6 Pelatih yang Pernah Menangani Belgia di Euro, Tedesco Termuda

- Domenico Tedesco, pelatih termuda di Euro 2024, memimpin Belgia
- Belgia belum pernah juara di Euro, prestasi terbaik sebagai runner-up pada 1980
- Pelatih Raymond Goethals membawa Anderlecht dan Marseille menjadi juara, Guy Thys pimpin Belgia di tiga Piala Dunia
Belgia mempercayakan posisi pelatih di Euro 2024 kepada Domenico Tedesco. Menariknya, pelatih asal Italia tersebut baru bersuia 38 tahun. Itu membuat Tedesco menjadi pelatih termuda yang tampil di Euro 2024. Meski masih muda, Tedesco siap membawa Belgia melaju jauh di turnamen yang dihelat di Jerman tersebut.
Termasuk Euro 2024, Belgia tercatat sudah tujuh kali mengikuti Euro. Namun, belum ada pelatih yang mampu membawa tim berjuluk The Red Devils tersebut menjadi juara. Prestasi terbaik mereka adalah menjadi runner-up pada 1980. Berikut enam pelatih yang pernah menangani Belgia di Euro.
1. Raymond Goethals membawa Belgia pertama kali tampil di Euro 1972

Raymond Goethals terpilih sebagai pelatih ketika Belgia pertama kali tampil di Euro pada 1972. Belgia lolos ke putaran final karena berstatus sebagai tuan rumah. Saat itu, Euro hanya diikuti oleh empat tim, yakni Belgia, Hungaria, Uni Soviet, dan Jerman Barat.
Pada babak semifinal, Belgia harus mengakui keunggulan Jerman Barat dengan skor 1-2. Kekalahan tersebut membuat Belgia gagal melaju ke final. Namun, mereka bisa sedikit tersenyum karena berhasil meraih medali perunggu setelah menumbangkan Hungaria pada perebutan tempat ketiga.
Goethals merupakan pelatih yang memiliki banyak prestasi. Ia pernah membawa Anderlecht menjadi juara Piala Winners 1977/1978. Selain itu, Goethals juga merupakan sosok dibalik kesuksesan Marseille menjadi juara Liga Champions 1992/1993. Hal itu membuat Goethals menjadi satu-satunya pelatih Belgia yang pernah menjadi juara Liga Champions.
2. Guy Thys dua kali membesut Belgia di Euro

Prestasi terbaik Belgia selama tampil di Euro terjadi pada 1982 ketika dilatih Guy Thys. Di bawah arahan Thys, Belgia mampu tampil sebagai runner-up. Sayang, The Red Devils gagal menjadi juara setelah dikalahkan Jerman Barat dengan skor 1-2.
Thys kembali memimpin Belgia di Euro 1984. Sayang, prestasi apik pada 1982 gagal terulang. Belgia terpaksa angkat koper lebih cepat karena terhenti di fase grup. Mereka tak mampu bersaing dengan Prancis dan Denmark yang menduduki dua peringkat teratas di Grup 1.
Tak hanya pernah membesut Belgia di Euro, Thys juga tampil bersama Belgia dalam tiga edisi Piala Dunia berbeda, yakni 1982, 1986, dan 1990. Dari tiga edisi tersebut, performa terbaik Belgia terjadi pada 1986 ketika menjadi peringkat keempat. Thys menjadi pelatih yang paling sering menangani Belgia di turnamen besar.
3. Robert Waseige menjadi pelatih Belgia ketika menjadi tuan rumah pada 2000

Pada Euro 2000, Belgia kembali terpilih sebagai tuan rumah bersama Belanda. Itu merupakan partisipasi Belgia di Euro setelah tiga kali gagal lolos kualifikasi sejak 1984. Ketika itu, posisi pelatih dipegang oleh Robert Waseige.
Belgia tergabung di Grup B bersama Italia, Swedia, dan Turki. Pada pertandingan pertama menghadapi Swedia, Belgia mampu meraih kemenangan dengan skor 2-1. Sayang, kekalahan menghadapi Italia dan Turki membuat mereka gagal lolos ke perempat final.
4. Marc Wilmots mengantar Belgia ke perempat final Euro 2016

Belgia menjadi salah satu tim yang diunggulkan menjadi juara Euro 2016. Hal itu karena mereka diisi banyak nama hebat, macam Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, hingga Romelu Lukaku. Sayang, Marc Wilmots gagal meramu generasi emas Belgia tersebut menjadi juara.
Pada fase grup, Belgia keluar sebagai runner-up setelah mengalami kekalahan dari Italia meski meraih dua kemenangan atas Irlandia dan Swedia. Pada babak 16 besar, Belgia dengan mudah menumbangkan Hungaria dengan skor 4-0. Sayang, langkah mereka terhenti pada perempat final setelah kalah 1-3 dari Wales. Kekalahan itu membuat Wilmots dicopit dari kursi pelatih.
5. Roberto Martinez terhenti pada perempat final Euro 2020 bersama Belgia

Sama seperti Marc Wilmots, Roberto Martinez gagal membawa generasi emas Belgia tampil perkasa di Euro 2020. Pada fase grup, Belgia dengan mudah lolos sebagai juara setelah meraih tiga kemenangan atas Denmark, Finlandia, dan Rusia. Pada babak 16 besar, Belgia mampu memulangkan Portugal berka gol tunggal Thorgan Hazard.
Langkah Belgia akhirnya terhenti pada perempat final di tangan sang juara, Italia. Gli Azzurri berhasil unggul dua gol terlebih dahulu berkat aksi Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne. Sementara itu, Belgia hanya sanggup membalas sekali melalui eksekusi penalti Romelu Lukaku.
6. Domenico Tedesco memimpin Belgia di Euro 2024

Usai berpisah dengan Roberto Martinez, Belgia menunjuk Domenico Tedesco sebagai juru taktik sejak 2023. Ini merupakan kali pertama pelatih asal Italia tersebut memimpin sebuah tim nasional. Sebelum menerima tawaran dari Belgia, Tedesco pernah menangani Schalke 04, Spartak Moscow, dan RB Leipzig.
Langkah Tedesco untuk membawa Belgia menjadi juara cukup berat karena Belgia sudah ditinggal beberapa pilarnya. Tedesco juga membuat keputusan berani dengan tak memanggil kiper Real Madrid, Thibaut Courtois. Belgia sendiri tergabung di Grup E yang tak terlalu berat bersama Slovakia, Rumania, dan Ukraina.
Belgia tak pernah berhasil menjadi juara dari enam kali keikutsertaan mereka di Euro. Lantas, mampukah Domenico Tedesco membawa The Red Devils menjadi juara Euro untuk kali pertama?