Deschamps Kesal Ditanya Terus soal Benzema

Jakarta, IDN Times - Pelatih Prancis, Didier Deschamps, menolak untuk memberikan tanggapannya ketika ditanya mengenai kemungkinan memanggil kembali Karim Benzema. Hal itu terjadi setelah Les Bleus dipastikan melenggang ke partai final Piala Dunia 2022 usai menaklukkan Maroko 2-0.
Benzema sebenarnya dipanggil Deschamps untuk membela Prancis di Piala Dunia 2022. Namun, di detik-detik terakhir Benzema terpaksa harus meninggalkan Qatar karena cedera. Kini, setelah terlihat sudah berlatih bersama Real Madrid, muncul pertanyaan apakah Benzema akan dipanggil lagi untuk partai puncak.
"Saya lebih suka untuk beralih ke pertanyaan berikutnya," jawab Deschamps dilansir Metro.
1. Senang dengan skuad sekarang

Deschamps sebenarnya bisa memanggil kembali Benzema jika diinginkan. Hal itu karena tak memanggil pengganti bagi striker 34 tahun tersebut. Sebelumnya, saat masih di fase grup, Deschamps juga dihadapkan pada pertanyaan serupa. Namun, dia dengan tegas menjawab tidak memikirkan hal tersebut karena sudah puas dengan para pemain yang sudah ada.
"Itu benar-benar bukan sesuatu yang saya pikirkan. Saya berbicara dengan Benzema setelah dia pergi dan Anda tahu situasinya, kami tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan baginya untuk pulih. Saya memiliki 24 pemain di skuad dan senang dengan yang ada," kata dia.
2. Prancis sudah produktif, terus Benzema buat apa?

Sikap Deschamps bisa dimengerti. Melihat performa Prancis sejauh ini, mereka tampaknya tak terlalu membutuhkan Benzema. Hal itu lantaran 13 gol sudah berhasil mereka koleksi dari enam pertandingan.
Sembilan gol di antaranya diciptakan oleh duet maut Prancis sekarang, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud. Mbappe sukses mengemas lima gol, sementara Giroud menorehkan empat lainnya.
3. Tembus final secara back to back

Tanpa Benzema pula, Prancis berhasil melaju ke partai final Piala Dunia 2022 secara beruntun setelah pada 2018 keluar sebagai juara. Mereka akan menghadapi Argentina dalam duel puncak yang digelar di Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/12/2022).
Dalam kesempatan ini, Prancis berpotensi mengulangi pencapaian Brasil yang berhasil juara secara back to back pada edisi 1958 dan 1962 silam.