Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Disinggung Soal PHK Massal PSSI, Erick Thohir Menghindar

Erick Thohir di Pos Bloc Jakarta, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Tino).
Erick Thohir di Pos Bloc Jakarta, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Lingkup kerja PSSI tengah menjadi sorotan publik. Sebab, mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di berbagai divisi, yang menjadi trending di media sosial, khususnya X, sepanjang Senin (3/9/2024).

Secara total, 43 karyawan sudah dipastikan terkena PHK. Tim media PSSI menjadi divisi yang paling terdampak, karena didepak sampai akar-akarnya.

1. Erick menghindar

Erick Thohir di Pos Bloc Jakarta, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Tino).
Erick Thohir di Pos Bloc Jakarta, Senin (2/9/2024). (IDN Times/Tino).

Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir belum mau angkat suara terkait apa yang terjadi dan apa tujuannya mengambil keputusan ini.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menghindar dan memilih bungkam ketika dihampiri awak media selepas penyerahan bonus peraih medali Olimpiade Paris 2024 di Pos Bloc Jakarta, Senin (2/9/2024) malam WIB.

Erick berjanji membicarakan isu PHK massal di tubuh PSSI tersebut pada Selasa (3/9/2024).

"Besok, besok," jawab Erick.

2. Exco PSSI sudah angkat suara

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di sisi lain, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga sudah bersuara lebih dulu. PHK massal ini, disebut Arya, merupakan bagian dalam transfromasi sepak bola Indonesia.

"Kita melakukan transformasi di sepak bola. Transformasi itu tak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga di organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk minta yang namanya, ke depan PSSI harus bagaimana," ujar Arya dalam keterangannya.

3. Ada "tikus" di tubuh PSSI?

Logo PSSI. (Website/pssi.org)

Masih dalam keterangannya, PHK ini dilakukan untuk membersihkan tikus di lingkup kerja federasi. Arya menyebut, ada karyawan PSSI yang memanfaatkan aset digital PSSI dan menjualnya demi meraup keuntungan pribadi.

"Ada karyawan kita, dia pegang dokumentasi digital kita, dia malah membuat akun sendiri. Memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan dalam akun tersebut. Bahkan, dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut. Kemudian, foto-foto kita dipakai media lain tanpa itu dari PSSI," ujar Arya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us