Pisau Bermata 2 Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia

- Sergio van Dijk mengkritik proyek naturalisasi PSSI
- Hanya 10 pemain lokal dipanggil untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 kotnra Australia dan Bahrain
- Van Dijk ragu apakah anak muda masih bermimpi menjadi pemain Timnas di masa depan
Jakarta, IDN Times - Eks striker Timnas Indonesia, Sergio van Dijk, membagikan pandangannya terkait proyek naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI. Kebijakan ini, menurut Van Dijk, akan berdampak buruk secara jangka panjang sepak bola Indonesia.
Van Dijk sebenarnya merupakan pemain yang dinaturalisasi untuk kepentingan Timnas. Eks bomber Persib Bandung itu menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2013.
Meski statusnya naturalisasi, Van Dijk juga merasa khawatir program mercusuar PSSI ini mengganggu fondasi sepak bola Indonesia, khususnya di level akar rumput.
1. Pemain lokal bisa kehilangan motivasi
Sejak Era Shin Tae Yong, PSSI memang gencar menaturalisasi pemain, untuk memperkuat Pasukan Garuda. Memang, mereka dinaturalisasi karena memiliki garis keturunan Indonesia, namun dampak dari kebijakan ini dapat mengikis talenta pemain lokal.
Dari 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, hanya ada 10 lokal.
Mereka adalah Nadeo Argawinata, Ernando Ari, Pratama Arhan, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Septian Bagaskara.
"Pasti ada sisi buruknya. Untuk jangka panjang, saya rasa ini bakal jadi masalah. Karena, pemain lokal bisa jadi merasa kehilangan motivasi, karena tidak punya kesempatan untuk bermain atau memiliki peluang untuk masuk Timnas," kata Van Dijk kepada The Asian Game.
2. Mimpi anak muda jadi pemain Timnas bisa hilang

Jika tak dibarengi dengan peningkatan di usia dini, Van Dijk ragu apakah akan tetap ada anak muda yang bermimpi menjadi pemain Timnas. Itu karena pemain naturalisasi berpotensi lebih dispesialkan, dalam urusan pemanggalan pemain.
"Jika Anda melihat lebih jauh, bagaimana masa depan Indonesia? Maksud saya, apakah menjadi pemain tim nasional masih menjadi impian anak laki-laki atau perempuan Anda ketika ada begitu banyak pemain naturalisasi yang bermain saat ini?" ujar Van Dijk.
3. Jangka pendeknya, Timnas memang menjadi lebih garang

Tak bisa dipungkiri, hasil dari proyek naturalisasi ini memang membuahkan hasil. Timnas sudah begitu dekat untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Sebelum dipecat PSSI pada 6 Januari 2025, Shin Tae Yong membawa Pasukan Garuda berada di peringkat tiga klasemen sementara Grup C, dengan torehan enam poin. Thom Haye dan kawan-kawan hanya terpaut satu poin dari Australia yang berada di peringkat kedua.