Indonesia Rugi Nyaris Rp1 T Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Indonesia sudah keluar uang banyak

Jakarta, IDN Times - Indonesia dipastikan merugi nyaris satu triliun rupiah akibat gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal tersebut terbukti dari komposisi anggaran yang sudah keluar dalam proses pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Kemenpora pada Juni 2022 lalu saja, sudah meminta anggaran kepada pemerintah pusat sebesar Rp500 miliar. Itu diperuntukkan sebagai dana penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Jakarta, Palembang, Surabaya, Bandung, Solo, dan Bali.

1. Renovasi stadion memakan nyaris setengah triliun

Indonesia Rugi Nyaris Rp1 T Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20Delegasi FIFA meninjau stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023 (Dokumentasi LOC)

Sementara, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dana untuk merenovasi stadion sebenarnya mencapai Rp489 miliar.

Dana yang besar ini dikeluarkan demi merenovasi stadion utama dan lapangan latihan pendukung yang menjadi syarat dari FIFA.

Pembayarannya dilakukan dua kali, termin pertama dikeluarkan sebesar Rp314 miliar. Sementara sisanya dikucurkan sejak Februari 2023 lalu.

Dari dua komposisi itu, sudah terlihat kalau dana sebesar Rp989 miliar dikeluarkan demi kepentingan renovasi dan penyelenggaraan.

Baca Juga: FIFA Nilai Indonesia Tak Mampu Gelar Piala Dunia U-20

2. Terancam sanksi pula

Indonesia Rugi Nyaris Rp1 T Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20Piala Dunia U-20. (sportingnews.com)

Saat ini, Indonesia tengah harap-harap cemas menanti apa yang akan terjadi. Sebab, FIFA dalam pernyataannya tak cuma mencabut status Indonesia.

Ada sebuah kalimat yang mengkhawatirkan, yakni "sanksi kemungkinan akan dijatuhkan di kemudian hari". Kalau kembali dijatuhkan sanksi, maka Indonesia sudah dua kali mendapatkannya dari FIFA.

3. Erick minta masyarakat Indonesia kuat

Indonesia Rugi Nyaris Rp1 T Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20Ilustrasi persiapan ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia (Fifa.com)

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia tentang insiden ini. Erick mengaku sudah berupaya keras, namun keputusan FIFA tak bisa diubah.

"Ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," ujar Erick.

Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya