekerja di Al-Shabab yang bermain di Saudi Pro League (SPL). Untuk bisa mendapatkannya, Wolves sampai harus mengeluarkan uang mencapai Rp16 miliar.
Jika melihat CV-nya, Pereira sebetulnya memiliki cukup banyak pengalaman. Aada 12 klub yang sudah pernah ia latih. Ia juga terbilang cukup sukses karena sudah mengoleksi 8 gelar.
Namun, kualitas Pereira belum teruji di level tertinggi. Sejauh ini, ia tidak pernah berkarier di lima liga top Eropa (EPL, LaLiga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis). Kelas teratas yang pernah ia jajal mungkin hanyalah Liga Portugal bersama FC Porto pada 2011 hingga 2013.
Oleh karena itu, keputusan Wolves untuk menunjuk Pereira pun terasa seperti sebuah perjudian. Terlebih, saat ini mereka tengah berada dalam ancaman degradasi. Dengan menunjuk Pereira, manajemen Wolves seakan kembali berharap kepada tuah para pelatih Portugal dalam sejarah mereka.
Sejak ditinggal oleh Lage, tren Wolves di EPL memang terus menurun. Pada 2022/2023, mereka hanya berakhir di peringkat 13. Pada musim lalu (2023/2024), mereka duduk di posisi 14.
Sebagai tambahan, selain ketiga nama di atas, pelatih non-Britania Raya lain yang pernah menukangi Wolverhampton Wanderers adalah Stale Solbakken (Norwegia, Juli 2012-- Januari 2013), Walter Zenga (Italia, Agustus 2016--Oktober 2016), dan Julen Lopetegui (Spanyol, November 2022--Agustus 2023).