Patrick Kluivert Cari Alasan Usai Timnas Indonesia Digebuk Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia keok dari Arab Saudi dengan skor 2-3 pada laga perdana Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini merumitkan skenario lolos ke putaran final.
Pelatih Timnas, Patrick Kluivert, menyatakan kekalahan Timnas disebabkan oleh fokus hilang dan mengakibatkan lepasnya kendali permainan. Dia merasa, setelah mencetak gol, ada penurunan performa dari para pemainnya.
"Tentu saja hasil yang mengecewakan, tapi begitulah sepak bola. Padahal, kami memulai pertandingan dengan cukup baik," kata Kluivert selepas laga.
1. Ironisnya, rentetan kesalahan muncul setelah berhasil unggul

Start Timnas memang cukup mulus. Mereka mampu menekan tuan rumah, bahkan unggul lebih dulu berkat gol penalti Kevin Diks saat duel baru berusia 11 menit.
Namun, petaka ternyata dimulai dari situ. Timnas yang unggul justru gagal memegang kendali permainan. Ritme dan fokus mereka buyar, yang pada akhirnya memberikan celah untuk Arab Saudi.
"Tapi, setelah gol pertama (1-0), kami kehilangan kendali. Hal seperti itu seharusnya tidak terjadi, tapi kenyataannya terjadi. Kami tidak bisa mendapatkan kembali ritme permainan," ujar Kluivert.
2. Jarak antar lini yang tidak presisi

Timnas kesulitan menjaga kedisiplinan antar lini. Ruang antara sektor tengah dan area belakang terlalu lebar, sehingga para winger Arab Saudi leluasa untuk bermanuver. Situasi itu tentu membuat struktur pertahanan Pasukan Garuda renggang. Alhasil, Arab Saudi mampu melahirkan banyak peluang, yang berbuah tiga gol.
"Saya rasa, kami tidak cukup baik dalam menjaga area antar lini, sehingga para winger mereka bisa masuk dan berbalik menghadap pertahanan kami. Hal seperti itu tidak boleh terjadi, tapi itu terjadi lagi," ujar Kluivert.
3. Bukti dari sistem Kluivert tidak berjalan

Kedua aspek tersebut sekaligus menjadi bukti kalau sistem Kluivert tidak berjalan. Alur bola sering terhenti di sepertiga akhir lapangan. Terlebih, lini tengah Timnas juga sering eror saat melepaskan operan.
Timnas pun gagal mencetak gol lewat permainan terbuka. Untungnya, mereka mendapat dua penalti, yang sukses dieksekusi Diks.