5 Cara Bikin Konten makin Viral saat Ramadan

- Bulan puasa mengubah pola konsumsi konten, dengan momen sahur, berbuka, dan tarawih menjadi peluang emas untuk membuat konten yang viral.
- Posting di jam primetime meningkatkan engagement, eksperimen dengan waktu posting untuk mengetahui yang paling efektif.
- Cerita-cerita tentang Ramadan mudah viral, gunakan pendekatan storytelling yang natural dan relatable untuk memunculkan interaksi.
Bulan puasa selalu membawa perubahan dalam pola konsumsi konten. Orang-orang lebih aktif di media sosial saat sahur, menjelang berbuka, atau sebelum tidur.
Momen seperti ini bisa jadi peluang emas untuk membuat konten yang lebih mudah menjangkau banyak orang. Penasaran bagaimana strategi yang bisa bikin kontenmu viral selama Ramadan? Simak lima inspirasi berikut!
1. Manfaatkan jam prime time ramadan

Konten yang bagus tetap butuh timing yang tepat supaya bisa maksimal. Bulan puasa punya pola jam aktif yang berbeda dibanding hari biasa, di mana engagement cenderung meningkat saat sahur, sore menjelang berbuka, dan setelah tarawih. Waktu-waktu ini bisa jadi momentum terbaik buat menjangkau audiens yang lebih luas.
Posting di jam primetime memungkinkan kontenmu lebih cepat naik karena lebih banyak orang yang scrolling. Interaksi yang tinggi di awal unggahan bakal mendorong algoritma untuk menyebarkan konten lebih luas. Eksperimen dengan beberapa jam unggahan lalu analisis mana yang paling efektif untuk kontenmu.
2. Gunakan storytelling yang relatable saat ramadan

Cerita selalu punya daya tarik kuat, apalagi kalau bisa membuat orang merasa terhubung. Ramadan penuh dengan momen yang bisa jadi bahan konten, mulai dari pengalaman puasa pertama waktu kecil, kesalahan sahur yang bikin ketawa, sampai drama rebutan takjil di rumah. Cerita-cerita seperti ini mudah viral karena banyak yang mengalami hal serupa.
Gunakan pendekatan storytelling yang lebih natural, seolah-olah sedang berbagi pengalaman langsung ke teman. Formatnya bisa berbentuk thread, video pendek, atau carousel yang mengundang diskusi. Konten yang relatable lebih mudah dibagikan, apalagi kalau ada unsur nostalgia atau humor di dalamnya.
3. Ikuti tren ramadan, tapi tambahkan twist unik

Tren selalu muncul setiap Ramadan, mulai dari challenge menu sahur hemat, meme ngabuburit, sampai filter Instagram bertema buka puasa. Mengikuti tren memang bisa meningkatkan visibilitas, tapi konten yang hanya ikut-ikutan sering tenggelam. Supaya lebih menonjol, tambahkan twist unik yang sesuai dengan karakter brand atau persona kontenmu.
Bisa coba konsep “plot twist” yang tak terduga atau sudut pandang baru yang belum banyak dieksplor. Misalnya, kalau tren sedang membahas menu sahur praktis, buat versi ekstrem seperti “sahur pakai camilan doang, kuat seharian atau gak?”. Hal-hal seperti ini bisa memicu reaksi dari audiens dan memperbesar potensi viral.
4. Manfaatkan interaksi audiens untuk meningkatkan jangkauan

Viral bukan hanya soal konten yang bagus, tapi juga bagaimana interaksi bisa dimaksimalkan. Audiens lebih tertarik pada konten yang mengundang mereka untuk ikut berpartisipasi. Pertanyaan seputar kebiasaan Ramadan, tantangan kecil, atau polling sederhana bisa meningkatkan engagement secara organik.
Respons cepat terhadap komentar juga bisa memperpanjang umur konten di algoritma. Coba sesekali ajak audiens untuk berbagi pengalaman atau pendapat mereka tentang topik yang sedang dibahas. Lebih banyak interaksi berarti lebih besar peluang kontenmu masuk ke rekomendasi dan menjangkau audiens baru.
5. Kolaborasi dengan kreator atau akun bertema ramadan

Kolaborasi selalu jadi strategi yang efektif buat memperluas jangkauan konten. Ramadan adalah momen yang tepat buat kerja sama dengan kreator yang sudah punya audiens loyal di segmen tertentu. Bisa kerja sama dengan akun kuliner untuk membahas menu buka puasa, atau kreator lifestyle untuk berbagi tips ibadah yang produktif.
Keuntungan kolaborasi bukan cuma soal exposure tambahan, tapi juga variasi konten yang lebih menarik. Formatnya bisa berupa live bareng, duet video pendek, atau sekadar repost dari satu akun ke akun lainnya. Makin relevan kolaborasi yang dibuat, makin besar kemungkinan kontenmu masuk ke radar lebih banyak orang.
Viral di bulan puasa bukan sekadar soal keberuntungan, tetapi bagaimana strategi bisa disesuaikan dengan pola konsumsi audiens selama Ramadan. Jika ingin kontenmu sukses selama Ramadan, pastikan bukan hanya menarik, tetapi juga memberikan pengalaman yang bisa membuat audiens ingin kembali lagi. Yuk, mulai eksekusi strategi digital marketing ini dan lihat seberapa jauh kontenmu bisa melesat!