Belajar dari Liverpool yang Mundur dalam Perburuan Ruben Amorim

Jakarta, IDN Times - Manchester United masih terjebak dalam krisis. Mereka kembali mencatatkan torehan buruk di empat laga pembuka Premier League musim ini, usai kalah dari Manchester City, Minggu (14/9/2025).
Berlaga di Etihad Stadium, MU kalah dengan skor telak, 0-3, dari ManCity. Performa mereka begitu buruk, dan terlihat banyak kelemahan yang muncul untuk dieksploitasi ManCity.
Kekalahan ini menandakan, MU mengulangi start buruknya pada musim 1992/93 lalu, dengan hanya meraih empat poin dari empat laga pembuka. Dari sini juga, membuktikan jika keputusan Liverpool mundur saat berburu Ruben Amorim tepat. Kenapa demikian?
1. Sempat pikirkan rekrut Amorim, tapi Liverpool ragu
Usai Juergen Klopp mundur pada akhir musim 2023/24, Liverpool sempat memikirkan untuk merekrut Amorim. Munculnya Amorim bukan tanpa alasan, karena prestasinya bersama Sporting Lisbon kala itu terbilang impresif.
Jadilah, Michael Edwards, Direktur Sepak bola Liverpool, mulai melakukan riset terkait Amorim. Ada sebuah keraguan yang muncul dalam diri Edwards saat menganalisis permainan Amorim, yakni skema tiga bek serta pendekatan pertahanan berbeda dengan Klopp.
2. Dari maklum, sampai mundur total
Main dengan tiga bek, awalnya masih dimaklumi oleh Edwards dan jajaran manajemen The Reds karena Klopp pernah melakukannya dalam keadaan darurat. Tapi, pakem paling utama adalah empat bek dengan formasi favorit 4-3-3.
Kemudian, perbedaan Liverpool dengan Amorim ada pada urusan pendekatan pertahanan. Formasi 4-3-3 Liverpool era Klopp lebih fokus pada skema adaptif ala gegenpressing, bisa menekan lawan lewat pendekatan wilayah atau man to man.
Tapi, Amorim tidak demikian. Taktiknya lebih pada kepadatan ekspansif dan setia pada penguasaan bola tinggi.
Perbedaan ini coba diklarifikasi oleh Edwards dengan berbicara langsung kepada Amorim. Tapi, dilansir Daily Mirror, ujungnya adalah Amorim keras kepala dan tak mau mengubah pilihan taktiknya, meski sumber daya di Liverpool lebih cocok dengan skema empat bek. Makanya, dari perhitungan statistik dan matematis, Edwards meminta Liverpool menarik diri dari negosiasi dengan Amorim, lalu memilih Arne Slot yang pada akhirnya sukses juara di musim perdananya.
3. Terbukti lewat komentarnya usai MU kalah dari ManCity
Sikap keras kepala Amorim akhirnya terbukti. Sebab, komentarnya usai kalah dari ManCity adalah enggan mengubah filosofi dan sistem MU, yang ditanamkannya.
Beberapa keputusan Amorim memang dipertanyakan, termasuk ketika menempatkan Bruno Fernandes sebagai gelandang jangkar. Dengan skema itu, lini tengah MU sangat mudah dieksploitasi hingga akhirnya ManCity bisa menyerang balik hingga menciptakan tiga gol.
"Ketika saya mau mengubah filosofi, pasti akan terjadi. kalau tidak, Anda harus ganti pelatih. Kita akan bicara soal setiap laga yang berakhir dengan kekalahan kami. Saya tak percaya dengan sistem atau apapun itu. Saya percaya dan cara main ini akan terus diterapkan hingga saya mau mengubahnya," kata Amorim.